icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jangan Mencintaiku, Paman!

Bab 5 Menantu yang Tidak Lagi Diinginkan

Jumlah Kata:1294    |    Dirilis Pada: 12/01/2024

a. Tidak ada yang bisa dilakukannya. Tubuh Ayu menegang, sem

getar, Ayu berbi

saat tangan Hide dengan

an ponsel itu ke tembok kamar

mengambil puing-puing ponsel yang tidak mungkin bisa dipakai l

idak pantas kembali pada keluarga itu!" Hide mendesis, l

embali. Aku harus b

engan tangan. "Apa yang kau sukai dari pria itu? Pria i

samanya! Aku bah

eharusnya dia tidak membiarkan Kaede menghin

!" Ayu menjeritkan fakta mengerikan itu dari mulutnya karena jijik. Ayu memang ingin kem

an Hide. Aib mengerikan. Karin sangat benar, kedua orang tuanya akan sangat kecewa dan sedih jika sampai tahu dia melakukan

antara kita?" Tangan Hide yang me

tam. "Kau ingat apa yang terjadi malam

arang perlahan ingatannya kembali. Ingatan yang kembali membuat Ayu ingin munt

ide dengan tepat, me

adalah milikku!" desis Hide. Ingatan Hide tentang kejadian itu juga sangat jelas. Dan me

tangannya mendorong Hide, menyuruhnya menjauh

gulang apa yang kita lakukan tadi malam. Aku akan membuatmu m

tubuh Ayu tidak sampai separuh dari Hide. Dengan mudah, tangan Hide meraih

, sementara mendorong wajah Hide yang berusaha kembali mencumbunya. Hide masih mencium aroma wangi yang meng

dan akhirnya suara itu menembus ke dala

yang mulai memburu. Bayangan tubuh Ayu sangat sulit dilupakanny

kesekian kali dengan bahu bergetar. Ayu bahkan heran karena matanya masih bisa menghasilka

h dingin, lalu berbalik keluar dari kamar mandi. Rengekan Ayu kem

usan itu dengan sedikit bersemangat. Sebaris kehan

enangis saat melihat bajunya yang berantakan, tapi Ayu menghela napas panjang, menguatkan dir

dari salah satu lemari yang ada di situ. Baju milik Karin pastinya, tapi Ayu tida

nya sunyi yang ada di antara mereka setelah itu. Hide berjalan keluar menuju garasi, sedang Ayu menunggunya di depan gerban

lihat normal, agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan jika Kaede dan Kaito bertanya.Tapi Ayu sulit menenangkan diri. Tu

kannya di kamar mandi tadi, membuat Ayu ketakutan. Ayu terus meremas kedua tangannya di atas pangkuan se

a. Dia sudah kembali berada di depan rumah Kaito. Tanpa b

begitu saja. Ayu sedikit mundur saat melihat gerbang kayu itu bergerak, dan tubuh Ayu menjadi kaku saat melihat yang

yang juga jalan

g kembali menghadirkan air mata dengan mudahnya. Jiwanya yang sudah

murahan. Jangan katakan selama ini kau tidur

elakukannya! Sunggu

i sudah membuka kakimu untuk pria manapun, kau tidak juga hamil! Itu mungkin karma dan

aito lagi! Pernikahan kalian sudah berakhir. Aku malu mempunyai menantu sepertim

selama beberapa saat, tapi tidak mungkin Kaede akan membukanya. Wanita

ak tahu apakah dia ada di dalam atau tidak, tapi Ayu tid

berakhir. Ayu merunduk, setelah tidak mampu lagi untuk berteriak, sementara sat

dikatakan Kaede mengandung kebenaran. Apalagi sebutan yang pantas untuk dirinya jika bukan j

Ayu luruh dan berjongkok di hadapan pintu itu, sementara kedua

ternyata hanyalah ilusi. Pada akhirnya, Ayu kembali harus menghadapi kenyataan amat pahit. Dia t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita yang Tertutup Selimut2 Bab 2 Kesalahan yang Menjijikkan3 Bab 3 Ancaman yang Menggelikan4 Bab 4 Permohonan yang Dikabulkan5 Bab 5 Menantu yang Tidak Lagi Diinginkan6 Bab 6 Pilihan yang Pahit tapi Harus7 Bab 7 Tidak Ada yang Salah8 Bab 8 Bukan Paman yang Dulu9 Bab 9 Pikiran yang Tidak Sadar10 Bab 10 Kehidupan yang Lebih Tenang11 Bab 11 Kesengajaan yang Sangat Terlihat12 Bab 12 Kesalahan Lain yang Mengherankan13 Bab 13 Kesalahan Kecil yang Dinilai Fatal14 Bab 14 Awal yang Seharusnya Lebih Indah15 Bab 15 Keberadaanmu yang Tidak Wajar16 Bab 16 Tidak Ada yang Istimewa17 Bab 17 Petaka yang Tidak Terduga18 Bab 18 Kesalahan yang Akan Berharga Mahal19 Bab 19 Keberadaan yang Tidak Seharusnya20 Bab 20 Dulu yang Indah21 Bab 21 Yang Bersalah dan Tidak Terduga22 Bab 22 Salah yang Tidak Terlihat23 Bab 23 Salah Nama24 Bab 24 Perasaan yang Salah25 Bab 25 Siapa yang Salah 26 Bab 26 Melihat Sesuatu yang Salah27 Bab 27 Kesalahan yang Tidak Termaafkan Sebenarnya28 Bab 28 Keberanian yang Salah29 Bab 29 Kau Tidak Bersalah30 Bab 30 Salah Waktu31 Bab 31 Keberadaannya yang Salah32 Bab 32 Langkah yang Sekali Lagi Salah33 Bab 33 Salah tapi Terasa Benar34 Bab 34 Kegembiraan yang Terasa Salah35 Bab 35 Pengertian untuk Kesalahan36 Bab 36 Teman Tidur yang Salah37 Bab 37 Reaksi yang Salah38 Bab 38 Kedekatan yang Salah39 Bab 39 Salah Penilaian40 Bab 40 Kesalahan yang Membuat Perubahan41 Bab 41 Tantangan yang Tidak Salah42 Bab 42 Ingatan yang Salah43 Bab 43 Awal dari Kesalahan44 Bab 44 Tujuan Mulia tapi Salah45 Bab 45 Salah karena Tidak Bertanya46 Bab 46 Biasa tapi Terasa Salah47 Bab 47 Keadaan Salah yang Tidak Mungkin48 Bab 48 Surat yang Salah49 Bab 49 Salah Karena Telah Meminta50 Bab 50 Salah Pemandangan51 Bab 51 Kesalahan Dalam Ingatan Penting52 Bab 52 Kesalahan Sikap di Masa Lalu53 Bab 53 Kehadiran yang Salah54 Bab 54 Keakraban yang Tidak Seharusnya Salah55 Bab 55 Langkah yang Juga Dinilai Salah56 Bab 56 Nama yang Salah57 Bab 57 Awal Kesalahan58 Bab 58 Penyesalan dan Kesalahan59 Bab 59 Bukan Kesalahan yang Disengaja