Janda Buruk Rupa Kesayangan Idol Tampan
a, tapi wajah nggak jelita." T
lau kamu sampai tebar pe
sekarang juga, perg
mereka masing-masing yang sedang asyik
n oleh suaminya. Namun, dari pernikahannya itu ia belum memiliki seorang anak. Ketika sudah resmi bercerai, dia hidup sendiri di salah satu perumahan yang dulunya menjadi tempat tin
g sebagai seorang janda dan juga wajah jeleknya. Kenapa tetangganya itu sering mengoloknya sebagai janda buruk rupa? Pada
lih untuk diam tanpa membalas berbagai olokan para tetangganya itu. Kali ini dia harus menjadi wanita
*
-satunya di tempat kerja. Bisa dibilang hany
engar ada yang memanggil namanya. "Hai, Liv." Dia kemudian melangkahkan
kin memperlihatkan kekokohan perusahaan bernama One Link Group itu. Jelita dan Livia berada d
gak ingin traktir kita?" Teman-teman Jelita yang satu divisi pada meminta traktir
Kasian wajahnya sudah kusam dan jelek gitu," terdenga
a terlihat kesal. Teman-teman yang lain semakin tertawa keras. Mereka sama sekali tidak menyesal karena sudah
lian makan." Sebenarnya Jelita merasa sakit hati, karena selalu mendapat e
uduk di kursi kerjanya dan mulai menyalakan komputer, mengawali aktivitas kerjanya di pagi hari ini. Baru saja monitor komputer menyala, tiba-tiba
engganggu orang kerja saja," hardik Livia kesal dengan sikap temannya yang
inya dan mengumumkan kalau dirinya akan segera tunan
komentar. Mereka semua seolah-olah tidak peduli dengan kehidupan manajer mereka yang tidak begi
" Hana menelan ludahnya ragu-ragu sambil mel
ke arah Hana. "Apa maksudmu?
itu. Semua orang yang ada di sana, ikut mendekat. Mereka tidak pe
aminya dengan wanita yang menjadi manajernya sekarang. Dia masih tidak menyangka, pria itu dengan mudahnya
tu?" tanya Livia. Dia sampai sekarang masih belum tahu tentang sebab perceraian sahabatnya itu.
di kamu dis
sihir itu yang
saat melihat sang manajer yang sangat mereka tidak sukai itu merebut suami Jelita, membuat mere
mengurus dirimu sendiri. Lihatlah wajah
yang tidak terima mendengar teman
membuat suasana menjadi heni
engenai pertunangan manajer pemasaran dengan mantan suaminya sudah menyebar di perusahaan. Dia hanya mengaduk-aduk makanan yang ia pesan. Nafsu makannya tiba-tiba hi
an kedua orang itu. Saat ini, mantan suami Jelita dan manajernya baru memasuki restoran dengan tangan yang saling men
sapa Helena, m
ihat ekspresi Romi (mantan suaminya) yang tersenyum mengejek ke arahn
ngin menunjukkan kepada bawahannya itu, kalau Jelita tidak sebanding dengannya yang memil
an memakai masker dan topi berwarna hitam yang tiba