Menjalani Takdir Sebagai Istri Kedua
beli sarapan?" bert
up pintu, ia tidak jadi mengunc
i pintu kosan dan mengikuti Rani. Kenapa juga dia tidak
ampai akhirnya kini mereka berdua jalan beriringan. Rani ten
ak gak akan ik
istri kecil saya digod
endengarnya. Ini pertama kalinya dalam hidup, mendengar kata tersebut terucap dari s
mengucapkan kata gombalan tadi. Oh ayolah, dia itu oran
uk biasa saja, ia juga yakin Haidar pasti tahu kalau dia tidak pernah berpacaran. Baru pertama kali
*
, tidak lebih tepatnya emperan. Rani memilih membeli pec
emesan makanannya. Rani belum tahu apa yang dia suka,
lesai?" t
cel, atau cuma gorengan
a Haidar saat sadar kelakuan istri keci
bibirnya, menghemb
atu di campur saj
g?" tanya anak lelaki di
las Haidar beru
Namun sebelum Rani memberikan uangnya, Haidar lebih dulu menyodorkan
ecel dan beberapa orang lain di sana. Rani menepuk pundak Haidar p
alan lebih cepat, membuat Haidar hampir saja tertinggal. Lama berjalan menyusuri pasar pagi,
gan sadar mengikuti langkah Rani terus, sampai perutnya berbunyi. Hal tersebut tak
a ke atas langit toko, malu ia keper
aran. Jangan melihat s
balas Rani dengan b
, keduanya kini berjalan menuju kasir. Rani ingin l
kartu atm?" tanya
ran kecil pak, bukan supermarke
lebih sering bicara. Setelah tadi beberapa kali ia berbuat
an mencobanya perlahan. Tapi kira-kira pada siapa dia
ahkan, Rani anggukan kepala melihatnya. Dalam hati Rani be
*
anja neng,"
as Rani tak
dengan ibu kos. Haidar membuka kunci pintu, dari
lam hati Rani, Rani benar-benar penasaran bagaimana kabar mba Rena.
" jelas Haidar di
i, apa tadi suaminya b
erus pekerjaan aku
setujui, saya masih harus kerja 1 bulan lagi sampai tiba waktu resig
urus!" balas Hai
ak mempermasalahkan, lagipula memang sudah tugasnya untuk membimbing Rani. Selain itu, tidak mungkin ia berlama-lama di
n Rani yang harus berhenti sekarang juga. Ia melihat Rani yang duduk sa
menyodorkan tangan untuk di salami Rani,
yang sedikit terbuka. Ia lantas turun untuk menemui Rani kembali. Melih
mping Rani, "Kalau m
mengg
kamu mau say goodbye sama tem
idar menarik perg
luar aja!" Rani menanggapi tawaran Haidar.
harus berpisah dengan yang lain. Untuk kapan waktu kepulangan mereka, Ha
n menuju mobil, yang mana Haidar sudah duduk apik di sana. Sesampainya Rani di mob
*