PERMAINAN PENGGODA IMAN
h miring ot
usul gila yang dengan cepat disetujui oleh atasannya Pak Prabu, da
bagai cabang perusahaan dengan kinerja terbaik, memberikan bonus liburan dan berhak
paling berbahagia. Ya, atas bantuan Pak Prabu, Arga disetujui oleh pimpinan pusat untuk menempati bangku pim
kat gelas yang hanya diisi air mineral mengajak bawahannya untuk bertoas
k dapat ikut serta dalam liburan itu, karena telah memiliki janji
etap dapat mengikuti liburan rombongan kantor bersama istrinya. Dan ini da
ongan walaupun nantinya kami mengadakan sebuah g
menatap Dako dan Arga bergantian. Seperti halnya Pak Prabu, Arga yang tidak p
untuk membuang kejenuhan atas rutinitas kita, bagaimana jika nanti selama libura
Prabu meminta penjelas
idak boleh melarang untuk penuntasan akhir atas usaha kawan kita. Saya pikir permainan ini bisa menjadi referensi kepuasan bagi kita ya
membawa-bawa namaku." Hati Arga mengumpat. Namun ketika dirinya ingin menampik usul Dak
las budi, sialan." hati Arga kembali mengumpat ketika m
?" seru Munaf memastikan Dako mengajak istrinya yang biasa menggunakan
ubuhnya yang selalu tertutup, wajah putih bersih, berdagu lancip dan hidung yang mancung. Uuuugghhh, ben
bahkan kalau memungkinkan dapat sedikit berkenalan dengan selangkangan wa
disamping untuk menghindari timbulnya pertengkaran suami istri, saya rasa ada tantangan tersendiri bagi kita unt
lanya, apakah Dako yang menjadi temannya sejak bangku SMP itu me
indahan tubuh istrinya, saat melototi tubuh Aryanti yang dibalut kebaya tran
mberikan persyaratan tambahan, bapak hanya
rtawa, Arga pun tersenyum kecut mengingat istri sah Pak Pr
ngan pakaiannya yang selalu mengekspos daerah terlarang, dan pastinya masih sangat layak pakai. Hanya saja yang membuat
ntya, resepsionis kantor yang terkenal montok dan murah hati kepada kaum le
kah kita melakukan permainan ini dengan diam-diam, karena bisa saja saya berhasil mendapatkan tubuh Bu Sofia dengan memin
skipun dirinya memang memiliki hasrat yang sama untuk menunggangi tubuh montok istri Pak Prabu itu, ta
a silahkan saja, tapi jangan salahkan saya bila nanti membuat istrimu yang alim itu terkapar olehku," jawaban Pak prabu membuat Dako
istri-istri kita untuk menyambut pertempuran yang panjang besok lusa." Pa
tya yang sedari tadi lebih banyak diam dan hanya mengangguk-agukkan kepala. Andini, gadis remaja yang dinikahi Aditya hampir berbar
beratan dengan permainan yang diusulkan Dako, karena mer
entunya kita tidak ingin rumah tangga kita ataupun rumah tangga rekan kita ber