Kurebut Istri Mandul Milikmu
ng pastinya sangat menghancurkan hati Fla itu. Ara tiba-tiba saja datang ke
at membuat hati Fla h
kamarnya, dan mendapati Fla y
asa," gumamnya lirih, yang sudah terbiasa melihat po
dadanya yang bidang, karena ia hanya mengenakan
lu segera melangkah menuju ke arah kamar mandinya. Ia membasuh wajahn
R
r dari keran wastafel, kemudian segera memb
rlihat lebih lentur dari sebelumnya. Ia menghela napasnya, karena merasa
ngan lega," gumamnya, yang semakin tidak tenang
hilang dari hatinya. Ia tidak bisa menghilangkan semua perasaan itu, tetapi
ukan, Morgan pun melangkah keluar kamar mandi ini. Ia n
ka ia sudah berhasil membaringkan
seperti ini terus," batin Morgan, yang merasa
ikap dan perlakuan Fla terhadapnya, adal
a asap, kalau
m pernikahan mereka, yang sudah
rasa perutnya sangat sakit. Ia memegangi perutnya, sampai m
Morgan dengan lirih, yang
a ia bisa mendengar rintihan Morgan yang
ingat Fla yang sepertinya belum tertidur pulas seperti biasanya, ia sengaja
r," batin Morgan, yang me
ntikan rintihannya dan berusaha untuk mem
na mendengar suara alarm handphone, ya
n Fla di sana. Ia lalu duduk di pinggir ranjang, lalu
I
gan bersiap untuk membilas tubuhnya
ada Morgan, menjadikan Morgan terbiasa untuk bangun sen
h kamar mandi, untuk sekadar m
ngah semester di kampusnya. Ia harus berangkat cepat, agar
Ia tersenyum, karena pastinya Fla akan memperhatikannya dengan m
lanya, bahkan dengan sangat cepat m
apan yang pasti sudah disiapkan oleh Fla. Ia mencari, da
an sampai gegabah dengan kenyataan yang terjadi. Di sana
enyiapkan semua di meja makan. Walaupun terlambat masuk kerja, dia bela-belain untuk membuatkanku sarapa
an kejutan lagi dalam pernikahan mereka. Fla sudah tidak meme
ng kesal, padahal ia tahu dengan jelas k
agi? Nasi sudah
pada Fla. Ia tidak bisa memungkiri, kalau pernikahannya
ju, dan tidak
tetapi juga tidak bisa menceraikan Fla. Ia ters
kampusnya, untuk sekadar mengisi perutnya yang sudah sangat sak
at tubuhnya dengan benar. Ditambah lagi sakit perut yang selalu ia
dak," gumamnya sembari melangkah menuju ke
kantin, Morgan sudah melihat
sudah ditempati oleh Ara. Pandangannya mendadak menajam. Kar
hari ini?" batin Morgan, yang merasa
ra makan, Morgan segera pergi dar
tangan Morgan yang kekar itu. Hal itu sontak membuat Morgan mendelik kag
umamnya, membuat Ara merasa tidak teri
idak bisa memaafkannya kali ini, sak