Jangan Mencintaiku, Paman!
gkeram leher Karin hingga membuat p
enghentikan pamannya den
erpisah dari Kaito. Aku tidak mau kehilangan dirinya. Aku mohon
an yang besar. Tidak mungkin pamannya akan mengabulkan begitu saja. Permintaan ini akan me
terus menetes membasahi punggung tangannya. Jika ada satu hal yang dibenci oleh
tu?" Hide bergumam. Sebenarnya untuk
bisi
dari leher Karin. Karin la
ya? Aku tidak suka menunggu!" Kari
takan pada keluarga Kaito seperti apa Ayu itu. Aku yakin mereka–terutama Kaede akan sangat ge
n untuk diam, karena setiap kali menyebut Kait
pada permintaan Ayu. "Baiklah, aku akan menceraikan K
tu saja. Karena itu berarti, dia mengakhiri pernikahan antara Kari
lebih baik! Paling tidak aku bisa melepaska
an untuk menikmati uangku, dan sekarang
ia busuk ya
ianku atas diriku!" Hide menghent
. Jika kau meneruskannya, jangan kaget jika aku bertindak lebih jauh!" Hide mendesis dan kalimat
ma ini Dia mengira pernikahan antara Hide dan Karin adalah pernikahan yang bahagia.
i Hide setelah menikah dengan Kaito. Ayu bukannya sengaja. Ayu mencoba menghubungi Hide
minya perceraian
ngurus perceraian kita. Dan jangan khawatir, tidak a
kapan antara Karin dan Hide lebih mirip percakapan yang terjadi antara rekan bisnis yang akan mengakhir
uta yen. Aku rasa itu jumlah yang masuk akal sebagai ob
t. "Kau bilang du
satu sen pun," uja
ratus juta yen itu sangat banyak. Jika dirupiahkan maka akan mendekati
mintaan Karin. Bukan karena jumlahnya, tapi karena me
kata Hide. Kejutan lain untuk Ayu,
buku cek dan menuliskan jumlah yang diinginkan oleh Karin, dan memberi ca
bentak Hide. Kejadian ini membuka pikirannya soal siapa Karin dengan lebih baik. Sel
tu dengan tidak sopan, tapi dia tetap menunduk d
eraka. Dan terima kasih untuk ini," kata Karin sambil mengangkat
bahasa Jepang, Karin kini beralih menggunakan
pakan adat budaya negeri tempat asalmu. Aku yakin Ayah dan ibumu aka
dak memikirkan kenyataan itu, mengge
sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Karin, tapi dari nada men
Hide menu
gan kasar. Kertas penutup permukaan shoji itu tampak bergetar karena bantingan dari Karin. Ruang depan yang tadinya
dirimu. Makan atau apa terserah, yang penting
arus pulang kepada Kaito. Aku sudah pergi
gin pulang? Apa kau gila? Tidak boleh! Aku
i ak
?!" Hide tidak buta dan tuli, jadi jelas dia tahu bagaimana
o. Aku sudah mengatakannya
a tidak akan pernah keluar dari ketiak ibunya? Tidak bole
ata mereka bertemu. Mata gelap Hide meny
Ayu, dengan lebih tenang. Ingin menga
kan padaku untuk akan membalas budi, bukan?
ngatakan Hide akan membuat membuatnya menyesali janji sembarang
kau harus mengabulkan permi
kembali berlinang. "Tidak bisa,
tadi malam? Sepertinya kau cukup menikm
sambil menutup telinganya. Dia ti
Ayu berseru lalu berlari ma
tadi dipakainya, untuk menga
ponsel yang ada di sana, dan berlari menuju kamar mandi yang ada di kamar itu d
yu berkata terbata-bata, "Kaito .
man keras. Pintu kamar mandi memb