Putriku Bukan Anak Pembawa Sial
riak memanggil na
l melepaskan pelukannya
uah wajah yang tak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Laki-laki yang kini ad
terdiam seakan tak percaya
na ini," ucap
ang lalu, seorang anak cacat yang hanya membuatmu
u mengenal Om ini," tanya Lu
lang ya," jawabku sambil men
Mas Niko samb
deng tangan Luna. Berkali-kali Luna melihat ke belakang untuk melihat Mas Niko yang teru
enjelasanku!" teriak Mas Niko sam
pa dia terus mengejar ki
am dan ganti baju ya Sayang
erteriak di depan rumahku. Aku Langsung menarik tangan Mas Niko menjauh dari rumah.
aku benar-benar terpaksa meninggalkan
aya sepertimu tidak akan sanggup hidup dalam kemiskinan,
kebaikan kita," ucapnya s
mpilanmu sekarang sebuah penampilan seorang konglomerat yan
utriku," tanyanya sam
putri kandungku, aku yang mengandung, melahirkan bahkan merawa
terdengar suara
pernah temui Luna lagi," ucapku sambil berja
*
aja terlihat di mataku. Sebuah tatapan mata penuh penyesalan itu seakan tidak mau
ku harus mengatakan yang sebenarnya kepada
Luna yang saat itu memang belum sekolah sibuk dengan acara televisi kesukaannya. Saat aku se
ur 1 makan disini ya Mbak," ucap M
o," ucap
ba keluar dan langsung memeluk Mas
nya sambil memberikan sebuah boneka ber
mbil membuka kotak kecil ya
pasti bisa mendengar dengan jelas, jawab Niko
garan tersebut serta merampas boneka yang ada i pelukannya. Aku pun meminta Luna un
enakku sambil melepas alat pendeng
m selesai Luna menjawab aku
sambil membentaknya hingga membuat Luna
i rumahku sekarang," ucapku sambil melempar
u saja, karena aku juga ayah dari
kui jika Luna adalah anakmu," tanyaku
g merawatnya seorang diri dan sekarang setelah 5 tahun kamu pergi dengan m
g tidak beri aku kesempatan untuk ...." belum se
amu. Bukannya kamu sudah bahagia dengan kehidupan barumu lalu
dengan perempuan lain, dan memiliki seorang anak yan
vonis tidak dapat memiliki keturunan karena mengalami penyumbatan
namakan karma," batinku sa
rikan keturunan, itu adalah balasan yang pantas untuk seorang ayah yang tida
memandikan Luna. Kami pun bergegas berangkat ke pasar untuk berbelanja kebutuhan warung makan ku. Sepulang dari pasar aku
ba-tiba aku mendengar suara teriakan yang cukup keras dari arah luar. Luna yang s
u sambil memeluk Luna
p Luna sambil menangis da
terdengar suara teriakan
ku sambil melepa