MENGEJAR CINTA ANAK KYAI
us lembut di wajahnya, membuat Andre merasa nyaman di lingkungan perkampungan yang jauh dari kota tempat dia bia
. Walaupun belum ada kepastian apakah perasaannya akan dibalas oleh Amira, Andre tet
a lebar, dan di sana Andre bertemu dengan Fikri, penjaga rumah yang setia kepada keluarga Pak Kyai,
l, "Waalaikum salam, bro. Alhamdulillah, baik
au ketemu pak kyai. Iya, mbak Amira ada di dalam. Tapi sebelumnya, ada pesan dari Pak Kyai untuk mas.
k di kursi tamu, tangannya gemetar karena gugup, dan matanya terus mengamati gerbang
alaikum mbak Amira, mas Andre ada di ruang tamu. Dia ingin
am, baiklah, aku segera turun." Amira mengambil jilbab yang tergantung
Andre sudah duduk di salah satu kursi. "Assalamualai
itu alami. Sinar matahari yang masuk dari jendela menambah aura indah dari wajah A
n menyadari bahwa kehadirannya membuat Andre terpukau. Dengan tersenyum, Amira
kan sesuatu," kata Andre dengan terbata-bata, masih terpengaruh oleh kecantikan Amira. Andre terdiam sejenak sambil seseka
ung anak kyai, sehingga dia ingin mendekati Amira dengan cara yang
kemudian Amira menjawab pertanyaan Andre. "Baiklah ndre, aku akan bicara dengan Abi, mungkin besok pagi kamu baru bisa
ndalami ilmu agama. Ya sudah aku pamit pulang dulu, Assal
Sahut Amira, hati Andre begitu berbunga-bung
ulang." Ucap Amira menyuruh F
ung pergi bersama Andre menuju ke r
ajar ilmu dasar agama, bro," kata Andre dengan wajah penuh harap. Andre, yang selama ini hidup tanpa mengenal agama, kini
sudah dewasa seperti Andre baru mau belajar ilmu agama. Walaupun tidak ada yang s
tapi aku belum tau bagaimana cara shalat, karena kedua orang tuaku juga tidak pernah melakukan ha
sar, ya," kata Fikri. Sesampainya di rumah kontrakan, Fikri langsung membuka lembaran Al-Qur'an yang telah lama
ukkan huruf demi huruf Al-Qur'an. "Ingat, mas Andre, setiap huruf ini memiliki cara pe
enjelaskan setiap gerakan dan bacaan yang harus dilakukan. Andre menyimak dengan penuh perhatian, meresapi setiap petunjuk yang diberikan. Andr
hati, Andre bersyukur atas pertemanannya dengan Fikri dan berharap bisa membalas budi ini suatu hari
. Setiap gerakan, setiap bacaan, dan setiap niat dalam hati, Andre mencoba untuk menjiwai semuanya. "
i. Andre semakin akrab dengan ibadah ini, semakin banyak pula yang bisa ia gali tentang agama Islam dan nilai-nilai yang diajarkan. Walaupun tadinya
i langit. Andre merasa lelah, namun hatinya penuh kebahagiaan. "Terima kasih, br
ma adalah jalan menuju kebahagiaan yang hakiki. Semoga apa yang kau pelajari hari
pulang, karena waktu sudah sore. "Mas, aku pu
a. Fikri pun menunggu Andre untuk berganti pakaian yang pantas untuk shalat. Setelah Andre siap mereka segera
da Andre, agar Andre menunggu dirinya di masjid. Andre menganggukkan kepalanya dan
ini. Selain itu penampilan Andre sangat kontras dengan penduduk kampung tersebut, di mana pakaian y
hat ketampanan Andre. Tak lama kemudian Fikri datang menghampiri Andre yang masih berdir
solid bro." Sahut Andre. Fikri pun tersenyum dan merangkul Andre masuk kedal
at berada di depannya, Andre masih terlihat kaku, karena baru kali ini dia melakukan
jah ganteng Andre, karena bagi mereka ini adalah hal yang langka. "Mas Fikri..! Boleh dong
enggoda mereka. Andre tersenyum melihat para gadis yang ingin berkenalan dengan d
tinggal di kampung ini baru dua hari, jadi kalau aku butuh bantuan boleh yah mint
n membantumu mas Andre." Ja
ak kyai dulu, soalnya ada perlu." Ucap Andre yang langsung per
Langkah mereka cepat dan mantap, tak ingin membuang waktu sedetik pun. Sesampainya di depan rumah Pak
Amira sudah memberitahu Andre untuk datang bertemu ayahnya besok pagi, namun entah menga
dah bilang, kalau ingin bertemu Abi besok pagi saja
gelisah. "Maafkan aku, Amira. Ada hal penting yang ingin aku bic
ikan kepada Abi bahwa mas Andre ingin bertemu dengannya segera. Ini adal
ak menyampaikan pesan Andre dan Fikri kepada Ayahnya. Sementara itu, Andre dan Fikri duduk di tera