icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Hati Sang Pewaris

Bab 2 Reza Menggoda Iman

Jumlah Kata:1084    |    Dirilis Pada: 02/05/2024

butan esok pagi. Ia belum pernah melihat rupa bos besarnya yang b

a divisi dan kepala koki juga terkantuk-kantuk duduk menunggu arahan manager. Beb

t agak pucat, memijit tengkuk yang terasa mau jatuh. Ia berusaha untuk tidak tidur. Staff yang

k terlambat besok. Ia lalu menatap Siti yang sedang duduk membaca beberapa berkas

iny

erapikan sejenak rambut mullet-nya yang hanya diberi dry shampoo. Ia masih bel

ft akan menutup, tangannya mencegah dan pintu kembali terbuka. Ia merapikan rambutnya dan melangkah masuk dengan ele

ke arah penanya. Saat akan menjawab, ia terperangah. Pria itu dari kamar suite sem

a. Namun, pria itu teringat. Lobi yang dimaksud gadis di hadapannya pasti lobi yang berada di area pintu

un masih belum memalingkan wajahnya meski pria itu sedang menutupi sebagian wajah dari hadapan lift. Di luar

g dan menyahut. Namun pintu lift sudah tertutup dan mata Siti menga

ergegas menuju pintu utama hotel dan bergabung bersama denga

kan makan malam. Hal yang sangat memusingkan! Restoran hotel dan lobi lounge tentu saja sudah tutup. Akhirnya ia te

ang masih terkantuk-kantuk seperti terketuk di kepala dan ia mene

berkilah. Alasannya memang masuk akal tapi itu bukan dari bagian pelayanan h

makin tidak bisa tidur," ucap pria

yur mayur. Pria itu duduk di hadapan dua cup dan memandang Siti bolak-balik. Siti tersenyum menyeringai. Se

up miliknya dan mulai menyantap dengan perlahan. Rasa yang nikmat. Teringat akan

, ia meminta izin membersihkan meja dan keluar sembari membuang sampah bekas makanan. Ia mengucapkan ter

ti namun Siti bergegas pergi tanpa berniat untuk berlama-lama lag

u satu jam lebih, tetapi orang yang ditunggu belum datang juga. Para staf tampak mulai

rima pesan masuk. Ia terlihat tambah kesal setelah membaca pesan.

Rudi keras. Para staf keheranan. Beberapa dari mereka berlarian ke dalam dan berenca

gula sachet di saku jasnya. Ia mengulum pelan. Hipoglikemi muncul di saat seperti ini.

s besar sudah tiba! Bos baru diangkat itu memang belum pernah diketahui siapa

karena matanya terasa buram dan kepala agak berkunang. Genggaman tanganny

memapahnya. Siti menahan tubuh berdiri dengan bantuan Dion. Ia menghela napas pelan dan kembal

n rambut dan jasnya sebelum mengucapkan terima kas

tawa lagi, menggoyang-goyangkan tangan bos besar,

l. Di atas karpet yang sama, Siti berjalan dengan mata yang semakin buram. Rudi dan para st

ah dan menyadari kakinya di atas karpet, berhenti. Ia menatap sepasan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka