(Un)Perfect Wedding
asing. Keduanya berjalan berdampingan melewati lorong-lorong ka
i mendekat ke arah mereka. Ternyata
saha bersikap biasa-biasa saja didepan Vano agar Sekar tak merasa curiga. Namun itu bukanlah hal
embut. Kinar hanya melirik sekilas, l
Vano lantas terkekeh dan mengacak
ekar sembari mengerucutkan bibirnya kesal. Gadis itu
ian?" tanya Sekar be
ng pulang aja." jawab
at Vano datang. Ya, mungkin saja Kinar merasa tidak enak jika menganggu dirinya dengan Vano. Padahal Sekar sam
iskon gede-gedean disana. Pokoknya gue mau belanja banyak nanti. Sepatu, tas
u belanja sama cowok itu dia cuma nunggu doan
g duluan. Kamu jalan aja sama V
n gue....pleaseee"
alau Kinar ikut?" Seka
dong," jawab
h menyetujui ide konyol Sekar? Bagaimana jika nanti Sekar malah
Sekar menempelkan jari telunjuknya di bib
ak mau denger alasan lo." u
k pergelangan tangan Kinar dan memaksa
asrah dengan keadaan ini sekarang. Entah apa yang ak
*
l yang ada di mall. Ya. Walaupun sudah diberi diskon
-barang yang diinginkannya, Kinar hanya terpaku dis
ang menarik perhatiannya sejak tadi. Dalam hati Kinar sangat ingin memilikin
-tiba. Kinar menoleh dan mendapati lelaki itu sudah
lanjut Van
gak bawa uang banyak" j
Aku beliin." ucap Vano memb
epat. Dia tidak ingin berhut
anggil pelayan toko dan menyuruhnya membung
ar. Namun Vano hanya menuliskan pendengaranny
nunggu Sekar berbelanja. Tapi waktu yang sangat singkat ba
minta Kinar memberikan pendapat, meminta Kinar membantu mengambilkan baju-baju yang disukainy
ihat Sekar dan Kinar menghampiri dirinya
b Sekar ters
nget. Kasian Kinar juga udah bawain
ambil sebagian belanjaan yang
mengambil mobil. Setelah sampai, Vano memasukkan semu
il dapetin barang-barang yang aku incer" kata
berburu" balas Vano mencibir. M
ndirian di belakang. Tubuhnya terasa berat dan sedikit pegal-pegal pada persen
menyelimuti dirinya. Karena tidak
il yang dikendarai oleh Vano
kan barang-barang belanjaannya dar
ekar khawatir mengingat Kinar ma
n dia pulang" Van
ner
ya
" ancam Sekar. Vano mengacak-
bali masuk ke dalam mobilnya. Dia melambaikan sebe
gannya sebelum mobil Vano m
ang. Jalanan yang tidak begitu ramai memudahka
r di belakang. Vano lantas tersenyum dan menggelengkan kepalanya
dari mobilnya dan membuka pintu mobil belakang. Cowok itu melihat Kinar masih tertidur pulas. Kare
. Kinar tidak berat. Malah terbilang ringan. Dan itu mem
dur, melepas sepatu yang masih melekat d
ndah ya, Nar."bisik
***
m : @ine