Merelakan Suamiku Untuknya
u pergi. Perempuan dengan baju tidur selutut tersebut memanyunka
k' dalam menyebut nama kakak madunya tersebut. Nonik merasa ia tak perlu melakukan itu karena pada dasarnya dir
sa. "Tolong maklumi sikap Zahwa dulu. Dia m
s buat di sakiti. Udah numpang hidup sama kamu, ditambah lagi nggak bisa hamil sampai s
angnya terasa sangat berat. Niat hati memiliki dua bidadari dalam sa
lat banget!" pamit Danil sembari mencium pucuk
hati!" sah
sambil menatap penampilan Nonik yang masih awut-awutan. Dalam hat
Abis itu, siapin sarapan
i orang yang diajak bicara oleh ibu mertu
enunjuk dir
angnya, s
lit kuning Langsat tersebut menggar
api, Nonik ngg
ini kamu jadi perempuan ngapain aja, Non
il selalu dimanjain sama Ayah bundanya Nonik. Mana pernah Nonik dibia
t. Wajar memang, jika Nonik tak bisa apa-apa. Maklum, orang tuanya adalah oran
gitu, kamu pesan
ik menjulurkan tang
. Masa' pakai uang i
mi bukan ibu mertuanya, tentu ia sudah
ggak punya uang, Bu
laksanakan, pria itu memberinya uang sebesar tiga juta rupiah. Uang bonus yang didapa
Masa' Ibu yang h
k suruh Zahilwa
mau. Masi
ng aja buat beli sarapan
sarapan sama sekali yang akan berakhir dengan mengomelnya sang suami saat bangun nanti, l
tu!"teriaknya di
g asyik memainkan gawainya didalam
embuka pintu. Dia tak mau mengambil resiko kalau pintu
tanyanya malas sambi
ata Bu Rah,mi t
rus bersitatap dengan perempuan yang sudah merebut suamin
hwa datar sembari melipat
esan makan
ahwa. "Bukannya tadi
sti kamu sengaja umpetin uangnya
olah. Dan, kalau Ibu tanya, kemana sisa uang gaji anak Ibu, maka isi kulkas itu jawabannya." Zahwa men
anyak uang yang habis dengan menyetok bahan makanan sebanyak itu. Namun, yang namanya gengsi, tentu
an segala hanya karena Danil menikah lagi. Bukannya kamu tahu
muda yang sehat wal Afiat lewat jalur digerebek warga karena berzina, itu baru nggak wajar. Artinya, si lelaki sama si perempuan itu nggak tahu adab. Dari proses nikah
dirasa sangat-sangat merendahkan harga diriny
Bukannya kamu menikah sama suam
h Zahwa nampak begitu teduh dan terlihat seperti perempuan yang lemah lem
ama rata sebagai pelakor," imbuh Zahwa lagi. "Hanya beberapa yan
" Nonik mem
alam rumah ini! Kalau kamu nggak terima dengan ucapanku, sila
Danil akan tinggal sama aku dan nggak akan pernah aku biarin buat ke sini lagi. Biar aja, biar kamu
Kalau gitu, silahkan kemasi barang-bara
juga, Wa?" tany
tinggal sama menantu
perkataannya dengan berani. Padahal, selama ini, perempuan itu selalu men
uh Danil buat jual rumah ini biar kamu jadi gembel
rtuanya dengan senyuman sinis. "Silah