Kembalinya Istriku
an warna kulitnya terlihat memucat. Tak ingin pikir panjang lagi. Segera bayi ini aku turunkan ke atas kasur dari yang semula berada pada gendonganku. Badanku juga terasa sangat lelah, in
setelah ibunya. Dari hasilnya yang setiap hari ia dapa
Brak..
angat terganggu dengan suara pukulan pintu yang aku y
ke sini untuk menjemputnya dan mengembalikan pada kami saat menjelang petang. Biasanya aku yang memandikannya setiap hari dan memberikannya sarapan sebelum di berangkat mengais rezeki. Aku juga sengaja hanya memandikannya dengan mengguyurnya mengunakan air saja dan tanpa membalurkan sabun pada tubuh kecilnya. Sengaja agar penampilannya semakin pari purna s
r si Zaki seperti tanpa beban saja. Berbeda denganku. Aku terasa memikul beban yang sangat berat saja. Padahal tugas pencarian nafkah telah digantikan oleh istri dan anakku. Tidurpun terasa gelisah belum pernah aku mendapatkan ketenangan hidup. Ada yang aneh dengan Zaki-ku. Kenapa semakin lama aku memandanginya sema
yang teramat besar mendera dada ini. Degup jantungku aku tidak bisa meng
le
et.
mar dan di susul terb
perti orang kesetanan saja!" sungut ibuku
dari tadi Rudi sudah coba bangunin Zaki. Namun anak ini juga masih tetap memejamkan matanya.
uga keluargaku lainnya sengaja abai, melalaikan apa yang seharusnya menjadi amanah untuk kami. Hanya uang dari ibu Zaki yang kami nikmati. Namun bayi kecil yang harusnya mendapatkan banjiran kasih sayang dari kedua orangtuanya terutama seorang ibu karena usianya yang masih harus ASI, tidak sempat ia rasakan seperti anak-anak lain yang seusianya. Justru oleh keluargaku, bayi Zaki di jadik
ku semakin khawatir
obat dari semalam?" Ibu men
kasih obat yang biasa k
elum juga bangun dan dia juga
kasih anak ini minum obat lebih dari biasanya. Biar cepat anteng dan gak rewel lagi. Rudi juga capek gak ad
" Ibuku tidak terima dengan ucapa
erus kalau Zaki masih seperti ini, apa ibu teg
ma istrimu itu. Biarkan saja Zaki tetap ikut. Lagian kasihan, orang yang biasanya sudah nungguin lama di depan. Lumayan juga dia ngasihnya. Bisa beli ayam sama telur nanti di warung." Lagi-lagi ibu masih me
i biasanya. Lagian dia juga nampak anteng saja. Aku yakin nanti juga ia akan pulih seperti biasanya lagi
Romantis
Romantis
Romantis
Romantis
Adventure
Romantis