Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu)
nza tak langsung turun ia
an kaki Queenza, ia heran mengapa Qu
za yang masih belum menyadari
Dimas sambil menoleh ke belakang. Ia ingi
run dari motornya Dimas. "Makasih ya Mas!" samb
" taria
keningnya saat ia melihat Dima
sendiri kok! Gak perlu ditem
lu mengulurkan tangannya
Orang aku mau buka ini," ucap Dimas samb
aninya periksa ke dalam, eh taunya, cuma mau lepas helmnya
ini?" tanya Queenza yang heran melihat
an gak mau
nganggukan
i-hati ya. Kalau ada apa-apa s
l saya gak ada," sahut Q
tak percaya
Iyalah syok, zaman sekarang mana ada manusia yang tak punya ponsel
!" Jawab Queenza den
gar masuk ke dalam klinik. Ia lalu menyentuh puncak kepala Queenza denga
menatap Dimas dengan
satu sisi hatinya ingin terus mendapatkan perlakuan manis seperti itu, karena selama ia menikah dengan Ervan, ia tak pernah merasakan peras
saat ia menyadari itu, ia pun melunturkan
n Dimas itu kakak ipar kamu," gumam Queenza sambil terus memu-kul-mu-kul pe
daftarkan dirinya untuk
ilih untuk langsung pulang, ia tidak menyangka jika
k, ia terkejut saat melihat Dimas yan
ihat Dimas pun tak bisa apa-apa saat D
hat Queenza yang hendak pergi d
terpaksa meng
tadi Mas bilang mau pulang?" tanya
sel buat ngabarin aku. Ya ... terpaksa deh aku balik lagi
gak minta dije
." Dimas menarik tangan Queenza agar
nza pun naik ke
arena tak ada yang berbicara,
g nasi goreng. Ia pun menatap sendu pedagang itu dan memegangi perutnya yang lapar karena belum ma
a dengan cepat membelokan motornya dan b
i sini?" tanya Queenza yang heran
mau ikut makan
jawab tapi Dimas l
ani aku m
kan menemani Dimas makan saja. Ia pu
saji di depannya. Queenza menoleh ke a
t sambil menyodorkan sepiring na
berkaca-kaca. Dan air matany
aat melihat Quee
s dengan panik. Ini pertama kali ia melihat wa
alanya dan dengan cepat m
eenza saat mereka
dan menganggukan kep
i, Dimas pun mengajak
sebenarnya tak ingin kembali pulang ke rumah itu dan bertemu dengan Ervan. Namun,
erjaan yang harus aku urus," ucap Dimas sa
kepalanya. "Makasih banya
rumah." Setelah itu Dimas
h. Ia lalu melangkahkan kakinya dengan gontai. E
kah perlahan dan pelan ia berjalan menuju kamarnya. Langkahnya terhenti kala ia mend
udah pulang?" gumamnya sambil
lihat apa yang ada di dalam kamar itu. Ia diam mematung sambil menatap lurus ke depan. Hatin
Queenza de
n kehadiran Queenza. Ia pun dengan cepat menyelesaikan berc
ari ranjang. Ia berjalan menghampiri Queenza den
ala
AA
an begitu kerasnya sampai Queenz
t Queenza dan menyeretnya ke kamar mandi. Setelah tiba di k
gan apa yang kini Ervan lakukan padanya. Ia
an untuk ibu dan adik hamba. Jangan sampai iblis ini menyakiti mereka,'