Merelakan Suamiku Untuknya
Ingatan saat dia dengan percaya dirinya lebih memilih Danil ketimbang Catra, kakak per
mu sendiri, Dek?" tanya Catra ketika sang adik memilih bertahan d
okus mengurus langsung sawah dan kebun cengkeh yang selama ini ia
Catra tidak merestui sang adik u
, karena Catra tidak suka pada orang tua Danil yang ketika mere
-maunya dijadikan mesin pencetak anak. Kasihan! Yang ada malah jatuhnya dosa! Buat kasih makan mulut kalian aja, masih ngap-ngapan. Ini
memiliki anak banyak adalah ide dari Ais. Dia yang notabene merup
Danil menganggap bahwa Catra dan Ais bukan orang berada. Lagipula
rkan orang lain
bir penampilan Catra
long dan sendal je
ilannya kayak gembel. Sukur-sukur, security tempat ini nggak ngusir kalian. Belum lagi tuh!" P
n. Semua demi menghargai adik kesayangannya. Padahal, andai keluarga Danil tahu si
siapa yang berani menegur anak-anak pemilik kafe untuk berlarian di area yang meman
jur cinta sama Mas Danil. Zahwa mau
ina keluarga kamu seperti ta
ti sang kakak. Namun, ia juga tak sanggup mer
wa, Bang!" mohon g
kalian. Tapi ingat, Zahwa, Kalau suatu hari, dia kecewakan kamu, jangan pernah coba-coba kamu datang untuk cari saya
mata. "Bang... Itu artin
ng buang sendiri keluarga demi laki-laki yang past
orang baik, Bang! Dia
u kafe sudah jadi milik kamu sekarang. Sepenuhnya penghasilan dari kafe t
minta tolong, Jangan sekali-kali kamu kasih tahu mereka kalau kafe itu kafe milik kamu. Penghasil
g?" Tabya Za
ermintaan tera
tes, namun Catra sudah terlanjur
ngmu sendiri, Zahwa? Kakak ngga
nya sampai seperti ini. Nggak ada otak kamu!" tuding Ais marah sa
an makan
t kembali kantong plastik yang sedang ia bawa. Denga
eralih menatap madunya. "Oh ya, Mbak! Siap-siap, ya! Mulai hari ini semua kepengurusan ke
annya!" teriak Bu Rahmi murka saat Zahwa
ia online saja. Hingga mereka kenyang, Zahwa belum juga kembali dar
pa peduli akan peringatan Zahwa yang meminta
mah ini pemberian dari Abangnya Zahwa? Bukannya ini
rpojok. Bukan apa-apa, sejak awal dia memang mengatakan kalau rumah y
uliah. Begitu pula dengan mobil Rush yang selalu ia kendarai dengan penuh kebanggaan selama ini. Semua itu murni
" Danil bingu
dadak jadi orang gagu b
ingnya. Binar mata istri keduanya seperti b
iem aja?" sergah Zahwa yang ba
is. Namun, perempuan itu seolah tak peduli. la melenggang masuk ke
nya. Term
ikeluarkannya selembar foto dari dalam sana. Foto dimana dirinya sedang dici
nya yang terasa sangat lelah diatas pembaringan sambil memeluk se
g benar. Mas Danil ternyata cuma
rela meninggalkan keluargaku dan mengabdikan diriku pa