Si Pria Paling Beruntung
ngan yang mendatangi tempat itu. Namun, Simon tak peduli tenta
angku panjang yang kosong, di sekitarnya dia melihat mesin penjua
sa sakunya dengan wajah bingung. "
wanita tinggi dengan rambut panjang bergelombang muncul di s
encoba tersenyum menyapa wanita itu. "Ah, lebih baik anda sa
saja menimpanya. "Astaga! Barusan aku bilang ap
h di jemput, biar ak
wajahnya lagi, dia sangat malu
aku baru mampir kesini, mungkin kita bisa
namun mengingat dirinya baru saja mengalami masalah, berkenalan
ia menerima uluran
ulan, Sandra mengambil dua botol minuman berwarna oranye, dan memberinya satu
ra membulatkan mulutnya, "Syukurlah, jadi nggak
hat ke bawah, membuka minuman yang b
di sana? Kukira, mungkin tempat i
ataan seorang wanita, baik itu pacarnya, ata
reka punya. "Sebenarnya, aku baru kembali dari perjalanan dinas luar negeri. Yah, meski sebenarnya aku datang sehari
an permasalahan mereka. "Kamu p
napa kamu
a iseng menjawab. "Aku bingung harus bilang apa, tap
amu cer
ahal yang berniat curhat itu b
menutup mata, kemudian membukanya perlahan. "Pacarku
us," Sandra merespon
an dengan kisah di balik wajah
pa kali. Ia mengambil ponselnya dan mengetuk l
h keluaran terbaru dengan kesan eksklusif pada desainnya. Dibandin
el b
i katakan pada po
g sedang diputar di ponsel Sandra. Suara er4ngan, rint1
jam, ketika melihat dengan jelas orang yang ada dalam video, berlatar di sebu
, Simon terkejut, tubuhnya bergetar hebat, beberapa m
ereka mel
murahan, begitu rela dia m
emuinya, sampai di apartemen itulah yang ak
? Dia p
sudah membuat
dadak dingin, ia gem
ewa dengan gadis yang di pujan
sebuah kesetiaan, dan membukti
ar, Simon bisa melihat itu dalam dirinya y
nita itu memiliki mata yang berbinar, senyumnya yang indah. "Hei, kamu
at seperti orang gagu saat ber
ihat. Namun, tiba-tiba wanita itu malah menangis. Simon kaget sekali.
sak, hatinya ikut meras
*
k pulang lebih awal. Ia tersenyum terus m
atnya berdiri. Melihat itu, tanpa ragu Sandra masuk dan langsung bertan
pun bergerak maju men
elum sempat istirahat demi menemui pacar bajingannya
etukan jari disambung dengan pertanyaan pengemu
Sandra mengangkat wajahnya, kemudian men
empatnya tinggal. Tubuhnya yang gerah, membuatnya
iba-tiba ia teringat sesuatu. Cepat-cepat dia menghentikan ak
ajah senyum. "Simon, dia tampan dan baik, mun
dra mengirim pesan
senang, gimana kalau Simon nggak mau ketemu a
h pada lemari besar yang tersandar di balik pintu kama
nya terpaku pada sebuah buku yang usang. "Diary lama..." Sandra membaca halaman awal isi tulisannya, dan menutupnya dengan cepat. "A
ai yang baru. Jika cerita yang sama itu berlanjut, semua nggak akan berubah. Lebih bai
h kosong, sebuah kata-kata yang dirangkai
temennya. "Jangan-jangan itu Gerald, soalnya cuma dia yang
dirinya. Meski saat ini perutnya lapar, dia rela menahannya agar tak keluar kama
hitam dari luar negeri. Setidaknya dengan mengunyah cokla
ja, setidaknya dia tak perlu lagi membuang uang untuk mencari tempat
Mungkin dia udah nyerah. Untung aku udah ganti kata san
dengan ketukan pintu yang berulang. "Sandra, buka pin
coklat tadi. Suara ketukan disertai teriakan suara pacarnya terus s
ra melempar dengan kasar bungkusan coklat yang hampir habis
an membukanya. Sosok Gerald langsung
ra, ak
mu!" ujar Sandra sambil mendorong
hanya untuk bilang kata itu. Biarkan seribu ka
bulan depan mau menikah kan? Kenapa n
eluar dari pintu dengan sekuat tenaganya " Jan
ak serius. Aku mana mungkin mau dengan wanita yang gampang menyerahkan
*
an Sandra, mengingat sorot matanya, rasanya
ah terlanjur terhipnotis sama harta. Firasatku b
g sudah tak beraturan dan tikar yang sudah lusuh. Nafasnya terdengar berat, saat memperhatikan
ng wanita setengah baya mengham
muram, "Bu, besok mungkin aku mau cari kerja buat biaya kulia
enyum. "Maaf nak, ibu nggak bisa bantu kamu apa-apa
ingatannya melayang pada ponsel butut yang
a, Simon membelalak.
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis