icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Si Pria Paling Beruntung

Bab 3 Sakit kepala

Jumlah Kata:1395    |    Dirilis Pada: 23/07/2024

sakit dan begitu berdenyut. "Ah, semoga saja setel

an menggunakan waktu satu kali dari sehari masa perjalanan d

hnya, jika pun tak ke kantor, semua itu tak masalah baginya, namun Sa

gitu banyak hal yang ingin ia lakukan. Pembicaraannya dengan sang kekasih semalam

a, memoles wajah dengan make up tipis. "Aku nggak suka berdanda

n mobil silver favoritnya. Saat itu Sandra menyalakan ponsel d

in masuk, dan ini dari nomor yang

di taman pusat

ncah dalam dirinya yang tak sabar untuk bertemu kembali dengan sosok yang baru saja dik

rcaya dirinya sebagai wanita, bahkan juga harga dir

a langsung dengan m

erus larut dalam masalah ini!" Sandra membuang jauh pikiran j

belumnya. Ia turun dan mengunci kembali mobilnya. Tak jauh dari s

menghampiri pria itu. Pakaian yang digunakannya har

lama

g kayaknya kafe yang di sana baru

, disertai dengan sedikit senyum terlihat di bi

mun ia sama sekali tak tersinggung dan malah m

belum tahu sifatku yang ceplas-cep

kmat memenuhi udara, membangkitkan perasaan yang menghirup

duduk, ia malah mengamati

ari tadi Simon sudah

uru? Aku perlu melihat tatanan kafe ini..."

erti Sandra yang sedikit cuek, namun mengingat saat dia

imana denga

saja ak

gecewakan Sandra. "Black coffe, less suga

saja den

as black

a meng

datang segera men

lain?" tanyany

ik Sandra. "Tidak,

nap

ngung mau p

tu biar aku pesan,

enganggu

ndekati pelayan dan berbisik. Se

masih setengah-setengah, aku masih ingin tahu

tang

aktifitas sehari-hari gitu. Aku takut kamu lagi sibu

"Aku nggak kerja, kadang aku hanya melaut. Yah

get nggak makan ikan bakar. Terakhir ak

amu sering ke

an. Asal kamu tahu, setiap hari begitu melelahkan, ak

pa? Bukannya bagus punya pekerjaan tetap.

kamu bukannya nggak punya kerja, melaut juga pekerjaan

ijakinya. "Memang, tapi itu bukan pekerjaan tetap. Itu

sudn

han yang aku maksud itu, gel

u dengan serius, "Ternyata s

an menghening ketika mereka melanjut

ndra membuat

bekerja

dengan kemampuannya. Meski terlahir dari keluarga miskin, ia berniat membangkitkan nama keluar

" Pemuda itu benar-benar bersemangat, dan sudah tak s

menyusut. Simon mencoba bersikap sedatar mu

a bisa tamat kuliah meski ia harus terus bekerja, Simon melaku

rdengar. "Tentu saja ada lowongan, tapi sa

? Jujur, selama ini Simon tak pernah meninggalkan Ibu dan adik perempuanny

aku set

*

ntu komplek perumahan abadi, hal itu menarik perha

seseorang berbicara dari dalam mobil, "Sementara ini

rat kekecewaan di w

annya memegang selembar cek yang nilainya seratus miliar,

nya. Saat membuka pintu, Ibunya melipat tangannya ke atas dad

lang, bahkan juga nggak kasih kabar lewat telepon, k

ibunya tidak lebih marah lagi, dia mencari akal agar mengura

cara pesta reuni khusus

ut. Aku khawatir nanti di jalan nggak ada bus, kal

laskannya de

alam kamu ti

ir malam itu Ibu dan Ayah mungkin k tidu

r sana ada banyak orang yang mengincar keper4wanan gadis sepertim

u, hatinya malah gelisah karena melanggar nasehat ibunya. "Kenapa masih be

mun melihat putrinya pulang dalam

berbeda, namun Baron adalah seorang pegawai negeri yang bekerja sebagai guru, walau masih golongan rendah, itu cukup lebih bai

i kencaninya, "Tak boleh ketemu sementara? Kenapa? Karena calon tunangan? Tenang Shania, mer

a melirik pada selembar cek sebentar, dan memasukkannya kembal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka