Suamiku Sayang Suamiku Malang
erjalan menuju kamarnya, yang dimana Tama
ohon jangan menganggap perkataan T
hubungan kamu dan putri kamu renggang, maafkan aku y
tan, memegangi dadanya. Mulutnya t
mendengar ibu sambungnya berteriak l
angi tangan pak Tama
harus pergi biarkan Papa saja, haaaa
kamu. Ayo Mas kita ke rumah sakit!" Ucap
ak intan dan Tamara mengangguk. "Kamu jaga papa,
luar dan Tamara
papa. Aku sayang papa, aku gak mau papa
baik seperti dulu. Papa pun juga sayang kamu
kter di sebuah ruangan. Intan dan Tam
ehatan seperti sedia kala. Jangan kau ambil di
p apa yang di katakan oleh ibu samb
janji, kalau papa sehat aku akan menjadi putri yang baik. Aku ingin menjadi anak yang berbakti
baru saja di alami oleh papanya. Karena d
k tadi memperhatikan gerak-gerik ibu sam
rahat! Papa biar aku yang jagain!" ucap Tamara terden
makasih sudah mempeduli
dari duduknya, tiba-tiba tubuhnya sempoyongan dan lemas. Untung s
beberapa dokter. Tamara masih menunggu di l
g seorang dokter keluarga
Dok, keadaa
memanggil Intan den
en tidak ada yang perlu di khawatirkan, itu h
aya hamil?" tanya
saya sampaikan, tolong jangan membuat pasien stres atau bahkan yang membahayakan
Papa, karena saat ini papa belum sada
Intan pingsan. Karena kondisi su
u apa saya boleh melihat
inggalkan dokter dan masuk ke ruang
at melihat Tamara
g saya, meskipun hubungan kita sedang t
di dalam perut kamu ada anak papa, saya tidak ingin papa semakin marah
ya mengucapkan terimakasih." Intan mem
i sentuh oleh ibu sambungn
rus kembali keruangan Papa." Dengan hati-h
enyum lalu
kalau ada kabar apapun tolong ka
an, menuju kamar sang Papa. Jujur dia begi