Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu)
ku kala mendengar uca
Queenza dan tersenyum tipis saat meliha
ntikmu." Dimas lalu membawa tangan Queenza dan menyimpan sesuatu di tela
yang kini ada di tangannya. Tanpa Queenza sadari sudut bibirnya t
Ervan membuyarka
enghampiri Ervan yang seda
a Queenza saat ia s
?" tanya Ervan deng
ong. Ia tak mungkin memberitahukan jika ia
adanku pegal se
ia dengan segera memijit tubuh Ervan. Matanya tanpa sen
mana?" tanya Queenza m
anya jika ia akan menj
da banyak bercak merak di leher kamu?" ujar Queenza
ya. Yang semula tengkurap kini terlent
salahannya pun terdiam de
tau urusanku. Karena kamu itu hanya istri di atas kertas. Jangan pernah berpikir kamu bisa jadi istriku
nghela nap
rvan sambil mengeluarkan sebatang rokok d
dalam kamar? Aku lagi hamil Mas," ucap
tap nyalan
atas ranjang dan bergegas ke dapur untuk mengambil roti tawar yang d
kopi dan roti itu ke kamar. Dan la
dari sang suami. Ia lalu menatap Ervan yang kini tengah menikmati
ke arah Queenza dan
ambil menyodorkan selemba
semangat mengan
roti yang ia pegang saat Queenza hend
ambilnya, tanganku kan
ngkok dan akan mengambil roti itu. Namun lag
nggal sisa itu aja. Kalau kamu masih mau, makan aj
embawa roti itu dan dengan ragu-ragu
rebut roti di tangan Queenza dan menyu
mau roti itu," ucap E
ya dengan kuat. Ingin rasanya ia menghajar lelaki di hadapannya ini. Namun, ia sadar j
an Queenza pun dengan ce
berkat siapa! Dan kamu harus ingat. Jika kamu berani macam-macam sama aku! Aku gak
mata yang penuh amarah. Ingin rasanya ia men
nya dan menatap tajam pada Q
na!" usir Erva
duduknya dan pergi keluar dari kamarnya
har
atan emas untuknya keluar. Karena sang suami tidak ada di rumah dan sudah pasti akan pulang l
a, ia dikejutkan dengan seorang pengendara moto
eser. Queenza yang takut dan heran mencoba memberanikan diri untuk
buka helm full facenya. Ia lalu membenarkan rambutnya yang be
kini ada di hadapannya. Ia terdiam mena
ang itu dengan nada yang din
ih terkejut dengan kehadiran or
sambil menjentikan jar
dan dia menjadi gugup saat tatap
etralkan degub jantungnya yang entah kenapa berdetak l
mana?" tanya
au ke klinik Mas!"
? Kamu
nggelengka
linik?" tanyanya lagi dengan
berhenti di sini?" tanya Queenza pada Dimas. Ya
sendiri di sini, ya udah aku samperin aja. Siapa ta
rol. Lebih baik sekarang Mas pulang aja.
nza dengan cepat ia memegang tangan Queenza dan men
ambil mencoba melepaskan tangan
a ke dekat motornya, lalu ia
us
h yang kini hanya berjarak beberapa inci dari wajahnya itu dengan intens. Tangannya lalu terulur memegang