icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menjalani Takdir Sebagai Istri Kedua

Bab 2 Enggan

Jumlah Kata:1033    |    Dirilis Pada: 23/02/2024

ang tidak-tidak. Sebelumnya ia sudah berbicara dengan ibu kos, unt

g Haidar menjauh dari pintu. Namun Haidar tak bergeming, ia

akan kalau ini tidak mungkin. Haidar bergerak memeluk

ipangkuan Haidar. Kepalanya tenggelam di dada Haida

na menenangkan. Tak lama nafas Rani mulai teratur, Ha

up puncak kepala Rani yan

ni menuju ranjang. Tepatnya hanya kasur langsung

ring dengan memeluk Rani kembali. Keduanya kini berada di

g di atas kasur. Pakaiannya masih lengkap, hanya jak

pkan mata dengan cepat. Otaknya mulai berpi

r" ucapnya

uk mengenakan baju di kamar mandi. Pintu kam

arus tenang dalam menghadapi istri kecilnya ini. Rani membalikkan

ia harus membeli makanan untuk makan siang mere

san online saja?" tanya Haid

ni tidak ingin menjawab sama sekali. Haidar mengucap sabar,

*

cap ojek online yang

rima kasih kembali

sedang terik. Tapi lebih baik seperti itu, daripada

Rani masih berbaring di sana. Haidar tidak lupa memb

, nanti bicara

tangannya sedang memegang telepon dan b

emilih untuk duduk di ruang depan, dan memakan makanannya. Sebelu

a-tanya. Para alumni pesantren, baik yang seangkatan, senior, dan ju

ri pertama Haidar adalah seniornya dan juga senior yang sangat terkenal di kalan

n dari sahabat kecilnya, yang mana s

" tanya Hana tertuli

ang menanyakan bagaimana keadaan dia saat ini. Dan Hana sala

baik aja kan?" balas R

isinya hanya ada mereka berempat. Rani bisa den

n semangat, dan beberapa nasihat. Terutama k

ang sudah di pelajari, tidak mungkin kamu acuhkan

Semuanya terlalu tiba-tiba baginya, seperti melihat petir di siang bo

kan. Ia bangun dari tidurnya, melihat piring yang di sa

mulutnya. Di samping itu, Haidar senang saat mendengar piring

*

at di masjid dulu, meskipun jauh dalam hatinya ia ingin mengimami sang ist

emutuskan untuk menyusulnya. Ia bersiap-siap, dan tak lupa

in Haidar menunggu hujan reda. Tapi saat hujan deras s

aki, matanya mencari sosok yang ia cari. Tak lama pand

da di masjid, menerjang hujan deras mala

alam harusnya kamu tidu

mbicaraan Haidar. Haidar tidak ingin bertanya

annya ia tidak mau satu payung berdua, kalau

jawab Rani sambil m

l alih payung tersebut

rang yang mengenal Rani di sana. Rani berusaha berjalan tidak terlalu deka

!" ujar Haidar melihat kelakuan istri

paksa. Ia tidak ingin setelah ini Rani sakit, lagipula memang ia bernia

an Rani siang tadi, ia tidak berpikir sama sekali kalau Rani

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka