Janda Buruk Rupa Kesayangan Idol Tampan
ahkan tidak dapat melihat wajah pria itu. Namun, saat dia melihat ekspresi terkejut Helena dan Romi, membuat dirinya mau tidak mau harus memanfaatkan kesempat
abis pikir. "Lihatlah sayang! Mereka berdua sepertinya cocok. Sama-sama aneh. Mungkin dia pakai masker karena malu memiliki wa
menyibukkan diri merapikan jaket yang dipakai pria yang tidak ia kenal itu. Me
a langsung bernapas lega. Dia kemudian melirik tajam
er yang ia kenakan. "Sepertinya kamu juga memanfaatkan keberadaanku di sini," jawab
perhatiannya pada dokumen yang ia pegang, teralihkan begitu saja saat mendengar isakan tangis yang sedikit mengganggunya. Ia kemudian melihat ada sepasang kekasih yang sedan
kan makanannya orang lain?" hardik
Ia terus menatap wajah kusam dan penuh jerawat di hadapannya saat ini. Baru kali ini dirinya ditatap sengit oleh s
tan suamiku," jawab Jelita c
taan Jelita. Dia merasa ada rasa iba di dalam ha
angsung beranjak berdiri dan meninggalkan tempat itu.
ganmu siang ini juga," uj
ta ke sana s
*
h. Semua pelayan di rumah itu membungkuk hormat ke arahnya. Dia terus melangkahkan kakinya menuju ke ruang
nya, ia langsung melenggang masuk. "Ada apa, Pa?"
itu. "Duduklah! Sudah lama kita nggak pernah berbincang santai seperti i
udukkan diri di kursi.
anggilmu ke sini karena ada satu h
itu
di wajahnya dan menatap kepada putra satu-s
a?" tanya Affan
un, ia melakukan ini demi kebaikan putranya. "Aku ingin kamu meninggalkan dunia hiburan yang nggak ada manfaatnya i
ka hidupnya selalu diatur. "Aku nggak mau, Pa. Menjadi seorang artis terkenal merupakan impianku selama
akit, tapi nggak ikut mengelola di dalamnya. Bisa-bisa rumah sakitmu itu aku
pa mengambil alih rumah sakit milikku. Rumah sakit itu s
. "Jika kamu ingin menghilangkan rasa bersalahmu pada mendiang kakakmu, keluar
. Trauma itu kembali menyerangnya. Kepalanya mulai terasa berat dan sakit. "Cukup, Paa!" teriak
*
ang yang saat ini sedang berada di rumahnya. Dia sangat syok saat mendengar perkataan dari salah satu orang itu
ma Pak Romi Ardiansyah tidak membayar hutang sesuai dengan waktu yang kami tentukan.
di dalam hati. Ia tentu tidak akan merelakan satu-satunya peni
jaman yang dilakukan oleh Romi, mantan suami Jelita.
Selama ini, kebutuhan mereka berdua saat masih berumah tangga tidak ada kekurangan apa pun. Bahkan dari penghasilannya pun juga dikataka
sita rumah ini. Saya mohon." Jelita berusaha mengajukan negosiasi. Meski dia tidak
a hari lagi, Bu. Jika masih belum bisa me
i pihak bank. "Dari mana aku bisa menemukan uang li