SAMSARA
AT P
u terden
alu
tu. Dan sebelum pergi, kulihat bayangan hitam melesat dengan cepat ke arah sosok be
ortas
natap
setelah berlari. Napasku pendek-pendek dengan
an muncul tiba-tiba, kemunculan sosok hitam besar yang memiliki kekuatan api di tangannya, bayangan hitam yang kemudian menciptakan
dia? Manusia macam apa? Siapa juga sosok hitam besar yang tadi baru kulihat dengan mata merahnya? Kenapa so
ganku. Dia menyentuhku! Suatu hal yan
tidak mengerti a
an hitam? Tapi, bagaimana bisa? Apa telepati juga menjadi salah satu kemampuann
unggu
h .
tkan kedua tanganku dengan menumpukannya di lut
baik, aku melangkah
Rama segera menyambutku dengan suaran
Bu Sari, wanita paruh baya yang memiliki toko kelontong tempatku kerja itu memasak brownis coklat yang sangat banyak dan berbagai macam kue kering.
paruh baya itu belum yakin untuk membuka toko untuk kue sendiri. Di samping toko kelo
e
menarik atensiku saat tan
ba di depan saat aku berbalik. Sontak saja aku menghentikan
pi, bagaimana jika mendadak dia kembali m
ahaya lampu karena kemarin memang secara kebetulan sedang rusak dan belum dip
a dengan makhluk bertangan api tadi. Tampak lengkap. Masih d
wajah yang ada di balik tudung itu.
di balik jubah dan tudung hit
it
terh
ik-baik
sebuah suara berbica
tam itu yang bicara padaku? Dan
apa? Siapa
a menatapku sebelum mengalihkan tatapannya ke tempa
m berdiri, tempat itu kosong. Dia sudah pergi. Tepatnya dia sudah mengh
ku memecahkan tawa. Entah bagaimana kedengara
i tawaku. "Ya udah, tutup pintunya.
uti Kak Rama unt
goreng bersama Kak Rama dan teman-temannya di
sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Terhitung sudah hampir
lantai satu masih terdengar keributan yang dis
dengan mereka. Namun, kali ini tidak karena sampai rumah tadi kepalaku mendad
kualami kepadanya. Tapi aku ragu, aku takut Tante Gita tidak akan mempercayai ceritaku. Kemungkinan besarn
i seperti yang kukatakan, ia tidak percaya dan menganggapku hanya berhalusiansi semata. Padahal kukira, Karina akan memperc
yang mau percaya ada bayangan hitam yang mengikutimu ke mana pun pergi, bisa menghilang secepa
ini padaku sebelumnya, aku juga pasti akan langsung tidak percaya. Namun, masalahnya di sini aku
anya. Karena jika tidak, bagaimana mungkin dia bisa menarikku ke arahnya tadi? Tidak mungkin, kan, sesuatu
napa bayangan hitam i
pa pula hubunganku dengan Citra itu? Kenapa bayangan hitam t
Kenapa dia tiba-tiba ada? Kenapa aku juga haru
ke rumah Papa yang ada di Surabaya satu bulan ya
ma di Surabaya lalu minggu keduanya di Kediri, kediaman Buyut Minah---ibu dari ibunya Papa yang masih sehat d
itarku. Tepat setelah seminggu dia selalu hadir dalam
Tent
tahunku yang ke tujuh belas. Kejutan yang disiapkan Papa, Kak Rama, Tante Gita, dan ke
impi. Tapi tidak, dia kemudian benar-benar menunjukkan eksistensinya waktu itu. Dan sekarang kenyataa
sam