MENGEJAR CINTA ANAK KYAI
elajar ilmu agama. "Abi, ada seorang pemuda bernama Andre yang ingin belajar agama dari Abi. Dia tidak pernah di
ia dan membimbingnya dalam mengenal agama. Tapi, kena
kin dia malu, Abi. Atau... m
tri Pak Kyai yang cantik jelita dan anggun. Andre sudah jatuh cinta pada Amira sejak pertama kali berte
cul, wajah Andre bersinar gembira. "Assalamualaikum, terima kasih, Pak Kyai,
a asalmu, dan kenapa kamu berada di
kar dan selalu menjodohkan saya dengan wanita yang tidak saya sukai, saya di kampung ini untuk menca
ua orang tuamu, kamu bicara pada mereka kalau kamu ingin menuntut ilmu agama, setelah kamu di restui oleh kedua orang tuamu, barulah k
ama perempuan yang bukan pilihan saya." J
r ilmu agama sama Abi, kamu mesti menuruti kata-
gai bukti bahwa saya akan belajar ilmu agama pada Abi." And
a nak Andre, silahkan." Jawab pak kyai me
lamualaikum..." ucap Andre pamit pada pak kyai, dia
am." Jawab pak
n terhadapnya. Namun, Amira belum memiliki niat untuk mencari pasangan hidup. I
ihat Andre pulang Amira pun bertanya pada ayahnya. "Abi... kenapa mas
n meminta restu dari kedua orang tuanya, karena di
ilas saja kenapa Andre cepat pergi, sementara pak kyai masuk ke dalam
h dari pak kyai. Di rumah kontrakan Andre merebahkan tubuhnya di atas ranjang untuk segera istirahat, namun pikirannya terus terbayang wajah Amira. "Oh.... Amira mungkinkah kamu jadi jodohku
Tok......
mualaik
dre segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung bergegas membukakan pintu. "Waalai
u memastikan besok berangkat ja
am 8 lah, besok aku jemput ke
rjaan yang mesti aku selesaikan. Assalamualaikum....."
asih bro." Sahut Andre sa
karena pikirannya terus terbayang wajah cantik Amira. Hingga menjelang pagi Andre tidak bisa tidur. Setelah b
lama-lama, ia segera beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Setelah selesai, ia mengenakan
"Assalamualaikum, bro. Apa kamu sudah siap berangkat untuk menemani aku pulang ke rumah? Aku ingin
ra melangkah menuju rumah Andre yang berada di kota dan jaraknya jauh dari sana. Andre dan Fik
nya kaget, mendengar apa yang di ucapkan oleh Andre, sebab baru kali ini ada yang mengungkapkan salam di rumah tersebut. Apalagi saat papa
ya Andre menyuruh Andre agar mengajak Fikri masuk. "Andre, ajak kawa
ggu di sini dulu Fik aku mau ke kamar mandi dulu, oh....ya, kamu mau minum apa, biar
a sudah aku tunggu d
jeruk buat teman aku." Teriak Andre
yang telah berubah. "Pah....aku bingung sama Andre, kenap
iki secara diam-diam mah, kenapa dia bi
an, baru kali ini Fikri merasakan duduk di sofa yang sangat nyaman. Sambil menikmati es jeruk mata Fikri memandangi sekeliling r
u. Setelah itu Andre memanggil kedua orang tuanya, karena dia ingin segera kembali ke kampung Amira, dimana
am dan mengutarakan keinginannya, "Pah, mah, Andre ingin meminta izin untuk belajar ilmu
n mamah gak salah dengar ndre? Lah terus kapan kamu mau nikah kalau k
gama, Andre akan menikah, tapi, mesti dengan perempu
rla anak rekan bisnis papah." Ucap mamahnya yang tetap
re tetap tidak mau, Andre hanya mau menikah dengan orang yang Andre cintai." Ucap An
gama, dan setelah itu tepati janji kamu untuk
umah ini, dan memperkenalkan pada papah dan mamah. Andre
adiknya yang merasa kehilangan sa
cinta yang ada di sana, kamu jaga diri baik-baik yah dek, nanti kakak kenali
dukungan penuh dari keluarga. Ia pun bersama Fikri kembali ke ruma
rasa ingin tahunya tentang pacar Andre. "Mas Andre, siapa sih pacarnya mas? Selama
ke kamu, bro. Sabar aja dulu ya." Fikri hanya mengangguk, menerima ja
iikuti oleh Fikri. "Assalamualaikum, Abi. Saya mau memberitahukan bahwa orang tua say
lam, Alhamdulillah, semoga ilmu yang kau dapatkan bisa bermanfaat untuk di
eputusan sahabatnya tersebut. Ia pun berjanji dalam hati untuk terus mendukung dan menjaga persah
mulai belajar ilmu agama Ab
u pergi dulu karena ada yang mengundang Abi. Assalamualaikum..." ucap pak kyai y
perlu saya antar?" Ucap Andre menawar
amu habis melakukan perjalanan jauh. Lain kali Abi ajak kamu menghadir
rtinya? Aku masih belum ta
ya mas bro, jadi nanti mas Andre ke sini setelah shalat Isya, sekarang mas An
ke rumah kontrakan untuk istirahat. Hatinya terasa senang sekali dengan jawaban pak kyai, apala