icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Janji

Bab 2 Bagian 2

Jumlah Kata:2367    |    Dirilis Pada: 24/04/2024

menggigit tulang. Dewi Karunyan tidak bi

at cepat, dan hampir tidak bisa dipahaminya. Dia ti

g sudah disediakan mbok Jum. Dia menyisir rambut panjangnya dan mengepangnya, ketika mende

ar! Kita harus

dua. Dewi terduduk lemas. Tapi aneh kalau tidak ada yang melihat mereka berdua. Mereka berdua pastilah sangat

h satu mbok emban atau jongos bapaknya yang melaporkan

ngkut pekerja bapaknya menuju ke Parak. Mereka memakai baju hitam dan membawa ber

sebanyak itu untuk

ntu kamarnya terkunci dari luar. Dia berusaha mendobrak pintu itu, dia b

dengan kesendirian. Dewi terduduk di lantai dengan lem

erhapus oleh badai besar. Bahkan titik itu belum lag

harapan itu, dan kemudian dia sadar. Jendela itu bisa dibuka dengan mudah. Dewi be

ri menembus di

*

kan bapaknya pada Ammar, yang sekarang ditahbiskannya sebagai kekasih hatinya. Sehingga jadilah Dewi yan

ampai di dusun itu, Dewi sudah bisa melihat bubungan api di cakrawala. Dar

ya me

lu jawaban. Sebentar saja orang-orang berlarian ke arahnya. D

k! Ndara Kamawijaya nga

ah kita b

berdiri melingka

isa melawan ndara

ap ndara Kamawijaya? Bukankah selama ini dia selalu men

bukan korupsi!

taian! Kita har

erteriak

n lelaki risau itu. Anak itu menangis dalam diam dan langsung

Pak!" Tangisnya sambil men

g menggendong anaknya dan ber

ny

khawatiran tentang perdebatan mereka tentang akankah mereka akan lapor polisi atau tidak. Mereka bergegas mencari keluarga mereka masing

lelehan air mata dan seruan tertahan. Jadi bapakn

nangis

ya sekarang sudah hancur, sudah lebur. Bukan hanya secara fisik,

n atau tanpa tindakan brutal bapaknya ini, dia pasti akan sendiri. Dia tahu kal

berjalan dengan tertatih, kakinya sakit, bahkan berdarah, dia ba

-acakan dijambakinya sepanjang ja

angnya, menggunjingkan wajahnya yang berbeda. Dia ingat

k gundik ndar

elingkuhan ndara Kama

ng jualan r

gkuh dengan ndara Kamawijaya, tapi ndara Kamawijaya me

ah dem

idak pernah menanyakan

*

an dengan sangat cepat, bagai kilatan gambar tak beratura

. Tapi Dewi tidak peduli. Dia duduk d

ia menurut ketika Dewi diseret ke kamarnya dan sekali lagi dikunci di da

*

uhnya diseret melewati jalan tanah yang tak rata. Sakit. Sa

Hanya sedikit cahaya yang bisa dilihatnya. Ammar tidak tahu dia mau dibawa ke mana.

edua juga akan menikah. Ah, di mana mereka sekarang, ya? Di ma

peda hati Am

gat membenci Dewi, kenapa Dewi mesti tersenyum padanya kemarin. Kenapa Dewi har

eh di pipi Ammar. S

*

menan

g satu ini jangan

ng mati sebanyak ini? P

nya, Nyai! Dia memiliki kekuatan

bih besar dari pa

daripada kekuatan kita

iliki kekuatan ilmu hitam! Tapi ak

n apa it

dendam dan

m kesadarannya. Dia hanya merasa janggal. Berarti dia tidak diseret oleh n

*

ihatnya adalah tumpukan tulang di tengah gua. Tulang-tulang

gagal. Tubuhnya lemah. Kemudian dia mendengar suara langkah kaki mendekatinya

ita muda me

ngun?" Tanya w

mengan

itu sudah bangun!"

an yang ditidurinya. Seorang wa

ira dia tidak akan

u baik-baik

meng

i lapar, k

n membantu Ammar dan melayaninya dalam diam. H

*

padanya. Dia tidak pernah menolak perintah bapaknya. Dia sel

epompong kesendirian. Dia bukan lagi Dewi yang dulu. Dia adala

ya. Dia akan berdiam di sana sampai malam tiba. Dia tida

hari it

mbawa mobil besar. Mereka hendak menangkap bapaknya. Dewi hanya mema

buah suara lembut men

olehkan

eorang wanita yang berada di sebelah Dewi. De

yang pada malam Sabtu. Hanya kami berdua. Tidak ada larangan bapak lagi! B

erkejut. Dia m

lam itu, Bu," kata mbok Jum, "Dia tidak pernah mengucapkan kata

?" Tanya sang polisi w

jadi buruh musiman di sini saat panen. Kalau s

ana, Mbok?" Tanya

hari itu. Dengan mata kepalanya sendiri, mbok Jum melihat bagaimana De

Saya membiarkan ndara putri ikut dengan Ammar," isak mbok Jum, "Dan sekarang s

ri mendengar kabar bahwa ada seorang kepala desa yang mengamuk dan membakar dusun di kawasan desanya. Dia membunuh banyak or

gitu menyeramkan. Sisa-sisa rumah yang masih berantakan, belum selesai dibersihkan, banyak benda-benda y

eharusnya dusun itu diubah n

*

ah sehat

mar berubah menjadi orang yang kuat luar dalam. Dia menjadi s

ubuhnya tinggi kurus bernama Lasmi, wajahyha nampak galak dan menantang. Wanita kedua bertubuh kecil pendek, berambut panjang dan cantik, bernama

a, mereka bertiga mengajari Ammar ilmu kanuragan dan ilmu hitam. Dan, inilah bagian yang paling disukai A

lang, Mar?" Tanya Ag

ersenyu

ia tidak mau membayangkan pulang ke rumahnya, ke dusunnya, yan

n minta tolong pada Pak Agus

rtiga ber

olong ap

pikiran menyunggingkan sen

janji saya pada Dewi

enjengit. Dia menat

an itu sangat berbaha

r te

, meminum darah mereka dan memanggil Pancasona, saya rasa perm

nya Lasmi dan Agus hampir

kita melakukan puj

pernah melakukan pujon sebe

embantumu!" Jawab agus mantap dan penuh

a tidak bisa melawan godaan melakukan puj

akti! Agar bayi itu kelak bisa membalaskan dendam

an Dewi bisa bersatu, walaupun mereka sudah dilerai oleh takdir ya

ya, mereka butuh waktu satu bulan un

*

ng menjelang musim kemarau. Ud

knya sudah dikeluarkan dari penjara, bapaknya hanya dipenjara selama tiga bulan, tidak lebih ti

tas biasa. Dewi Karunyan menangis. Dia sedih dan menyesal kenapa dia

k. Dewi merasakan belaian angin diperutnya. Aneh! Angin

membuatnya tidak bisa tidur. Dan Dewi

*

seorang anak laki-laki yang sehat. Yang menjadi buah bibir warga sekitarnya. Menjadi bahan pergu

Dewi Karunyan dikirimi bayi secara gaib, karena selama ini memang tidak pernah terlihat hamil. Berita simpang siur itu begitu heboh, tapi D

dengan penuh kasih sayang dan

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka