icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menjalani Takdir Sebagai Istri Kedua

Bab 3 Tidur Bersama

Jumlah Kata:1130    |    Dirilis Pada: 29/02/2024

kamar mandi tak lupa membawa baju gantinya. Sedangkan Rani

ewati kamar mandi. Tak di sangka saat Rani akan melewatin

Rani pelan, kaget. Untu

a berdua malah terdiam. Lama menunggu Haidar tidak menga

Rani dengan nada rendah, Haidar m

pan tas pakaiannya. Sedangkan Rani berhenti di ruang tengah,

alan jongkok karena jaraknya tidak terlalu jauh. Ia melihat Haidar

i untuk hari ini sudah habis. Padahal tadi pagi sampa

ngkok mendekati Haidar,

ya, seketika mengucap dalam hati kaget melihat Rani berad

hm?" ta

bapak malah tidur disini" jawab Rani

i ini. Ia harus menunggu besok hari, untuk berbicara panjan

istri kecilnya siapkan. Setelah gelas itu tandas tak ber

an adanya Rani di hadapannya, Haid

r di kasur saja pak"

arang, saya tahu kamu butuh waktu u

n. Memang benar ia butuh waktu, tapi bukan berarti ia akan membiarka

rus berjalan, Rani tak kunjung membaringkan tubuhnya. Sebelum waktu berangkat

elap. Ia lantas membawa bantal juga selimut besarnya. R

ibuk membentangkan selimut. Sebelum selimut tersebut men

dar. Matanya tak lupa menatap was-was takut Haidar terbangun. Saat

uga harus menceritakan tentang hal tadi saat Haidar berada

nya menuju alam tidur. Rani tertidur, kini Haidar membuka matanya

Haidar merasakan kehadiran. Ia sedikit was-was ta

lama juga ia merasakan ada yang tidur di sampingnya. Padahal Haidar sudah men

rang ini, bukankah seharian tadi dia tidak mau berdekatan de

asa nyaman. Kini kantuk mulai menghinggapinya, ia mulai

*

ngnya. Di sana bertengger apik tangan milik Haidar, itu artinya kin

nanti. Rani merasa tak kuasa, ia tidak tahu nanti harus meng

a melihat dengan menggunakan mata ayam. Bibirnya ters

ntalnya sekalian. Haidar tidak menghentikan Rani, ia

dengar suara mengaji milik istri kecilnya. Menerima perjodohan ini tanpa tahu

tahu bagaimana reaksi istri kecilnya besok. Seharusnya itu akan menjadi pertan

ama-lama. Takutnya Haidar akan bangun untuk mendi

*

erkumandang. Haidar bergegas ke kamar mandi untuk bersiap-siap. Ia menyempatkan

membuka kerudung sama sekali. Haidar melihat lebih dekat

tidak mengadukan kesedihannya hari kemarin.

i koko juga sarungnya. Sebelum keluar ia kembali ke ruang tengah, denga

an matanya, merasakan sesuatu mendarat di keningnya beberapa detik lalu. Ta

a. Rani lantas membuka mukenanya, ia akan bersiap untuk sholat. Rencananya se

*

pai membuat ia tidak mendengar pintu terbuka. Haidar masuk mengucapkan salam dengan

ketahuan Haidar langsung kembali keluar. Maaf Haidar ucapkan

pada Haidar. Biarlah, biar ini menjadi rahasianya dan Allah. Rani

sana ia melihat Haidar duduk di samping pintu. Hatinya jadi bimban

ah pulang?

mencoba memperlihatkan raut wajah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka