Petani Sukses
lihat seorang mayat yang tergeletak sudah dibungkus dengan kai
" teriak Amanda Santika bersimpuh di sisi ranjang
luar biasa. Hanya dalam waktu lima tahun telah berlalu sejak anaknya dilahirkan.
keras di dalam hidupnya yang tid
seorang pria muda tersentak kaget menghampiri w
menangis? Amanda Santika! Apa gunanya menangis sekarang? Pernahkah kamu peduli pada anakmu Raka setelah dia lahir? Di
berhenti sejenak karena tidak ku
dia sangat merindukan ibunya? Tapi kamu bahkan tidak punya waktu untuk memelukn
manda Santika dengan berkata, "Kasihan Raka, cucuku yang telah kamu sia-siakan. Bagaimana k
ai seorang ibu. Kamu tidak peduli dengan Raka setelah dia lahir. Kamu adalah ibu yang jahat! Ketika
at sedih tersedu-sedu. Dia mencoba membujuk ibunya dengan berkata, "Bu, Ibu harus tenang, ya.
ka dengan berkata, "Apa? Kamu membelanya dia yang seolah-olah dia
menghibur ibunya yang sedang marah. Dia hanya bisa menghela nafas dan berkata pada mereka, "Ibu
***
dan indah. Namun hujan turun terus menerus. Hujan mengguyur k
ur. Saat dia perlahan membuka matanya, dia merasakan ada
nya Amanda Santika sambil mem
disekitarnya. Begitu Amanda Santika sadar kemb
lelapmu? Kamu sangat cantik
engar di telinganya. Hati Amanda Sa
ebingungan dan ini adalah sesuatu yang tid
pakah aku?" kata Amanda S
r dirinya dan berkata, "Apakah pria itu menculikku? Apakah dia mengetahui tenang
uah tamparan keras di hidupnya. Kematian Raka telah menguras sem
lanya. Dalam ruangan yang minim pencahayaan, senyuman jahat muncul di wajah pria
an, dan dia hanya bisa menyerah pada mati rasa. Karena dia sudah kehilangan seman
***
mpat tidur berukuran besar, sebuah lengan kurus cantik terlihat di luar selimu
ri bawah selimut. Lalu wajah yang sebe
menarik perhatian adalah mata indah yang tersembunyi di bawah bulu mata tebal
tahari yang menyilaukan matanya masuk menembus jendela kamarnya
ing tempat tidur untuk memeriksanya. Namun, ketika pandangannya tertuju pada pernak-pernik m
tanya Amanda Santika di dalam hatinya. Lalu
menarik kembali selimutnya d
tnya dan tubuh bagian bawahnya meringis k
i saat ini. Amanda Santika bergumam, "Pria itu akan ke
tapi dia yakin akan satu hal
mam Amanda Santika tidak akan membiarkan pria itu mengganggu anak
layar ponselnya dengan mebelalakkan matanya k
n gelisah. Dia merasa sudah akrab menetap di sini lalu
ambu