icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cold Mafia Secrets

Bab 3 Perasaan yang Sama

Jumlah Kata:2178    |    Dirilis Pada: 16/04/2024

g ditutup-tu

ekaligus condong pada teman kampusnya. Lelaki yang menurutnya begitu lembut se

Zira sedang melakukan operasi transplantasi ginjal. Membawakan bingkisan parcel buah. Melihat Yaza

or dari orang lain. Pak Hirawan menemukan pendonor dengan beg

lagi melihat adik bungsunya merintih serta menangis kesakitan. Perlahan, s

agia adikmu bisa menda

p jantung Azmina berpacu tak karuan. Tak hanya itu, keri

di hari bahagianya kini. Ditambah lagi, sedang be

omong sesuatu

Segala bentuk prasangka-prasangka yang menjerumuska

Ngomon

pat dari biasanya. Aku simpulkan, ini adalah perasaan cinta yang Allah berikan pada hamba-Nya. Selama bertahun-tahun ini, aku memendamnya. K

ali. Ketika aku memilih kuliah sambil kerja, berbagai pekerjaan sudah aku lakukan. Entah itu online shop, freelance, ikut orang, jadi kuli. Pahi

an dan channel kontenku sudah ditonton oleh jutaan or

oleh ke samping di mana Yazan sedang tersenyum pe

imu. Ya meskipun tempatnya di rumah sakit. Tapi setidaknya, aku telah menepis rasa takutku. Maukah kamu berjuang

ina tak sanggup lagi menatap mata Yazan. Lelaki yang selama ini ia kagumi dan diselipkan namanya disetiap doa yang dipanjat

tahui ini?? Dan apakah nik

eka tak mungkin lagi bersama. Karena, ia sungguh penasar

a bukan?? Selagi finansial, mental serta ilmu agama sudah cukup. Dari pada aku bisa ber

ena mengingkari pernikahan yang belum genap sepekan. Ia bisa saja menerima lamaran Yazan lalu mengganti uang

alam-dalam lalu menghembuskan perlahan. Berbicara sambil memejamka

iki perasaan yang sama padamu

seketika berbin

erpaksa melakukan ini demi pengobatan adikku

Senyum yang ditunjukan juga ikut tiada. "Oh, kamu sudah menikah?? Kok undangann

enangkap dengan jelas jika kedua mata Yazan berkaca-kaca. Jika sampai se

Namun, kita tak ditakdirkan untuk saling memiliki. A

t Azmina semakin kagum. Meskipun umur Yazan masih 22 tahun namun, ia s

Aku pamit pulang dulu

panggil

a?

ukan perempuan yang ja

g terbaik." Setelah berkata demikian

up wajahnya. Lalu menangis dalam diam. Ia benar-benar sudah mengorbankan kebahagiaan serta p

ajah menggunakan kerudungnya, Azmina mempercepat langkah ke mushola. Mengambil air wudhu, lalu menjalankan kewajiban sekaligus k

yang Maha Mendengar ketika orang-orang tak memahami. Azmina yakin. Meskipun ia ta

*

rela berkorban maka ada yang bersikap seenaknya sendiri

Pasti nanti kalau aku minta apa-apa ke Kak Azmina dituruti!" Gi

ir," jawab Azmina mulai ta

minta hp baru ke Kak Azmina! Aku mau yang ada logo apel kegigit itu! Ah pasti, setelah aku punya hp baru foto

lalu menjawab, "Sudah syukur-syukur mereka mau membiayai operasimu. Kamu jangan minta yang an

u aku minta Kak?? Kalau seandainya, aku minta ke Kakak Ipar lalu langsung dituruti, Kakak b

u diri! Kita yang sudah ditolong seharusnya tahu diri dan sad

loh. Kalau misalnya aku minta mobil, rumah. Itu lah baru seenaknya sendiri! Hp loh

n semua barang-barang Zira pun diurungkan. "Rendahkan n

ebih dalam lagi. Meskipun belum menyelesaikan peker

as kekesalan Zira. "Ih nyebeli

Zira tetap saja tak peduli dengan segala bentuk pengorbanan yang telah kakaknya berikan. Karena, ia

*

u artinya, waktunya bertemu Azmina setelah LDR. Tanpa memberitahu sebelumnya, men

as jangan lupa dateng ya," ujar Pak Arya dengan rasa sega

ik tanya, "Bera

95. Saya bahagia banget dengan prestasi

ganggukan ke

ri menyuguhkan dua gelas kopi. "Maklumin ya Mas. N

ganggukan ke

eru Zira tiba-tiba ketika ia masuk ke dalam

is Kendric

n!" Tegur Pak Ary

pelit! Buktinya mau membayar operasiku ka

zmina??" ta

k sopan gitu." Bu Fadya begitu malu dengan per

iknya Kak Azmina. Namaku Zira!" Ia lalu mengulungkan t

endorong kopernya. Ia beberes begitu tergesa-ge

gkir kopi lalu berdiri. "Ka

agi trend itu dong!" Meskipun sudah ditegur kedua

ga menimbulkan malu, Azmina pun mendekati Kendric

nggung tangan, sembari berjalan keluar, Azmina berpamitan.

. Hati-hati di jal

h!! Aku kan lagi bujuk K

um menjalankan mesin, Azmina terlebih dahulu beruc

drick ucapkan untuk mengoloki Zir

u kata, mampu membuatnya diam seribu bahasa. Sekalipun

satu meter. Ini lebih tepat disebut istana yang berada di tengah kota Surabaya.

kakan pintu. Menganggukan kepala diiringi senyum tanda kehormatan pada tuan rumah. Segera, sal

eda dengan sekarang yang justru merasa khawatir serta was-was. Sebenarnya, entah apa

drick setelah duduk di sofa kebe

lalu turun ke

pembantu yang bernama Bi Ami meminta untuk membantu. Namun, Az

. Langkah yang begitu pelan, la

u seruput langsung dilepeh. "Apa-apaan kamu

ya mau bera

ni itu bukan selera saya!" Kendric

Itu kopi

gak kamu buang," ja

minum

epat sana

cangkir kopi untuk Kendrick namun teta

angga sampai keringat di pelipis mulai bermunculan. Namun,

waban yang sama. Kendrick tak

ena, sedari tadi salah terus. Ia sudah cukup lelah naik turun tangga. K

racuni saya,

ntimidasi. Menundukan kepala, memainkan jari jemari

ya buat yang asin," jawab Azmina y

duduk, mendekati istrinya sampai Azmina terpojok di tembok. Menga

kopi. Namun kenapa

f ..

selain membu

apan dengan Dosen killer dari pada

min ... ta maaf ...." Na

cuk

ang harus s

elinga Azmina yang masih tertutup

e

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka