Intermezzo ( Antologi Cerpen )
impian yang ingin dia wujudkan. Menjadi ratu sehari, dengan gaun mewah nan lu
Dan tentu saja keinginanku itu tidak di setujui oleh keluargaku dan keluarga calon suamiku. Pasalnya, Reza, lelaki yang
udah terlalu lelah sekarang karena mengurus semuanya. Mulai dari hunting
ah meminta aku dan Reza mengurus semuanya sendiri. Aku akan sangat deng
t. Kita pulang aja dulu," ucap
uk mengiyakan, karena m
ulu? Kamu dari sia
pat,"Nggak deh nt
perut, mau?" tanya Reza lagi. Dia mem
aku, bahkan hingga hal terkecil sekalipun. Seperti saat ini. Teman-temanku bilang, aku ber
obil. Sementara aku memilih tinggal di mob
ih nyaman. Tapi tiba-tiba mataku teralihkan dengan satu benda kec
cil apa yang baru saja aku lihat. Sebuah testpac
da di mobil Reza? Pertanyaan p
*
ah jadi tak tenang sekarang. Mobil Reza baru saja meluncur meninggalkan pekarangan rumahku, aku memang belum sempat men
ang sudah menghilang seminggu ini sekarang tiba-tiba saja sudah ad
keadaan yang tampak tidak baik-baik saja. Tadinya aku ingin memarahinya karena t
kahku cepat menghampirinya
Tangisnya k
ggu ini?" tanyaku runtun karena memang sangat penasaran. Aku melepa
ku h
yang belum menikah ini tiba-tiba saja hamil. Bahkan aku
yang aku temukan di monil Reza. Mungkinkah? Tida
ama aku sem
*
ada orang tuaku, saudara-saudaraku serta suami dan anak-anak mereka. Demi menghindari telinga lain mendengar c
ti ini? Laki-laki brengsek mana yang ngelak
harus mulai ceri
l me, Jen
saja, akhirnya buyar semua. Aku bahkan kehabisan kata-kata untuk merespon Jenni. Dugaan yang aku pikir salah tadi ternyata benar adanya.
bil meletakkan barang temuanku di atas meja d
uk dengan raut
i dengan raut wajah memelas. Aku tahu dia memang sedang menyesali p
pah Vi. Aku beneran nyesel," sambungnya lagi kini dengan air mata mengal
ntaran tak tahan mendengar cerita dan tangis penyesalannya. Sakit hati, kecewa, marah
kal kayak gini. Seandainya aku lebih bisa ngontrol per
itu, udah nggak berlaku lagi sekarang, Jen.
ease maa
teganya tidur sama calon suami sahabatnya sendiri dengan alasan KHIL
...
a nggak peduli udah berapa kali kalian ngelakuin hal gila it
an kalian batal," ucap Jenni lagi sok-sok'an peduli dengan re
i sekarang. Sama nggak pedulinya kalian deng
.
nta, kalian berdua aja yang n
Itu benaran cin
ngan pernah temuin aku l
i balik semua rasa kecewa, rasanya aku lega telah melepaskan semua emosi ini
aripada menghabiskan hidupk
*