(Un)Perfect Wedding
kirkan mobilnya di halaman rumahnya. Kinar
n tinggal dirumah Vano. Memulai kehidup
nya. Namun apalah daya. Semuanya telah terjadi.
o dapat melihat kegelisahan yang
emari tangan Kinar. Menatap gadi
ucap Vano berusaha menyingki
Setelahnya, mereka turun dari mobil d
sudut ruangan. Juga lukisan dan barang-barang antik yang Kinar sendiri yakin harganya pasti
tanya Vano entah pada Ki
kit berteriak. Tak berapa lama, seorang wanita paruh bay
ya setelah sampa
nar yang ada di bagasi mobil dan ba
a den.
trinya den Vano?" lanjut
ya Kinar." kata Vano memper
yambut uluran tangan pemba
ar,
aja pilih istrinya." goda Bi
ya bik." Bi Siti mengangguk dan langsung bergegas ke luar rumah
ju kamar. Namun baru beberapa langkah berjalan, keduanya dikejut
apa sih?" Vano hanya cengenges
ir papanya sembari b
kuk, sembari menyalam
udah jadi anak om juga sekarang." kata pap
inar masih dengan nada
k banget." lanjut
ucap Kinar b
dinikahin aja nih anak." Eddy terkekeh pelan mengingat Vano
gan mulai." Vano me
kan ibu jari dan telunjuknya membentuk huruf O. Kemudian menggande
menaiki tangga terlebih dahulu. Setelah beberapa men
as, lantas membuk
r aja di ranjang yaa." kata
mu, tidur
a aja." Kinar mengerutkan kening
u tidur di sofa sih?" tanya Ki
eranjang?" Vano terkekeh geli
au aku aja yang
k. Masa aku tega biar
enak kalau biarin kamu tidur di sofa. Se
u tuh laki-laki. Dan laki-laki i
g.....tapi.....tetep jaga jarak." usul
dak ada percakapan diantara keduanya
m,
Y
ya sesuatu gak?" ta
gitu juga dengan Kinar. Gadis itu sempat ter
lnya ngerencana
..apa?" tanya Va
ernikah
ku
nap
njang sembari menutup matanya beberapa saat. Seakan me
ma ayah kamu. Ya, papa itu terlalu baik. Aku jadi gak tega ka
k menghentikan perselingkuhan mama, aku minta sama papa buat nik
ngkuhannya mama kamu itu aku?" tany
ri lelaki selingkuhannya mama, dan.... berhasi
am. Vano me
aku dari kecil. Bibi yang selalu merhatiin aku. Kalau aku
ya. Tanpa peduli sama aku." Lagi-lagi Vano menghela napas. Mungkin s
merasakan apa yang dirasakan oleh lelaki
aku juga sayang sama Sekar." Kinar mengangguk. Dia juga tahu bagaim
ya." lanjut Vano terdengar lemah. Tanpa diduga, lelaki itu menyend
o bersandar di bahunya. Kinar tahu, Vano tenga
Tapi seperti yang kamu bilang, kita bisa apa?" Kinar tersen
a ber
r Tuhan yang nentuin c
***
m : @ine