Misi; Mengandung Benih Tuan Vince
lelak
ntakkan kakinya. "Temperamen amat deh jadi manusia! Kan bisa diambil secara baik-baik bin
emennya. Matanya kembali memandang sebuah foto di antara kaca-kaca yang berserakan di jubin seramik. De
u saat ini rasanya seolah sedang ditusuk seribu mata
erti itu. Hatinya merasa terusik kala melihat reaksi ke
dong, sama-sama sedang tersakiti!" Tawa dari gadis itu m
upakan rasa sakit itu. Ayo kita berkenalan untuk permulaan! Hai!
h Qiara yang begitu usil kini turut mengikuti permainan dari gadis itu. Jika ini mampu membua
yr, kamu bisa pan
l untuk kita party berdua malam ini?" Qiara me
ana seketika melihat kecantikan gadis itu ketika ia tersenyum, ditambah denga
Vince. Vince menghela nafasnya melihat Qiara yang kembali us
alau lagi dalam keadaan waras? Aku jadi
?" Goda Qiara sambil mendeka
ng ketika melihat wajah Vince yang kemerahan akan ulahnya barusan. Vince yang tak rela dirinya diperse
nnya di leher Vince. Lama keduanya saling bertatapan sebelum pada akhirn
ara, maaf banget!"Dengan raut wajah yang penuh
aik. Udah lah santai aja! Sebagai balasannya, kamu
am ini ayo kita par
dah air yang mereka teguk. Yang pastinya keduanya bisa melupakan
gabaikan saja ponselnya yang terus saja berbunyi. Vince yang merasa pusing melihat Qiara hanya men
erjadi hanya salah faham. Aku dijebak sa
rpura-pura seolah dijebak. Hahaha! Qiara aku kasih tau kamu ya , semua yang diomongin lelaki ini s
aku kemana? Kamu sedan
ac
dari kekasihnya dan lebih tepat sudah menjadi mantan kekasihnya. Dengan p
a. Vince yang ketika ini merasa agak mabuk sedikit merasa kaget setelah melihat gadis it
r ngerayu wanita, tapi bisa nggak kamu berhenti
elin banget ya! Pokoknya aku gak
ilan dari kekasih kamu yang tercinta itu. Maafin ak
k bisa bernafas ini, Kamunya
at akal sehat hilang dari dirinya. Lelaki itu berpikir mungkin hanya karena saat ini dia sedang mabuk. Mana mungkin ia
an karena aku mar
-kata Qiara. 'Lalu untuk apa coba gadis in
ati lelaki keparat itu. Aku menangis karena terharu, lagi-lagi s
Cantik, agak gila sedikit dan bisa happy go lucky begini
an! Lebih parahnya rasa sakit itu kian berganda bila sahabat baikku sendi
alam dari kedua bola matanya yang indah. Vince terdiam setelah mendengar kisah Q
ku pelu
k sekarang jadi gentleman gini? Imut banget sih!"
Entah bagaimana dari sebuah pelukan berakhir dengan cumbuan panas di antara mereka berdua. Den
ang kendali. A-aku akan keluar dari sini. Kamu bis
ingin buru-buru pergi, Qiara menahan tangan nya sembari mengel
ia