Wanita Malam Kesayangan Tuan Muda
gaun tidur panjang berbahan satin ini. Sayangnya, sudah membongkar semua isi laci
ng kali bahkan hanya mengenakan pakaian dalam saja, tetapi sekarang lihatlah dirinya. Baju tidur yang Alayya paham pasti harganya maha
ang, "Nggak akan ada baju
Ibrahim akan menyuruh orang untuk mengambil baju-bajunya di kos-kosa
bisa seperti almarhum istri saya, setidaknya pakailah pakaian yang
ya benci sama Anda!" geram
damu," ujar Ibrahim sambi
menit yang lalu membuat hatinya kembali membara. Akan te
asa sumpek dengan pakaian longgar dan panjang ini, Alayya pu
*
di dalam selimutnya. Suara panggilan Ibrahim serupa ny
Ayya!" Ibrahim menggerutu. Dia berjalan ke salah satu dinding untuk menyalakan lampu utama kamar. Tepat dugaannya, Alayya mengencangkan pejamam matanya kar
kali melihat tubuh sintal Alayya yang tanpa pakaian, tetap
engah bangkit dari rebahnya dia rebut selimut putih itu lalu menutu
ju tidur? Memangnya kurang baju y
di sana, nggak enak dipakai," jawab Alayya sambil menunju
an. "Ya udah bangun, k
h solat." Alayya menjawab se
ang mengajari saya. Sekarang saya udah bisa dan sa
a nggak butuh!
ng istri saya ada di tubuh orang yang nggak be
ah sudah berlaku yang membuat suasana hatinya sepanas siang hari
Anda, lalu dengan seenaknya Anda bisa memerintah saya. Pergi dari kamar saya, saya masih mengantuk!" Setelah beruc
solehah– jadi, tidak seharusnya Ibrahim memaksakan kehendaknya pada wanita itu. Mengalah un
nnya utamanya adalah kamar mandi yang berada di sisi sebelah k
tu tahun belakangan ini. Kemudian dengan khusyuk Ibrahim berdoa diakhir solatnya, meminta kepada Tuhan agar hatinya te
adi. Sakit yang sama selalu dia rasakan setiap melihat wajah cantik nan berseri milik istri berhijabnya itu. Saat ini pun begitu, foto Nisa
kamu nggak menyesal saat tahu siapa dia. Kamu tenang aja, Sayang. Meski mungkin sulit, a
*
pada asisten rumah tangganya yang baru s
ngkahkan kakinya mendekati meja makan
masih mengantuk," laporny
rumah bukan hotel! Suruh dia turun!" sentak Mustika seketika. Sendok dan garpu
lak. Perintahnya kepada Christy di
n apa pun, dia masih harus
gini," sela Mustika tidak terima sang keponakan
nggak biasa bangun pagi." Lagi. Sambil memotong roti
nya agar dia nggak besar kepala," ucap wanita paruh baya yang senang sek
jadi tolong, jangan ganggu Ayya untuk sekarang ini," tegas Ibrahim tanpa pandang bulu. Mu
hak dia atau aku yang akan tersingkir," gumam Mustika da
ambu