icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Masa Depan Kita

Bab 4 EMPAT

Jumlah Kata:1184    |    Dirilis Pada: 17/03/2024

ambar punggung seorang pria yang sedang duduk bersila dengan tegap, dada Maya bergemuruh, keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya. Seketika perasaan gugup menggerogo

a terasa gemetar, dan sulit untuk dia bawa melangkah melanjutkan menuruni anak ta

wajahnya itu. Ada rasa getir di hati Maya saat pandangan matanya terfokus pada punggung kekar di depan sana. Pilu, sedih, dan benci. Perasaan itu bercampur menjadi satu d

"Kenapa? kamu gugup?" tanya Sella membuyarkan lamunan Ma

dengan mata yang tetap tertuju ke arah punggu

itu! Ntar make up mahal kamu luntur, loh." goda Se

erantakan karena keringatmu itu, mama Arthur pasti kecewa besar, karena telah mengeluarkan uang b

nnya, agar Maya bisa melihat apa yang akan di praktekannya. "Sekarang, tarik nafas dalam-dalam melalui hidung, lalu

elumnya?" tanya Sella lagi setelah melih

nyum pada sahabat satu-satuny

aya kamu benar-benar tidak merasa gugup la

jamkan matanya, supaya terasa lebih rileks lagi. Kemudian Men

epada Maya yang sudah m

yang sudah merasa rileks. Tubuhnya t

an Maya. Tapi, orang yang diajak ole

a bawa melangkah menuju tempat calon suaminya yang

ya Sella mengurung

el," jawab Maya

p Sella yang di a

a melangkah menuruni tangga yang dia lewati. Keringat dingin pun kembali keluar dari pori-pori kulitnya. Tapi, M

ung berdiri dari duduknya. Dengan senyum merekah di bibirnya, dan wajah yang berseri-se

h rasa sayang, dan rasa bangga yang menggebu-gebu di hatinya, ka

r. Sedangkan dia kembali duduk ke tempat semula. Arthur dan Maya duduk sangat dekat, membuat sepasang mata yang terus men

ang wajah perempuan di sampingnya dengan sorot mata

gombal dulu!" ucap

kanya aku tahu kalau istriku

istri!" jawab Maya yang

istri," sanggah Arthur yang setia m

gar samar-samar oleh penghulu. Karena, jarak

i SK. Apakah para saksi sudah siap? kalau kedua mempelai sudah

ekeh Arthur. "Aawh," Arthur menjerit kecil

colek-colek. Gak sabaran dia," Arthur kembali terkekeh, membuat Maya sem

g tidak sabar lagi," senyum pak Penghulu

tangan dengan tuan Arthur!" p

hening tanpa ada sediki

an mahar berupa uang sebanyak dua puluh juta rupiah, dibayar, tunai!" ucapan lantang

har berupa uang sebesar dua puluh juta rupiah, dibayar, tunai!" Art

saksi? sah?" tan

ru para saksi d

lian pakai cincin pernikaha

r mengambil tangan Maya, dan memasangkan cincin perkawinan mereka. Begitu juga Maya, setelah

itandatangani terlebih dahulu!" ucap pak Penghulu

tanya lolos begitu saja melewati pipinya. Sekarang, mimpinya untuk menikah dengan Arthur telah me

Pak Penghulu kepada kedua memp

sai dia tandatangani, Arthur memberikan buku itu kepada Maya. Maya memegang buku itu dengan perasaan yang tidak

ikan untuk dia pegang bersama-sama dengan Arthur, bisa dia dapatkan. Dia kembali meraih kedua buku kecil itu, dan membawanya ke

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka