Si Pria Paling Beruntung
kita nggak perlu ketemuan lag
Simon terperangah, kata-kata
pa? Nggak mungkin kamu bikin keputusa
ikirkan alasan yang masuk akal
Tolong katakan Shania, apa yang mem
Simon, lalu mendekatkan wajahn
apa-apa sama kamu." Seketika wajah Simon memer
Kamu pasti boh
emu, jadi sulit sekali mencari waktu untuk itu." Shania menarik nafas panjang, "Aku lebih butuh uang,
an sekitar, mulutnya berkedut. Setelah b
"Apa semua itu berasal dari hatimu yang paling d
kinkan saat sang ke
suara dengusan dan helaan nafasnya terdengar jel
amu jangan bercanda, Shania. Siapa yang percaya dengan aktingmu p
ya sedikit bermasalah. Pada detik i
gan wajah tertunduk lesu. Sampai akhirnya dia menc
ntulan dirinya ke dalam air kolam. Raut wajahnya s
seperti ini? Aku memang pemuda miskin, tapi haruskah Shania bersikap egois
ngan mereka akan bertahan lama. Namun, ternyata ramalan mereka sal
dan juga tampan. Pernah suatu kali, ia di tawari kuliah di luar negeri karena potensi
Simon malah memilih jadi nelayan de
*
il. Seketika Simon bersembunyi dan mengamati gerak-geriknya dari jauh. "Kena
erald, benar. Dia Gerald si playboy itu. Nggak mungkin, Shania pasti telah dipengaruhi oleh pria itu. Dia pasti belum tahu sif
terkejut dan langsung menoleh, melihat tatapan mata Simon yang ta
"Bagaimana jika itu benar
hkan telah meniduri banyak gadis di luar sana. Kamu juga berencana seperti me
emua bohong. Ada banyak gadis yang mau memanfaatkannya demi uan
melihatnya dengan alis yang sedikit terangkat. "Shania, kamu semudah itu
Kamu jangan berharap apapun padaku, sekarang untuk t
mantan selanjutnya, berharap sebuah ada hal
gangguku, dan
pada lawan bicaranya, namun sebagai pria yang baru patah hati, ia harus
menipumu, atau jangan-jangan dia telah memaksamu mela
ald sama sekali nggak seperti yang kamu bayangin. Kamu ingin tahu kenapa aku melakukannya? Itu karena aku sud
pi.
n uang. Kamu tahu harganya berapa? Ratusan dollar! Apa aku bisa punya barang seperti i
enalnya selama tiga tahun terakhir itu belum cukup. "Shania, dengar. Gera
mu malah berani bicara buruk tentang seseorang di belakangnya, Itu sama s
rkata barusan, ucapannya begitu menusuk. S
enatap sosoknya yang memakai semua pakaian branded dan berkelas
ngan Shania, bahkan ia memeluk tub
h ketika ia meletakkan kepala Shania agar bersandar di
tinya merasa sakit seperti ditusuk jarum, sangat pedih. "Kenapa ras
a, bahwa aku pria yang lemah. Aku akan buktikan k
mau apa. Tapi ingat, suatu saat kamu akan menyesali kepu
terdengar, Simon berhenti, na
mu tunggu di mobil, nanti aku akan menyusu
k ada ikatan apa-apa lagi. Lebih baik kita segera pergi dari sini. Kamu nggak
akan mengobrol sedikit, itu nggak
membiark mereka mengobrol, namun ketika memi
aku akan tung
ali ia melirik ke belakang memastikan kal
rlanjur memilikinya, maaf jika aku telah merebutnya darimu.
al orang baji-ngan sepertimu? Gadis malang. Tapi kamu nggak perlu khawatir dengan nasibku, dilu
h Gerald. Walau sebenarnya hatinya sakit, tapi dia masih besar kepala mengatakan hal dem
g belum kamu ketahui." Gerald mendekat
g indah dan s3ksi, sadar dirilah sebagai mantan, a
ksud apa yang dimaksud oleh Gerald. Merasa ingin
memesan kamar terbaik kami di hotel bintang lima, kamu pasti tahu itu tempat apa. A
bertindak gegabah sekarang. Dia h
ggak berani menyentuh Shania, kecuali hanya berpegangan tangan dan berciuman, selebihnya nggak pernah s
ff
sejauh itu, bagaimana nasibnya jik
sudah terlalu lama di sini. Lebih baik aku keluar mencari