icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Putriku Bukan Anak Pembawa Sial

Bab 3 Tiga

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 25/02/2024

i Niko," ucap Niko sambil ter

ia ini karyawan rendahan di caterin

ni karyawan di catering Mama!"

ikan masalah ini di rumah," ucap H

i rumah," ucap Herman sa

ada orang tuanya. Hingga suatu hari Niko membawa ku ke rumah orang tuanya dan menggatakan jika

t nama mu sebagai ahli waris tunggal keluarga kita serta seluruh hot

i apapun yang terjadi," jawab Niko sambil m

miskin itu jangan pernah injakkan kakimu di rumah i

lakukan Pa," tanya Sa

ulang karena aku paham betul dia tidak akan bisa

ko. Setelah menikah aku dan Mas Niko memutuskan untuk tinggal di sebuah kampung yang jauh dari hiruk pikuk

gga suatu hari tepat di dua tahun pernikahan kami Mas Niko mulai berbuat kasar, seolah dia menyesal dengan keputusannya untuk men

a mengagetkan ku yang sed

ayang," ucapku sambil memelukny

erumah lalu pergi lagi,"

riku kepada Ayahnya," batinku samb

kerja Ayah," ucap Luna

ke Ayah, sekarang kita tidur lagi ya," ucap

rimu kemana Mas," batinku

ntuk menyewa sebuah rumah kecil di Kota sambil mencari keberadaan suamiku. Untuk menghidupi kebutuhan hidu

eman-teman ya!" teriak Luna sambi

Nak!" jawabku

tidak pernah mengejek kondisi Luna yang mempunyai pendengaran kurang jelas. Warung nasi ku j

berlari ke arahku yang s

ambil terus melayani beberapa t

empet mobil om kaya," ucap L

tahu Ibu mana yang sakit," jawabku sambil memutar

an banyak makanan, kawan-kawan juga dberikan banyak makanan ole

terluka di badan Luna," tany

ya sambil memutar

asuk ke rumah dan ganti baju

dengan sebutan Om baik. Luna juga bercerita bahwa laki-laki itu adalah orang kaya

ngan mau dikasih apa-apa ya Nak," ucapku

Om itu 'kan baik,"

orang lain, apalagi orang yang tidak kita ke

itu sendiri yang memberikannya

, hari sudah malam," ucapku sambi

bagai Om baik. Seorang laki-laki yang dia kenal saat sebuah mobil hampir menyerempetnya. Aku yang meras

*

i ini aku berniat untuk tidak membuka warung makan ku. Aku berniat u

ke masjid tempat Luna belajar mengaji. Hampir 1 jam aku menunggu keda

i ini," batinku ku sambil berdiri dari tempat d

ntuk pulang. terlihat beberapa anak-anak mulai keluar dari masjid tersebut. Namun, saat aku

eriak lak

bil berlari ke arah laki

ak dapat melihat wajah laki-laki itu. Aku yang saat itu sengaja sembunyi di

rus menemui Luna," ucapku sambil menatap L

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka