icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SAMSARA

Bab 4 Empat

Jumlah Kata:1123    |    Dirilis Pada: 18/01/2024

.. Drt

ja menyuarakan bunyi. Kulirik,

ri

jar yang rajin ya! Gue udah coba belajar tapi gak nge

ng mendeng

kebi

atas nakas, pesan yang senada datang lagi

Selalu saja menyera

ok kayaknya gu

habatku itu. Dan sebelum ketiganya merespons pe

us meladeni mereka

kejadian irasional yang kualami beberapa jam yang lalu. Lagi pula, persed

kan diri untuk

makin antusias menonton, apalagi setelah tim jagoan mereka yang memang sama mencetak angka. Aku tahu karena men

gkah ke ara

u

sesuatu yang besar tib

e arahku. Dan aku terkesiap demi mendapati sesos

ki itu.

mpu tadi. Tapi, aku yak

nggak

dengar jelas

di k

hanya mendongak menat

adalah bay

nah bisa melihat wajahnya karena tudung hitam yang dikenakannya. Namun kali ini, dia tidak memakai ju

eraih ulura

ma segera menyergapku seperti saat bayangan hit

pa-pa kan?" katanya

rkesia

u Laras? Bukannya dia selalu

lekat-lekat

k ... Jrek .

t suara derap langkah kaki yang b

eorang berdiri di bingkai pintu dapur

ek

ika dilingk

pintu itu. Setelahnya aku langsung bisa mengenali tiga sosok itu. Kakakku, Kak Rama berdiri di palin

atu teman Kak Ram

Gue kirain siapa?

pingku. Pada sosok dalam

ng yang tadi kukira dia ternyata adalah Kak Asoka,

tadi. Waktu mau balik, eh, tabrakan

Tadi udah mau nyalain lampu tapi nggak tahu di mana mencet tom

. Seorang cowok yang selama ini kukenal sebagai Kak Asoka. Asoka Ranggaswar

ia dengan senyum cerah itu ta

ng Kak Asoka. Bayangan hitam it

as sendiri juga sih, tadi nggak langsung

Asoka. Setelahnya kakakku itu langsung berlalu bers

la, Ras?" Kak Asoka yang belum

ke sini mau bikin teh. Kak Asoka mau?" tawarku. Entah ke

soka tersenyum lagi. "Aku ba

nyaksikan dia perg

rasa harus lebih memper

gelengka

nar hampir gila rasanya. Dan Kak Asoka juga. Padahal hanya sekali ini k

tidak berhasil mengenali bayangannya dalam gelap? Bahkan samp

gas kembali ke kamarku di lantai atas. Sempat bertukar senyum denga

a. Kenapa bisa aku mengira

am jelas buk

Kak Asoka dan bayangan hitam itu memang sama. Ba

gila jika teru

meja rias. Menatap bayanganku sen

ang harus berpikir keras atas kejadi

enyerah. Akan

hitam yang kulihat di

rjadi ... apa jangan-jangan, bayangan

u langsung meng

n hitam itu tidak mung

kutahu pasti adalah orang biasa sepertiku mengikutiku selama ini. Bahka

. Karena untuk apa? Orang biasa sepertinya juga tidak mungkin bisa muncul di mana-mana, menghilang, atau bahkan memiliki kekuatan super seperti b

chamomile terasa begitu menenangkan saat terhirup hidung. Beban di k

ia tidak mungki

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka