icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ipar Tercinta

Bab 2 Tentang Perjodohan

Jumlah Kata:2377    |    Dirilis Pada: 29/01/2024

-tiba dan setelah itu tidak tahu apa yang terjadi dengan Wira. Ya Wira mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), suatu k

n setelah ia bertemu Giskha yang memutuskan hubungan mereka. Wira yang saat itu tengah hancur dan patah hati mengendarai motor den

s dalam kecelakaan itu, dan Wira mengalami patah tulang dan trauma karena keluarga korban yang tidak terima anaknya menjadi korban meninggal, sejak itu Wira menjadi k

itu. Namun Wira begitu terpukul dan merasa selalu dihantui oleh anak kecil yang meninggal tersebut, sehingga ia sulit tidur karena merasa cemas, dan akhirnya orangtuanya membawanya

g di angkut oleh teman-temannya obatnya lupa tidak dibawa. Wira menutup Kopernya dengan kasar, ia men

n ia benar-benar ketakutan. Bayang-bayang saat motornya bertabrakan dan anak kecil tersebut terlempar dari motor dan jatuh ke aspal di depan mata Wir

rah pantai, tidak begitu gelap karena banyak lampu yang bersinar menerangi, Wira duduk di kursi dekat pohon tidak terlalu jauh dari t

ekarang kan masih sibuk kuliahnya"

besok mau kerja kan? Semangat yaa, d

g ia kenal. Diraya wanita yang baru saja menjadi pusat perhatiannya, Dira baru saja menelepon dengan seseorang di

enapa keluar malam-mala

ang ia pikirkannya saat ini, seperti beban yang begitu berat ia dapatkan, hingga beberapa tetes air mata lolos begitu saja

raya menangis tiba-tiba dan kemudian tersenyum? Ada a

-*-

gkan tubuhnya di kasur miliknya. Wira baru sampai subuh tadi, ia memutuskan mengistirahatkan bad

ap Maya yang langsung

Mas mau tidur!" uca

i Ayah udah nungguin

ng aja sarapan duluan", uc

au Ayah meledak gimana?" ucapny

dengan bulu mata lentik, ia kini menginjak kelas 12 SMA di salah satu sekolah swasta favorit. Maya yang paling dekat dengan Wira karena

i-pagi, lagian ya mana mungkin Ayah meledak

engan Wira yang malah meledeknya, Wira tah

tambah jelek atuh ", uca

apnya langsung pergi deng

gemaskan itu, ia akhirnya memilih mandi dan langsu

h?" omel Bunda yang sedang

stirahat sebentar." ucapnya kemudian meminum ai

apa kabar?" tanya Ayah dengan logat j

Yah", ucap Wira ta

sekolah terus langsung pulang

jek aja ke sekolah", ucap Maya

mengunyah makannya sambil menatap tajam ke arah Wir

n Mas? Nanti kamu kesiang

ntar Mas", ucapnya kesal langsung men

emarin Maya kangen sama Masnya sekarang M

k marah sam

sama Adekmu

k lagi PMS mungkin",

a itu, Wira malah menatap cuek sambil tertawa j

kan kalian." lerai Ayah ya

ira masih duduk di kursi makan bersama Ayah yang masih sibuk memba

bahkan saat mendidik anak-anaknya termasuk Wira. Namun bukan berarti Ayahnya orang menakutkan, Ayahnya selalu mengembangkan ilmu agama pada Anak-anaknya. Dulu Wira disuruh untuk mengenyam pendidikan di Pasantren namun karena Wira tidak mau akhir

boleh langsung ke kant

jadi kamu harus di rumah", uca

ke kantor dulu terus nanti agak

ur janji sama teman Ayah, dia mau

nanti langsung pulang", ucap Bunda

an langsung menemui adiknya yang se

a gini, gimana nanti pakein

ucapnya yang sudah memakai sepat

, ucap Wira member

ek aja!" ucapnya memutar bo

ada Mang ojek di

depan komplek banyak ojek

ya memang tidak berubah, Wira tak yakin jika M

p Wira menghampiri Ma

Wira dan langsung me

cepet tua", tambah Wira sambi

belin!" ucapnya berh

au Mas udah nikah gak ada yan

ahnya dengan telapak tangannya, Wira yang heran langsu

ditutupin mukan

gak ada yang nganterin ad

, jangan nangis", ucap Wi

kehilangan Mas

rang ada di depan kamu Dek "

ah ntar gak ada yang nganterin A

kan Mas masih muda masih cocok

ang tingginya jauh darinya, Wira menghapus air mata Maya da

nangis nanti tamba

penting Mas Wira tetep s

dan langsung memeluk adiknya itu s

-*-

baju?" teriak Bun

u turun sebentar

bawah", ucap Bunda k

ra sendiri tak bisa menolak permintaan Ayahnya karena katanya ini acara yang penting. Wira hanya menuruti saja, ia sudah m

Ayah saat Wira turu

, ucap lelaki sebaya Ayah yan

k lebih muda sedikit, ia bersama istrinya dan anak perempuannya yang berhijab tengah duduk di hadapa

ingat sama Pak Sa

ucapnya ters

karena sudah lama juga tidak bertemu"

u jatuh dari sepeda waktu kamu SD", ucap Bunda y

lama, kebetulan pak Sanjaya itu Cam

ak Sanjaya, sedangkan istrinya sedang asyik mengobr

dah bekerja?" tanya Ayah pada wa

capnya terseny

ya selalu tertunduk, Wira menatap gadis itu berparas manis namun entah mengapa W

ana Nak?"

Astra Mandiri

tulan sekali", ucap Ayah menep

n perusahaan?" t

rapa tahun", ucap W

l sama Naraya W

rsenyum kaku ke arah mereka samb

na toh, karyawan kamu aja gak tahu jangan-jangan di

a rasa gerah ia rasakan, ia juga merasa se

toh bos sampai gak tahu yang kerja di

personalia Yah, Wira jarang merha

kenal dengan Wira?"

rtemu beberapa ka

u apakah wanita ini karyawannya? Ia bahkan tak pernah ingat karyawan di tempatnya kecuali jika mereka

erkenalan dulu, sesekali saling bertegur sapa, Wira ja

enunduk sambil terse

us bersikap ramah pada Naraya karyawannya, namun ia tak bisa menolak permint

berangkat kerja bareng, Wira ka

buat Bunda langsung terbatuk dan

bisa berangkat sen

i besok, lagipula rumah kamu gak terlalu jauh kan

u ada gosip gak enak nan

n berdua, lagipula umur kalian itu sudah pas, apalagi Na

ohkan Wira dengan Naraya? Wira masih merasakan luka di hatinya yang bel

ar ini, Wira hanya terdiam dan bingung harus menjawab apa pada Ayahnya, karena seumur

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka