(Un)Perfect Wedding
ru saja turun dari tangga menghampiri papanya Vano. Eddy
ujar Eddy terheran-heran karena m
Kinar mencoba mencari alasan. Sebenarnya, dia tidak sedang buru-buru. Dia hanya tidak mau berang
uninnya." Eddy bergumam pelan. Sedang Kinar hanya te
yang baik dan ramah. Namun entah mengapa Kinar masi
ar tahu rasa tuh anak!" lanjut Eddy terus mengomeli anak s
awab Kinar terdeng
ndari lelaki itu. Namun, baru saja hendak mencium punggun
ano sembari menuruni tangga dan mendekati Kinar. Kinar hanya melirik Vano s
eningnya. Sedang Kinar menggigit bibir bawahnya menahan
per pa. Jadi mandinya cepet
menggeleng-gelengkan ke
ar jawaban dari Vano. Setidaknya Eddy ti
enaik-turunkan alisnya menggoda Kinar. Sedang yang dig
rik kursi dan mempersilakan K
kat sendiri aja yaa?" tanya Kinar ha
sebentar, lantas me
....." panggil V
n, ada
ekal buat Kinar
gak sekalian ma
omantis." ucap Vano yang langsung membuat
kan perintah Vano. Sedang Kinar hanya mematung di tempatnya. Melihat
us berangkat sama a
nar masih menc
ngan nada tegas. Seolah tak ada
sal. Hancur sudah rencananya un
ya lewat ekor matanya. Seulas seny
pengantin baru." goda Eddy
***
Tadi dia memang berangkat bersama Vano karena cowok itu yang memaksa
. Apalagi jika Sekar sampai mengetahui semuanya. Bukan hanya hubungan Vano dan Sekar yang
n negatif yang memenuhi otaknya. Dia mempercepat langk
Gak ada kapok-kapokny
ggak bayar kuliah, kok mas
hu malu
ak usah gaya-gayaan
dar diri
adalah Tika, Felly, dan Intan. Mereka bertiga adalah musuh bebuyutan Kinar dan Sekar dari zaman SMA. Padahal Kinar
bersikap acuh tak acuh dengan perkataan me
Kinar tiba-tiba, membuat si
k lucu!" kesal Kinar. Namu
" ucap Sekar masi
seperti itu, rasanya dia ikut bahagia
hui yang sebenarnya? Antara dirinya dengan Vano?
r ingin terus bersama dengan Sekar. Sekar adal
r menyadari perubahan raut wajah Kinar. Kina
jaman kita SMA. Gue tahu banget lo bohong. Gue tahu lo gak baik
bayar kuliah? Lo tenang aja. Kalau masalah uang gue bisa pinjemin dulu. Yang p
rita sama gue, Nar" kata
diri bahkan tidak tahu harus mengatakan apa didepan Sekar. Padahal biasanya, tanpa Sekar menyuru
tupun sebaliknya. Namun sepertinya Kinar su
apa-apa lagi, Kinar memeluk Sekar erat. Menyal
ia hanya ingin menjadi penyemangat bagi Kinar. Menjadi o
ah baik banget sama gue tapi gue malah
ditengah pelukan mereka. Kinar merasa sangat bersalah, b
risak da
dia b
n gue
***
m : @ine