Pengantin Palsu Ceo Arogan
ak sedetik pun Nayla melepaskan masker yang
riga saja padanya. Karena bukan hanya itu saja keanehan yang ia rasakan. Bahkan tempat ganti baju pengantin saja mereka harus di te
ba waktunya sang kedua mempelai pengantin masuk ke dalam sebuah kamar hotel mewah dan megah y
Arga masih sibuk menemani para tamu undangan hingga acara itu pun sel
di sana. Karena ia merasa sangat penasaran ingin melihat b
ersama gadis tersebut. Ya, apa lagi? Sebagai pasangan pengantin b
ah mengapa kali ini ia begitu bersemangat ingin sekali mencicipi malam pertama bersama gadis ter
pun menebak sepertinya gadis itu masih virgin. Karena ia bisa melihat dari tingkah laku Nayla yang masih malu-malu dan sala
idur dengannya. Mulai dari anak rekan bisnis, model, artis bahkan para karyawan wanita
wan. Dengan rahang yang tegas, kedua alis yang tebal, hidung mancung, sorot mata yang tajam dan bibir titisnya itu m
adis seperti Larissa? Eh bukan, maksudnya N
memaksanya agar segera menikah. Kalau tidak, semua hak waris perusaha
k akan rela jika semua harta milik ayahnya itu harus jatuh ke tangan adik tirinya yang bisa membu
lihat sangat tegang dan gusar, gadis itu kini berjalan mondar mandir tidak karuan di samping sebuah ranjang besar deng
an oleh kedua majikannya nanti tidak bisa berjalan den
u harus bagaimana in
kl
ngsung terkesiak kaget. Saking kagetnya badan gadis ters
itu sedang membuka pintu. Setelah mengunci pintu, dengan ters
gunung es di kutub utara. Kini laki-laki itu
a. Sehingga membuat Nayla dengan susah payah menel
g ...
nya itu ingin melompat dari tempatnya saja. Tubuhnya kini terasa kaku dengan ker
lakukan oleh pria yang ada di hadapannya ini. Sehingga membuatnya merasa waspada dan sangat pan
un pengantin itu ingin segera masuk ke dalam kamar mandi saja. Sembari
angsung menghadangnya. Kini tubuh tegap itu berdiri tepat di hadapannya. Membuat ga
embali menundukkan wajah lagi sambil berucap,
ggodanya. "Mau ngapain kamu di kamar mandi, huh?" tanyany
idik ngeri dan meri
n!" jawab Nayla terbata. Ia tidak berani menatap manik cokla
ganti baju di sini saja. Dan ...." Dengan ters
tiba saja lelaki berambut belah samping itu langsung meraih tangannya dan menarik m
yla terkes
is tersebut. Lalu, sambil terus menatap dalam kedua mata bening gadis itu, ia
e
mbulat dengan sempurna. Ia merasa
a ini? Jangan-jangan .