Masa Depan Kita
bul Arthur dan Maya, mereka semua menyalami kedua mempelai secara bergantian untuk me
eluarga inti yang akan mempersiapkan penyambutan acara resepsi Arthur dan Maya. Beberapa orang di antara mereka terlihat berlalu lalang dengan tujua
Sebaiknya kamu istirahat dulu! Supaya kamu tidak kelelahan pada saat malam pertama kita nanti
lihkan pandangannya dari
kamu, gimana aku bisa kasih nafkah batin?" Arthur semakin m
likkan bola mata seakan mau ptotes, tetapi tidak terucapkan. Dia menganggap ucapa
knya kepadaku?' batin Maya bergidik membayang
kasur," bisik Arthur di telinga istrinya, membuat Maya semakin
ng masih membayangkan kondisi tubuhnya terkap
tangan Arthur dari pinggangnya dan
in sendiri? Ntar digondol maling loh, suaminya!" Arthur me
nggoda sang istri yang sudah sanga
akah kamu mau, suamimu diculik orang?" tanya Arthu
ng?" Arthur terus melontarkan kekonyolannya yang membuat Maya semakin Malu
dalam kamar. Dia merasa sangat senang melihat Maya yang salah tingkah akibat ulahnya. Di ma
a seperti ini, 'Seorang lelaki tampan dicuekin istri beberapa jam setelah menikah' itu judulnya, mungkin" ucap Arthur s
mang, darahnya berdesir hebat ketika mendapatkan sentuhan yang sangat intens dari suaminya. Selama ini, Maya tidak pernah berada sedeka
kilah, mencoba melepaskan lingka
dan juga untuk menghemat waktu" Senyuman licik tersunggi
aya kesal dengan
diri dari dalam pelukan Arthur, dan me
mendekati Maya, sedangkan Maya yan
idak sabar ingin bermain gulat denganmu." Arth
atap Arthur dengan mata menyipit karena ti
pai kenikmatan yang tiada bandingnya." Arthur mendekati
lah orang pertama yang menyentuh bibirnya. Maya terpaku mendapat ciuman pertamanya, ada desiran yang dia rasa dal
rthur tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia kembali mendekatkan bibirnya ke bibir ranum milik Maya. Mendapati tidak
. Sedangkan satu tangannya lagi memegangi kepala bagian belakang Maya. Arthur menyesap bibir Maya dengan penuh cinta
hanya bisa pasrah dan menikmatinya saja tanpa membalas. Maya tidak tahu bag
r melepaskan ciuman mereka. Kemudian m
ubuh Maya sambil mencium pucuk kepalanya, Arthur berusaha menah
gsung melakukan kewajibanku, tanpa menunda-nunda waktu." Arthur begitu be
kkan kepalanya, dia merasa sangat malu untuk menatap ke arah Arthur. Debaran di dadan
an kedua telapak tangannya di pipi Maya dengan sedikit menek
pipi Maya. Ciuman kali ini berbeda dengan yang pertama tadi. Ciuman mereka lebih dalam dengan lumatan, dan hisapan yang menggairahkan. Arthur menggigit bibir baw
semakin panas, dan menuntut untuk lebih jauh lagi. Desiran dan debaran memenuhi seluruh relung di dada mereka berdua. Hasrat yang sudah membara membuat mer
stri hingga ke paha gadis itu. Arthur menyingkap gaun pengantin Maya, hingga paha mulus Maya dapat dia raba secara langsung. Tangan Arthur mengusap paha mulus itu beberapa kali sebelum beranja
n cepat dari duduknya menuju kamar mandi, takut A
i, dia menyandarkan tubuhnya ke dinding untuk mengatur nafasnya kembali. Dari balik pintu kamar mand
memberi kamu ampun sampai pagi." Arthur sengaja meninggikan nad