GAIRAH CINTA CEO DINGIN
p tidak percaya ke arah Ryan. Bagaimana bisa bos nya itu b
saya lebih suka untuk berganti pakaian d
rin berdiri. Ia lalu berkata dengan suara pelan. "Apakah kau
dalam. Rasanya ia hendak memaki bos nya ini, yang sudah
ke arah Ryan. "Tolong ber
nakannya. "Aku tidak melarangmu, untuk mengambilnya secara langsung. Hanya sa
k. Ia mengerti, apa syarat yang dimaksud Ryan. Cukup de
i berkata, "Sepertinya kamu sedang kebingungan, untuk memberikan
ajahnya berada dekat dengan wajah Ryan. Bibirnya yang terbuka, untuk me
n mesra. Tangannya yang besar berpindah ke punggung Ka
ini sama seperti sekretarisnya, yang sebelumnya. Aku harus bi
ya di bibir Karin. Ia kemudian mengulurkannya tangannya ke dalam sa
alam genggaman Ryan. "Mau kabur? Kamu harus bertanggung jawab, karena sudah
dari genggam jemari Ryan, tetapi bosnya it
embuka pintu ruangan ini saja dan tidak
tangan Karin dan mempersilakan kepa
bahasa apa lagi ia mengatakan kepada Ryan, kalau
engan mudahnya. "Sebagai sekretaris saya, kamu harus memiliki inis
rena melihat pintu yang terbuka dengan mu
ar kamu dari ruangan saya, sebelum
di depan meja, yang tadi dilewatinya. Dinyalakannya komputer yang ada di
ak menyadari, kalau sudah sampai waktunya jam mak
pai lupa waktu. Saya tetap tidak akan melupakan kesalahanmu tad
hat wajah Ryan yang begitu dekat. "Bapak mengagetkan saya! Saya
g dikerjakannya, lalu ia mematikan
alu berlalu dari meja Karin dan berjalan masuk ke dalam
nuju lift khusus untuk karyawan dan kembali dirinya
ra panas begitu terasa. Dalam hatinya Karin i
at berjalan ke luar, agar bisa menjauh dari Helda. Dengan
Mungkin sebaiknya nanti sepulang kerja aku mencari apartemen yang d
yang nyaring, menyentak Karin dari lamunannya. Ia pun menoleh ke arah
siapa yang duduk di jok belakang mobil t
ini benar-benar ceroboh sekali! Kalau berjalan itu jangan melamun. apa kamu mau cela
anya. "Maaf, pak! Tadi saya memang sal
a cantik dengan pakaian seksi yang duduk di samping Ry
ia melihat mencemooh dan tiba-tiba saja matanya
rkata dengan nyaring, "Kenapa kamu memakai keme
endak membukanya. Namun, Ryan dengan cepat menahannya. "Saya tidak su
ikut mengusik Karin. Hanya dirinya seora
obil. Ryan menahan kemarahannya kepada kekasihnya. "Untuk apa kamu berteriak sepe
g didengarnya. "Kamu memarahiku? Apakah ada yang kamu s
s. "Dia sekretarisku dan aku tidak perlu menjelaskan apapun lagi k
kecewa. "Kau memang mengesalkan, Ryan! Selalu saj
udah tidur dengan sekretarismu tadi? Karena ia memakai kemejamu