icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Janji

Bab 5 Bagian 5

Jumlah Kata:2873    |    Dirilis Pada: 24/04/2024

edang b

kan tentang masa k

tentang masa lalunya, tentang ibu kandungnya, tentang ib

nya adalah kenakalannya sendiri yang membuat ibu angkatnya

u dia tidak pernah peduli pada ibu angkatnya itu. Dan sekarang Sapto benar-benar menyesal, karena dia sama sekali tidak

ghapus ai

u berkelahi, ketika dia selalu pulang paling terakhir dari sekolah karena dihukum

sekolahnya adalah sekolah kehidupan. Sekolahnya adalah pengalaman nyata. Dan sekolah ilmu hitam. Malu dan menyesal adalah

enikah dengan pria tidak be

*

ada perubahan besa

menganggap bahwa Annisa berubah karena dia sudah menemukan jalan hidupnya untuk menjadi guru, t

mun?" Tan

g ters

hanya sedang memperhatik

a, melihat anak bungsu mereka yan

ya, dia menyerah karena tidak tahu ada apa de

g ters

rubah sekali. Dalam artian yang bagus, si

ebih ceria dan

ng me

lahnya, Mas,"

s te

sau, to, Dik? Dia cantik, cantik sekali. Pasti banyak yang suka. Jang

ndang Dimas

" Lintang ag

Dia menandang keheranan ke arah orang t

nya Annisa dengan

menahan geli, dia segera perg

ang Lintang d

in aku,

mendekat

enikmati hidupmu, kamu sekarang terlihat

a diminta dia bercerita tentang rumah tahfidz di

i ada seseorang di rumah tahfidz itu

*

ari pesantren datang ke Tintrim. Bambang menyambut dengan suka cita rombongan itu. Mereka berbincang dengan antu

ncar, ustadz. Warga jug

garnya. Berarti memang Tintrim sudah beru

z. Yang akhwat sekitar seratus lima puluh. Dan

lah. Semoga dimudahkan. Tidak salah dulu almarhuma

Seharusnya dari dulu dia bertanya

smi tujuan kunjungan ke Tintrim, Sapto

tahun tidak di Tin

ng te

lulus SMA, ketika saya masih delapan belas tahun, kurang lebih suda

i Bambang bukan orang ya

tadz?" Tan

kemarin ketika dia meruqyah Sita. Bambang terpesona

Sapto dari Fatih dan Fadli. Tapi baru kali i

Saya cuma ingat saya itu nakal, berandalan, preman, saya ingat itu semua. Tapi saya ti

belum pernah bertemu langsung dengan Sapto, dia hanya tahu kharisma Sapto dari gosip yang beredar. Dia dulu hanya tahu kalau Sapto adalah seorang legenda Tint

masi tentang Tintrim, setelah dia kuliah di Mesir

eru Bambang tiba-ti

kut ter

, Mas? (Ada

ngagetkan," kata Bam

juga t

apa-apa

Sapto sekolah di Tintrim,

keningnya keherana

h, M

yang mungkin bi

terk

kira, Mas?"

g ters

tar ke rumahny

*

lanan yang cukup jauh ke Padang L

reka sampai, "Ibu saya dulu guru SD di Tintrim. Si

, Mas? (Namany

ri Purwati, Pak,

kepala Sapto, nama manusia adalah nama yang cukup sulit dihafalkannya. Entah

masuk,)" kata Bambang mempersilahkan Sapto mas

rumah yang asri yang penuh dengan pohon dan tanaman hias. Mun

ada suara gemericik air, entah di mana, mengingatkan Sapto pada rum

rusaha duduk dengan tenang. Sebentar lagi dia akan bertemu dengan

to A

lnya, wanita sepuh bertubuh kec

o mengingat wanita sepuh itu. Sapto segera berdiri dan menyambut

to,

Sri," ja

berpa

ng apik, (Aku tahu kamu akan menjadi orang baik, Mas Sapto. Aku tahu kamu bisa

*

idupan barunya di T

arga Tintrim. Mereka sekarang begitu pengertian, b

belas atau dua puluh tahun yang lalu. Entahlah. Wiwit

nta. Kala itu Wiwit dengan mudah terpikat oleh bujuk rayu seorang pria dewa

benar luluh luar dalam pada pria dewasa itu. Wiwit yang begitu lugu, dengan mudah termakan bujuk rayu Hando

semua t

edikit. Banyak tetangga yang mencibir, mengejek, menghina dan bahkan mengusir Wiwit dari Tintrim. Tidak ada satupun yang percay

