Ipar Tercinta
menatap langit-langit kamarnya. Tidak ada yang berubah selama empat tahun terakhir
lah hari Wisuda mereka termasuk Dira, jadi mereka memutuskan
h akut. Dira merasakan pusing pada kepalanya namun sudah ia coba rebahkan badann
sak mereka pergi ke dapur Budhe, mereka bebas untuk memasak apa saja, Budhe juga tidak melarang mereka menggunakan peralatan Budhe hanya saja setelah digunakan harus dicuci dan dis
buh gini?" tanya Budhe yang
, Dira mau mandi", ucapnya
m ndak tidur
ntungnya sekarang ndak ada kerjaan jadi
ndak diperiksa aja sih Nduk, kasiha
e sangat khawatir padanya terutama dengan Ins
aja yang cuci pir
lagian cum
r panasnya mendidih", ucap
udhe melarang Dira tetap akan membantunya dan ia sangat bersyukur bertemu Dira. Kalau saja Hasan anak bungsu
anya Diraya setelah selesai den
gi kan besok sudah hari Sabtu otomatis Budhe har
kut Budhe nda
ti kalau ikut Budhe terus tiba
e", ucapnya mema
mandi dulu nanti habis
ya, dan tak lupa ia memeluk Budhe sebelum membaw
*-
perlukan untuk kedainya. Budhe juga bilang hari ini keponakannya dari Bandung akan datang mengin
Tampaknya subuh tak menjadi halangan bagi orang-orang untuk berbelanja bahan pangan, karena jika Dira pikir pa
i ikan dulu sa
gga fajar datang menyambut mereka. Hari sudah menunjukan pu
amu beli Nduk?" tanya Budhe setelah bel
sudah ayo Budhe
ecel lontong nda
Sarapan Bud
4 porsi karena Pakdhe bilang
bawa belanjaan Budhe ke dalam rumah. Budhe juga menyuruh Dira
ya biar kita sarapan baren
an dan meletakannya di piring, ia mengambil sendok d
kita sarapan du
t ke arah Budhe dan Pakde yang berjalan ke arah me
ucap Diray
sini?" tanya Wira
kenal?" tanya Pamde yang
ia adiknya Naraya", ucap
oh? Yah berarti keponakan Pakde jug
Pakde sama Budhe? Jadi waktu B
karena ada acara. Nah baru bisa datang seminggu udah nikah, Budhe gak tah
nanti kita bicarak
membersihkan meja makan dan mencuci piring, setelahnya
oleh-oleh kesukaan Pakde dan Budhenya yaitu Wajik dan Dodol garut, me
di sini Budh
sini, itu dia yang Budhe ceritakan
ihat dia sekarang
gsung kerja paling pulang tuh malam, dia sibuk banget tapi kalau libur kuliahn
berapa hari?
kde, kasihan juga Naraya lag
Budhe mau jodohin kamu sama Dira, eh tahunya tiba-tiba dapet kabar kamu
lalu saat ia berlibur bersama teman-temannya, ia teringat pertemuan pertamanya dengan Dira yang membuatnya kagum, ternyata Tuhan
suda, tapi orang tuanya gak bisa
manin dia", ucap Pakde samb
akilan di suruh Naraya", ucap W
asti dimarahin ngerokok lagi, sud
a Dira?" tany
ngerokok dia pasti langsung marah sama Pakde. Tapi anehnya Pakde mu ini nurut kalau Dira
ang merokok. Wira hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa Dira sep
-*-
an dari kantornya yang sedang membuka cabang baru, meskipun Dira sebenarnya enggan
ip kunci ya ada acar
a bajunya kayak g
ang baru, Dira disuruh data
ra sama Wira, tunggu Wira juga lag
a yang sudah rapih dengan kemeja biru
e acara kantor m
berjalan ke arah luar sete
gih dia udah siap", ucap Budhe menunjuk Dira
sma juga Dir?
di pagi di suruh
t bareng aja, saya juga
uk menyetujui ajakan Wira, Dira pun akhirnya
a canggung bersama Dira, sebenarnya Wira tidak ada ras
ampai."
