MENGEJAR CINTA ANAK KYAI
ya terbangun dari tidur. Seakan tubuhnya merasakan energi yang mendalam, ia segera menyadari bahwa ini adalah hari yang
ira tidak bisa membantuku? Apakah aku akan bisa bertahan hidup di kampung ini saat hatiku sedang gelisah?" bisik hati kecil Andre. Setelah mandi dan berpakaian rapi
ara burung yang berkicau membuat suasana pagi di kampung ini begitu mengesankan. Andre merasa bahagia dengan keputusan yang telah diambilnya, bahwa ia siap menjalani petualangan dan menjela
keras, pasti ada jalan keluar. Tak lama kemudian, Andre tiba di rumah Amira yang terlihat megah dan indah, dengan pagar tingg
iapa?" Ucap Fikri yang me
asih, karena Amira telah menolong saya. Kedua saya ingin mencari sebuah rumah y
nemui Amira yang sedang duduk d
ng kamu selamatkan semalam? Saya ingin menanyakan mengenai ko
egitu, ini rumah pak kyai bukan selamat pagi yan
kan bicarakan mengenai kontrakan rumahnya, karena yang tau masalah itu Nurjanah." Mereka pun duduk bersama di teras r
Amira. "Assalamualaikum....! Nurjanah menguc
rakatuh." Jawab Amira yang langsung b
apkan salam seperti itu yah..!" Bisi
egitu.. terimakasih y
mu dengan Amira dan Nurjanah yang begitu ramah dan membantu. "Mereka benar-benar orang baik, aku beruntung sekali bisa bertemu dengan mereka di saat yang sulit ini," batin Andre. Setelah berdiskusi
g. Dengan rasa senang karena menemukan kenyamanan dalam hidupnya, Andre berkata dalam hati, "Aku berharap ini menjadi
ah. Saya sangat berterima kasih ata
mu betah tinggal di kampung ini dan semoga kon
anggil Fikri saja, dia Ajan membant
ini ada sesuatu buat kalian tolong di terima." Ucap Andre sambil menyo
s membantu kamu." Amira menolak s
t, dalam hatinya berkata. "Kalian memang gadis yang sangat baik, baru kali ini aku bert
e beres-beres rumah." Ucap Amira
hingga selesai." Jawab Fikri yang lang
assalamualaikum.." ucap Amira yan
at untuk tinggal di rumah ini karena dia ingin menenangkan pikiran, akibat tekanan dari kedua orangt
ikri sambil menatap ke sekeliling ru
ut ke kamar dan dapur," jawab Andre sambil mengam
elap jendela dan perabot yang ada di ruang tersebut. Setelah selesai, mereka melanjutkan ke k
nti aku bersihkan kamar mandinya," ucap A
ai terlihat rapi dan bersih. Keduanya merasa puas dengan hasil k
an rumah ini dengan cepat," ujar Fikri sambil menepuk pund
aku ingin membeli beberapa barang yang aku butuhkan, aku minta kamu anterin aku ke pasar, karena aku
kri. Mereka berdua berboncengan. Fikri yang baru saj
ke minimarket untuk membeli makanan serta minuman sebagai stok, karena lokasi pasar cukup lumayan jauh. Setelah cukup Andre menyewa kendaraa
menghias ruangan agar terasa lebih nyaman dan hangat. Setelah selesai, keduanya
ndre sambil menyodorkan kotak makanan yang berisi, nasi l
nnya enak ini." sahut Fikri yang l
ena disana Fikri bekerja sebagai penjaga rumah Amira. "Mas, aku pamit dulu ya
pa bro?" Tanya Andre
lau ada butuh sesuatu mas hubungi nomer aku saja yah." Sahut
uat kamu bro, sebagai tanda terima kasih." Andreas m
laikum!" Fikri langsung pergi meninggalkan Andre
ya merasa damai. Setiap pagi, ia menikmati udara segar dan suara burung-burung yang berkicau riang. Ia bahkan tidak merasa terbebani untuk membantu pendu
lam pikirannya. Sejak dia bertemu Amira saat itu, Andre merasa ada yang berbeda dalam dirinya. "Aku selalu merindukan senyum Amira dan saat-saat kami saling menatap mata. Sejak pertama kali bertemu dengannya, entah mengapa aku sela
ra. Aku ingin memegang tangannya, mengajaknya berbicara, menenangkan hatinya. Namun, bisakah aku meraih cintanya? Bisakah aku menjadi sosok yang ia butuhkan, sosok yang bisa menemani hidupnya?" desah Andre dalam hati, mencoba menyelami kedalaman perasaannya. Andr
ana kehadiran Amira telah membuatnya merasa lebih hidup. "Apakah ini cinta yang membuatku begitu merasa lengkap?" gumam Andre pelan. Dia mulai merasakan ketena
akah dia juga merasakan hal yang sama, ataukah ini hanya perasaanku saja?" kekhawatiran itu mulai menyelinap, tetapi perasaan bahagia membayangi dirinya saat ia membayangkan kehidupan bersama Amira di