pak tidak kuat menahan semua rasa. Bapak meninggal sebulan kemud

iwit memang hamil dengan Handoyo. Apabila memang terbukti Handoyo adalah bapak dari anak yang dikandung Wiwit,

rnya tidak ingin melakukan hal itu, Tapi ibunya memaksa. Sang ibu t

n bahkan ratusan warga desa, Wiwit dan ibunya dengan berani melakukan sumpah

*

mi. Dan Wiwit yang menanggung semuanya sendiri. Dia menanggung rindu pada Handoyo, yang benar-benar dicintainya, benar-benar diharapkannya

itu Handoyo dan ibunya dayang ke r

" Tanya Handoyo murka. Wajahnya yang dulu dipuja Wiw

pasti tahu kalau Wiwit tidak pernah berhubungan dengan pria lain se

ucapanmu itu!"

meng

esa. Kita lihat, kalau anak ini laki-laki berarti aku hanya berhubungan denganmu, Mas. Tapi kalau perempuan, aku akan seger

takut, besok semua orang akan tahu bahwa dirinyalah yang selama i

alah dengan keberanian Wiwit, lagipula dia sebenarnya malu jadi tontonan warga

*

m, dukun langganannya, yang dulu memb

Pujon tidak bisa dilakukan dalam waktu satu malam!)" Teriak mbah Lasiyem. Dia tidak suka dengan

gis-nangis, sekarang saat pelet itu tidak mau hi

sambil tersenyum menahan geli. Mbah Lasiyem murka mendengar pertanyaan Hand

i juga marah dan bisa jadi mengusirnya. Handoyo terpekur. Dai tidak bisa hidup tanpa orang tuanya. Bahkan sampai setua ini dia masih tergantung p

*

. Hidupnya hancur, masa depannya hancur, lebih-lebih hatinya, hatiny

Dia hendak menyusul Handoyo. Wiwit

agal. Dan janin yang dikandungnya lah yang menjadi

nya yang meninggal berjenis kelamin laki-laki. Paling t

ua terlihat lebih sejuk dan nyaman di Tin

iat mengubah diri menjadi lebih baik lagi, dan yang kedua karena ada Bambang Sujatmiko, temannya dulu, ah! M

ng. Wiwit mendengar kaba

Siapa tahu dia

*

dirimu dulu, N

mu. Untung mbok Ragil mendengar suara tangismu ketika dia sedang jadi buruh panen. Mbok Ragil segera menc

wah? Bukankah dia dulu pernah tinggal

Kusumo. Ndara Kusumo mengelak dan bilang dia tidak tahu menahu tentang bayi yang ada di dalam rumah itu

" Bisi

memga

masih bisa menyelamatkan diri. Dia ditolong orang baik yang tinggal ditepi sunga

nemani Dyah yang masih begitu muda di rumah. Kemudian ib

Dia menghapus ai

Aku terlambat!" B

iam. Dia t

itu aku patuh dan meminumnya sampai habis. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi. Kukira aku tertidur. Tapi ternyata

. Bu Sri menundukkan kepal

dak bisa melindungi Dyah yang sebelumnya bercerita bahwa kamu adalah anak dari kekasih yang

emua cerita itu dalam hatinya. Me

Dyah, bu?" Ta

dang Sapto t

idak ta

ia tidak mau mempercayai kata-ka

ndara Ward

*

kan tentang perkataan Dimas waktu itu. Ada seorang usta

i har

Dimas. Tanpa perlu diberitahu, Lintang bisa paham

etulan semua kursi di teras Fadli sudah terisi dan kemudian ustadz

ntang bahkan sudah merasa bahwa ustadz i

enyeng

nih!" Bisik

ng te

ku saja yan

u rombongan dari Tintrim datang menengok Ya

ng sama aku, sih?" Tanya Li

a nam

dari belakang. Lintang menoleh. Ternyata At

ng me

bilang mas Dimas, lo! Tapi aku nggak tahu mas Dima

-tawa, tidak kalah dengan gadis remaja. S

ggil mas Dimas,

mas. Dia tersenyum dan memgan

anya Lintang," kata Dimas

, ustadz," k

ling berbincang dengan akrab. Lintang cukup terkejut ketika tahu bahwa Bambang adalah teman sekela

silaturahmi ke rumah bapak ibu," kata Bambang sembari berpamitan. Dim

-tanya, apa mungkin Bam

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka