Salsa Meguno
dari keluarga bangsawan di Nega
u dan memiliki mata berwarna biru. Anak ini adalah keturunan dari Keluarga Yanaru, keluarga bangsaw
anya tewas mengerikan. Akan tetapi, seorang anak itu selamat karena keberuntungannya. Dan berakhir di sebuah pan
ak perempuan berambut biru itu walau hanya tebakan dia saja. Usianya sekitar 4 atau 5 tahun. Dari rambut dan mata, itulah identita
*
un 2
ran yang menumpuk di mejanya. Terdengar suara pintu terketuk. "Masuklah.
a biru. Dia adalah anak gadis yang diadopsi oleh Jenderal Meguno sepuluh tahun yang lalu. Gadis
baikan kedatangan anaknya dengan pan
biru, memberi hormat-meleta
alut!". Begitulah cara memberi
memutar kursi hingga membel
sedang dipikirkan olehnya. Mungkin cara untuk meng
ena mendengar suara seseorang mengetuk pintu dari luar ruanga
rsinya hingga berhadapan ke
ng menyebalkan. Dia meninggi
sa. Laki-laki itu juga murid dari Akademi Militer Antartika-AMA. Langkahnya mantap dan tegas layak
dari usia sebelas tahun hingga ke atas, jika di bawahnya mereka tidak diperbolehkan untuk menerima pendidikan. Yang artinya wajib dimulai dengan usia yang telah tertera. Di sekolah ini, selain mere
lut
ya memiliki tinggi sebahu laki-laki itu. Setelah memberi hormat, ia melirik pada gadis itu dan tersenyum tipis. Dia kembali memandang lurus ke d
ra keduanya. Dia menoleh bergantian memandang mereka, lalu b
n canggung
irnya Wilayah Selatan kedatangan seseorang seper
sepatah kata pun, lalu kembali duduk di kursinya. Dia kembali sibuk membaca la
g. Gadis di sampingnya juga tak mengeluarkan suara se
ran, tetapi pandangannya me
mau kau
uat Akito merasa terhenyak
belakang laki-laki itu. Akito menganggukkan kepala mengerti. "Salut!" Ia pun berbalik badan dan melangkah kelua
ali laporannya dan berkata,
gang hanyalah mereka yang telah lulus tes untuk hidup di alam liar s
ena dia menemukan bayi raksasa dan melaporkan pada pihak militer. Karena keluar dari hutan sebelum ujian berakhir, ia mendap
, kembali ke sekolah sekarang juga. Itu adalah pili
embali. Ada hal penting yang mau kulapork
utrinya. Tetapi, para raksasa maupun manusia tidak dapat hidup berdampingan. Para raksasa menganggap manus
ahanku? Yang aku laporkan adalah kenyataan. Bayi raksasa itu telah menyelamatkanku saat hampir diserang oleh bi
i belakang punggung dan berkata, "Salsa Meguno, apa kau yakin pada
h instingku sebagai seorang murid AMA dan juga seorang manusia. Aku meyakini bahwa di luar sana ada monste
san, mereka mau hidup dan tak ada yang mau meninggal tanpa membuat sebuah hasil, mereka mau dilindungi dan melindungi sesamanya. Yang sedang
lsa tak bisa menghentikan mata
RSAM