Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu)
a mencoba mengenyahkan pikiran yang sempat terlintas dibenaknya. Ia tak ingin menduga-du
uatu yang akan membuat kepalanya semakin pusing. Setelah selesai denga
ali dengan kakak iparnya itu di tangga. Queenza dengan cepat menund
?" tanya Dimas saat Qu
an kepalanya dan segera
saat ini. Apa mungkin ia tengah merasakan perasaan berdosa pada sang suami sehingga
merasa sangat bersalah pada mas Ervan," gumam
di
dah siap!" ucap Qu
segera berdiri lalu pergi dan m
k tahan lagi dengan pernikahan ini. Namun, ia harus bertahan karena ia sudah ber
ul suaminya. Ia tak mau jik
tikan langkah kakinya saat melihat D
k ingin membuat Ervan curiga padanya, dan saat Queenza hendak duduk di kursi seb
gan duduk, berdiri di
dan segera berdiri
uan Ervan pada Queenza me
u tak baik sejak awal?' batin Dimas sambil terus menatap Queenza. Matanya menyipit saat ia tanpa sengaja
egitunya? Lo naksir bini gu
andangannya ke arah lain s
jawabnya
m sama bini gue. Habis lo," ucap
EK
ami. Entah apa yang akan suaminya perbuat pada dirinya, saat tau jika
enuangkan nasi dan lau
a mengkerut saat ia melihat pergelangan tangan Queenza
menatap pergelangan tangannya. Ia pun dengan segera menyembunyika
makanan yang sudah dimasak Queenza. Sudut bibirnya terangkat saat ia merasakan masakan adik iparnya itu. Ini kali pertam
at berdiri dan pergi begitu saja
a itu hanya menggelengkan kepalanya. Ia pun me
Ervan tiba-tib
ar seruan sang suami, dengan c
menyodorkan makanan sisa yan
an Ervan. Ia lalu menoleh dan menatap suaminya itu denga
memakan ma
pertanyaan itu terlontar juga di bibir Queen
memaksa kamu. Pilihan ada di tangan kamu! Kalau kamu gak mau kelaparan, ya makan itu. Tapi kalau kamu gak
g dibanding makanan untuk manusia. Ia menggeserkan makanan bekas Ervan itu dan hendak mengambil makanan baru. Namun, baru juga ia membuka tutup saji, sebuah tangan mencekalnya. Q
ucap Quee
ini?" Tunjuk Ervan ke arah
polosnya mengan
angannya terulur ke arah ram
n suruh kamu makan ini!" ucap Ervan sambil membawa makanan sisan
an yang rasanya entah lah. Susah untuk dijabarkan. Dengan air
lagi!" ucap Ervan sambil
kanan itu ingin memuntahkan makanannya . Namun
Siap-siap kamu mendengar kabar kematian ibu
yah kembali makanan itu da
k tersisa. Ervan pergi begit
menyangka jika pernikahannya ini akan membawanya pada penderitaan. Andai dia tau jika
nya tanpa sengaja melihat ponsel yang tergeletak di
nsel itu. Ia pun mencoba menyalakan ponsel itu dan
ingin menyimpan ponsel itu di kamar Dimas. Namun, saat Queenza
dengan gugup. Ia terkejut m
ke mana?" tanya Dimas de
ung Mas Dimas ada di sini, saya kembalikan sama Ma
za dan berbisik. "Makasih atas makanannya hari ini, enak banget. Aku tidak
e