a memandang ke arah keduanya, Dira begitu cantik dengan gaun selutut dan rambut yang ia biarkan
Erik pemimpin perusahaan y
yang sudah membuka cabang
an bisa datang be
, ucap Wira yang lan
haan Karisma, umurnya kira-kira 30 tahun. Ia belum menikah karena baru saja p
di buka, terimakasih atas kehadirannya semoga kita bisa bekerjasama", uc
ah bekerja keras membuat rancangan untuk perusahaan saya ini, terimakasih atas ke
ormat dari Erik, mereka tahu Dira cantik dan Erik juga selalu mendekatinya mereka pikir Dira hanya bekerja paruh wak
lnya Dira dilarang pulang lebih awal namun Wira meminta izin agar membawa
nya. Setelah berganti baju ia memilih memasak mie instan untu
e belum pulang ke rumah mereka masih berada di kedainya sedangk
yang tiba-tiba duduk di meja
kira siapa", u
nyanya masih memegan
mie, Mas mau ju
ra kemudian kembali s
tomat yang ia masukkan pada mienya. Dira juga menaruh b
rahat?" tanya D
elepon Naraya",
ibuk dengan mienya sedangan Wira memakan mienya s
an tetap fokus pada mienya yang hampir habis, sekilas
diangkat?"
a kemudian mematikan suara
Dira mengangkatnya ia juga tak merejectnya, Wira menjadi heran
iap?" t
lepon terus kalau malam", uca
kat, siapa tahu p
n Dira buat basa-basi kadang juga suka mampir ke kedai, Dira mala
a kamu kali",
aryawan lain gosipin kita berdua, Dira cuman ngehargain dia karen
tu punya mulut tapi gak punya hati." ucap Wira ke
a yang cuci M
il kembali fokus pasa ponselnya, sedangkan Dira
uda?" tanya Wira saa
a Pakde mau nemanin
a ikut antar
ra mau menemaninya di wisuda bersama Pakde dan Budhenya juga, karena se
*-
ma jadi tak perlu menyewa salon untuk mendadaninya. Dira memilih memakai hijab untuk wisudanya, ia bilang jika ia
dak Dira numpuk
banget kamu Nduk apa
dandanan Dira berant
ik banget kamu", puji Pakde
lu", ucapnya me
na pujian dari Pakdenya, Wira teringat pada Maya yang tingkahnya sama deng
gkat sekarang nanti
i toga yang belum ia kenakan, ia merasa kurang percaya
Wira melihat Diraya yang masih menutupi mukanya dengan topi toga, ia hanya tersenyum melihat tingkah Dir
turun?" t
Dira malu",
sti malu?"
eka gak kenal", ucapnya sementa
tupin aurat itu baik", ucap W
an duluan untuk masuk ke Gedung. Karena undangan hanya untuk dua orang saja Wira
anya yang begitu lama. Naraya memutuskan panggilan telepon,
g belum mendapatkan Bunga. Baru saja Wira hendak membeli bunga tiba-tiba banyak mahasiswa yang sudah
cap seorang pria meneriaki
juga yang menyalaminya setelah selesai foto bersama. Budhe
nunggunya?"
panas gini
itu, dia lulusan terbaik tahun ini di sem
ngambil foto bersamanya. Baru saja ia melambaikan tangan ke arah Budhe sudah ada yang menghampirinya. Wira hanya tersenyum meliha
esal sambil membawa bingkisan dan b
banyak penggemarnya j
sama gak? Itu ada tuka
sama, Dira menaruh barang-barang di mobil Wira,
rdampingan, Ayah sama Bundanya
oto, namun Budhe memaksanya untu
Masnya, boleh mbaknya duduk b
nya meminta mereka mengambil gambar berdua, mereka bisa memilih nanti
annya di pun
al aja soalnya dia kakak Ip
lih untuk di cetak atau tidak jadi tak masalah meskipun sedikit ragu namun Dira juga
arahan fotographer aja b
nya dan meminta foto yang dicetak yang berem
pada Wira, dan meminta berbicara dengan Dira, Dira yang senang mengambil alih ponsel Wira dan men
enya makasih ya",
a dimatiin?"
selesai teleponnya jadi
cetak, Dira juga meminta untuk dipasangkan bing
ar setelah fotonya selesai, mereka pun langsung pulang
apa yang akan ia lalukan setelah Wisuda? Apakah ia akan pulang ke Bandung atau menetap sementara waktu di Yogyakarta? Karena jika pun ia pu