COMPLICATED LOVE
g duduk di sebuah sofa seraya kedua tangannya tengah aktif merajut sebuah syal berwarna biru laut. Beliau merupakan ibu jadi Jevan ayah
menghampirinya. Netranya melirik sekilas, lalu tersenyum
a Olivia menghentikan kegi
g. " Nenek, selamat malam. Kangen
makan." Olivia mengajak Sean untuk keruang makan .
kan neneknya untuk duduk. " Wah. " ucap Sean berbinar senang saat me
makanan kesukaanmu lho. Nenek ambilkan ya. " tak ingin mendengar penolakan dari
nuh sayang dari sang nenek. Netra Sean memindai sekitarnya. " Ayah dim
edang r
lam mulutnya. " Sup iga ini selalu enak. Mengingatkan aku ketika masih k
ringnya tersenyum tipis. " Tentu saja, ib
r
eka dan ikut bergabung makan bersama mereka. Dia Jevan Buana, ayah Sean dan putra Olivia. Jevan merupakan seorang CEO di sebuah perusahaa
n yang heran melihat kedatangan ayahnya. Bi
h minta mereka istirahat untu
auk-pauk ke piring sang ayah. Kemudian tangannya terulur menyerahkan
g telah terisi. " Bagaimana ka
lemen. Mereka menyemangati Sean agar mencalonkan diri sebagai ketua OSIS. Mungkin mereka ingin melihat
utranya seorang ketua OSIS. Itu akan membuat Nenek sangat bahagia bisa m
" Tapi menurut ayah, itu bukan ide yang bagus. "
pat sepanjang waktu, berurusan dengan segala macam orang. Sean
dirinya yang selalu sibuk dan jarang menghabiskan waktu bersama keluarganya. Dia usai ini, Jevan tid
putranya tertekan dengan semua berkas-berkas yang menumpuk. Ia ingin putranya
eman-teman. Lalu pulang untuk menikmati makanan enak. Tidur yang nyenyak. Yang seperti ini, menurut
menggeleng pelan melihat tingkah Sean. Ia kemudian menaruh
.
alaman belakang rumah. Ia duduk di kursi panjang yang telah tersedia
n? " terdengar suara lembut yan
tipis melihat kedatangan Syifa. " A
snis dengan ayahmu. Ayahku bilang ayahmu ingin memberikan sumbanga
mu tahu, dia nggak lulut sama sekali padaku. " ucap Syifa mengingat-ingat kucing
kor anjing, jangan takut menghukumnya untuk
enghukum kucing itu ti
eberapa kucing bisa dilatih dengan pendekatan yang lembut. Tapi beberapa kucing harus didisiplinkan dengan
.
harin
lasnya. Handphonenya berdering, tertera nama Ail di layar. Ia menekan tombol hijau
perti orang ketakutan. Saat ia akan bertanya, telepon dimatikan sepihak ole
u." itu yang Ail ucapkan. Tanpa berpikir panjang, M
ira menatap emosi pada Sean Cs dan beber
apaan