icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Intermezzo ( Antologi Cerpen )

Bab 4 Sleeping Beauty Aira ( Part 1 )

Jumlah Kata:2382    |    Dirilis Pada: 25/04/2024

sok-sok'an berbahasa Inggris, padahal nilai rapornya kadang-kadang merah. Ia sedan

apa, aku lagi ngantuk berat nih," omelku dengan mata yang masih terpejam da

melanda. Tapi sepertinya Poppy tak peduli dengan hal itu, ia justr

u selesaikan denganmu," paksanya dengan wa

gi? Nggak nelepon kamu lagi? Dan mau nanya sama aku kemana dia, seolah-olah aku ini cucunya mama Lauren

a karena masalah sepele. Aku sempat jengkel tapi aku menyadari satu hal, mungkin mengganggu tidurku sud

u," jawab

ngganggu tidurku pagi-pagi kayak gini sela

yirammu dengan segentong air?" tanyanya yang justru membuatku bingung menge

gorden berwarna putih dengan totol-totol hitam di sek

. Ini yang kamu sebut masih pagi? Matahari aja udah pamita

ingat waktu jika tidur. Aku yang tidur dari tadi sore baru terbangun jam 7 malam sekarang

sampe lupa sama waktu juga kali."

untukku, dan kurasa itu tepat. Pasalnya, jika aku sudah mulai ngantuk, dima

lornya pola makanku jadi tak teratur, aku juga jadi ser

eliku habis-habisan karena aku lebih mementingkan tidurku dibanding yang lain. Walau dibilang pelor, dan di

lebih beru

di gih sana," perintah Poppy sembari

ih ngant

knya kamu harus

sti aku dengerin kok," ucapku berusaha membujuknya agar mau me

ahkan tubuhku ke kasur, Ia kembali mena

mu. So... kamu harus bangun sekarang. Ayolah Ra...

itu dari tadi siang pergi ke rumah tante

mu itu udah pulang dari ruma

wur.

TOK..

ang pelan dan terkesan lembut. Aku bisa menebak

Airanya ud

t Poppy dengan tanganku s

di depan bibir, memintanya diam. Poppy menurut

ergegas masuk ke kamar mandi, sebelum Bunda memutuskan untuk masuk ke k

?" tanya Bunda saat sudah

rang Aira nya lag

selesai turun ke ruang makan

nte, ma

raan yang aku dengar a

petan ngomong sekarang," pintaku setelah berdandan rapi sembari duduk b

g." Ia kini memilih menutup majal

u nanya. Kamu udah nemuin pasangan buat pergi belum?"

engganggu tidurku dan membuyarkan mimpi indahku. Ditambah lagi promnite

ku yang berambut ikal ini. Wajahku mungkin sudah memerah bak kepiting

us, 'tu muka kenapa jadi

tu yang mau kamu selesaikan denganku?" tanyaku lagi berusa

wabnya de

salah. Membuat kemarahanku kian terpancing

Kamu sadar nggak sih, apa yang udah kamu lakuin?!" Aku m

h? Emang salah aku apa?" tanya

ulnya dan mulai me

engganggu tidurku, dan membuyarkan mimpi indahku.

anku buat ngebangunin kamu. Dia khawatir sama kesehatanmu Aira. Secara udah jam segini belum ada sat

ppy ada benarnya juga. Kemar

ntanya sekali lagi, menu

itu sekarang? Promnite kan masih seminggu lagi. Trus kenapa nggak by

belum punya pacar nih. Trus kamu mau ngajak siapa? Saudara

prom? Pacar nggak punya, kakak laki-laki satu-satunya lagi nggak ada di rumah. Se

ya serta dengan senyum manisnya hadir dalam bayanganku. Seseorang yang aku harapkan mau m

itu dalam batinku, Poppy menyerobotnya duluan,

nggak ngaja

mu udah g

ma ngasih saran, dan aku

nggak logis ban

al temuin dia, trus pinta dia buat jadi part

sayang!!" Seru

, dan mungkin dia juga nggak pernah sadar kalau aku pernah ada di sekolah itu. Kamu mau bikin aku malu kalau tiba-tiba aku ngajakin

itu semua. Aku seorang pengagum rahasia yang tak pernah dis

ernah tahu siapa aku. Ya, seperti yang aku bilang tadi,

iring berjalannya waktu. Tapi setelah 3 tahun berlalu aku semakin s

buatku selalu merindukan dan memikirkannya setiap saat. Perasaan yang membuat jantungk

ncintainya. Alfi

" Panggil Poppy me

pa

ngelam

nutupi semua yang kupik

s gi

ya?" Tanyaku

an ngajak A

tegas karena pertanyaan Poppy yang te

ntri yang mau ngajakin dia. Dan aku nggak mau dia

sih, Ra. Pasti udah banyak cewek yang ngantri buat ngajakin dia. Dan mungkin dari semuanya, salah satu kandidat yang kemungkinan aj

arik serta elegant. Berbanding terbalik dengan penampilanku yang terkesan bias

selalu membuatku jengkel saat mendengar namanya. Jan

i agak malas membahas masalah prom. "Mending s

ain ke to

bku ngasal. "Ya.. mau

u ap

pergi," ajakku sembari menarik pergelang

undamu nyuruh ma

ti aja kalau udah p

pi.

Bye... Bunda," ucapku sembari mencium pipi kanan Bunda. "

ti." Pes

pergi dulu ya

tetap pada masalah Prom. Aku lebih memilih sibuk mencari buku yang in

ak sih?" Tanya Poppy yang mula

an terus berjalan perlaha

nget sih kamu." Poppy

hasannya nggak ada yang laen. Promnite

sih, pertanyaan aku

nyaku sambil mengambil satu judu

i sama siapa k

ergi sendiri aja deh

kamu, Ra. Apa enak

au nggak pergi sama sekali?" Ancamku, karena aku yakin k

ia sedang memikirkan sesuatu.

gi yang akan dia lontarkan. Tapi, sambil menungg

runya sembari menjentikkan

aha menahan rasa sakit. Ka

melas gitu?" Tanyanya dengan nad

yang mau kamu omongin tadi," jawabku berusaha

in nggak

dalam tasku di saat-saat darurat seperti ini. Aku lan

obat maagku, wajah Poppy

mu nya juga sih ngeyel dibilangin,

rcaya deh, dalam waktu 5 atau 10 menit obatnya pasti mulai bereaksi dan rasa sakit di lambungku bakalan hilang" Ucapku menenangkannya. Walau seben

ilang apa

nggak apa-apa? Ki

a ide kamu, bar

mu ajak Joko aja.

anpa peduli dengan ras

ide-ide gila dan konyol, tapi yang satu in

cara fisik Joko memang memiliki postur tubuh yang tinggi, bahkan lebih tinggi dar

ak ke prom. Tak pernah terlintas sedikitpun di benakku untuk mengajaknya ke

seorang bocah berusia 14 tahun. Gila!!! Bisa-bisa

ampai disitu, tepatnya d

anku gelap, anehnya saat itu aku merasa wajah Alfi hadir dalam bayanganku. Dan menyebu

cont

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka