icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Pengantin Buta

Cinta Pengantin Buta

icon

Bab 1 01. Sah

Jumlah Kata:2100    |    Dirilis Pada: 08/01/2024

Anshori Prasetyo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,"

ksikan pernikahan spesial antara Pramudya dan Mentari, mereka berdua s

i segera meraba-raba sampingnya seraya mencari tangan sang suami. D

itu. Mentari sedikit terkejut merasakan tangannya ada yang memegang, dia mendongak ke ar

uh bahu Mentari. Setelah itu dikecup puncak kepala istrinya

ya bisa melihat kecemasan dalam mata itu. Banyak pertanyaan yang ada di benaknya saat melihat Mentari. Apa

an kebaya putih, kebaya sang ibu yang dulu digunakan untuk menikah dengan ayahnya. Dia

ik. Apalagi sang suami yang tak berkedip melihatnya. Andai Ment

mengenakan kemeja putih polos dan celana bahan

rga pamit undur diri. Mentari hanya datang dengan Pak Anshori, ayahnya. Seda

sambil melamun karena pikirannya belum tenang. Dia belum bisa menerima kenyataan ini. Saat Pak Anshori berbalik, Me

seorang istri ikut suami kemanapun suaminya pergi," mata Pak Anshori

enyayanginya. Mungkin keluarganya sudah tidak menginginkan Mentari lagi. Mungkin Mentari selalu menyu

orang pun yang menjelaskan. Tapi saat ijab qobul tadi, Mentari merasa kalau suam

ti ada yang membuka paksa. Dia menangis dalam diam saat menyerahkan M

al selalu menganaktirikan Mentari. Tapi semua sudah terlambat. Dia sudah tidak memp

mengajak Mentari berjalan-jalan terlebih dahulu. Supaya mereka bisa lebih k

tidak ingin buta. Tari juga ingin seperti Bulan y

ri tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Dia semakin tersedu-

in memeluk anaknya, menenangkan putrinya, tapi dia tidak bisa. Dia me

egang sebelah bahu istrinya. "Jangan menangis lag

akan lewati semua bersama. Jadi jangan pe

Dia mengenal suara ini. Suara yang beber

pipi sang istri. "Kita bisa berbagi semua hal se

entari. Tanpa sadar tangan Mentari terulur dan memeluk suaminya. Dia malah me

ambil mengelus lembut punggung wanita yang telah menjadi istrinya. Dibiarkan Mentari

n kejadian itu juga merasakan

pelan. Pramudya yang memunggungi Pak Anshori pun menoleh. Dirai

gan sakiti dia seperti yang Papa lakukan. Jika kamu tidak menyukainya lagi, jangan sakiti hatin

a menangis, saya pastikan dia menangis bahagia," janji Pramud

salah satu tangannya dari genggaman Pra

ahagia. Jadilah istri yang patuh dan berbakti pada suami. Anggap mertua sebagai orang tua sendir. Nant

kan. Air matanya pun jatuh semakin deras. Mentari ikut menangis lagi. Dia sanga

rapa langkah, Mentari berhenti dan menoleh kebelakang. Berharap ayahn

ng ya main kerumah. Mbok Darti pasti kangen," Pak

merasa kehilangan dirinya. Mungkin memang benar ka

kaian wanita. Dia hendak membelikan istrinya baju karena Mentari tidak membawa apa

stri, Pak Saman dan Pak Sam, supir

dalam mobil. Kemudian mereka melanjutkan p

Rukaiya yang menunggu dengan cem

aiya sambil menghampiri Pak S

jawab Pak Saman seraya melepa

ar dulu ya?" izin Pramudya dengan menggenggam ta

senyum sambil menunduk sopan. Dia menggunakan feeling s

a bergerak men

audara kembarnya yang merupakan

lam pikirannya buta itu seperti memejamkan mata. Tapi mat

agaimanapun dia, sekarang dia sudah menjadi

dirinya pada orang lain termasuk rekan bisnis kita?" Bu Rukaiya mulai takut

. Dia istriku bukan istri Arjuna," perkataan itu mem

mbilkan minuman untuk istrinya. Da

ksud kami, Pram,

Dia benar-benar tidak mempersalahkan andai Menta

k yang tidak tahu balas budi. Dia tidak mengharapkan apapun dari perusahaan pamannya. Yang tanpa dia

ramudya mencoba menenangkan pamannya. "Aku permisi du

rnya. Menemui sang istri yang membua

etuk pintu. Kebiasaan yang semestinya harus berubah.

jat saat mendengar pintu kamar t

apapun. Dia berjalan mendekati istrinya. Sedangkan sang istri nampak

meraih tangan Mentari lalu menyerahkan gelas yang dipegangnya. Menget

ramudya tetap memandang kagum sosok wanita di

erapa baju lagi untukmu. Aku tadi sengaja membelikan satu

untuk ganti baju dengan yang dia belikan dadaka

gan panjang di bawah lutut dan lengannya

elah mendengar ucapan sang suami, dia segera me

a pulang mengambil baju di ruma

mbil menggeleng dan tentu saja

adi denganmu dan keluarga, tapi yang aku lihat saat kamu berbicara

ang suami. Setelah itu dia m

. Aku masih punya baju yang masih layak digunakan," u

itakan semua. Seperti yang Mas Pram katakan tadi, kita adalah partner hidup. Kita berd

g dipegang Mentari kemudian menaruhnya di atas nakas. Setelah itu Bagas

um berani. Tanpa sadar Pramudya melakukan itu. Mentari langsung tersipu

saha menjadikan pernikahan ini abadi sampai Jannah. Berusahalah untuk mencintaik

ngatkan sebagai partner hidup agar perjalana

baik seperti yang Mas Pram harapkan," ucap Mentar

ik. Terima kasih menjadi partner hidupku," sekali lagi

melepas genggaman tangan Mentari. Wanita itu m

ta tolong,"

?" balas Pramudya

sini. Dan tentang rumah ini, maksudku tentang setia

i sulung Pak Anshori beranjak dari dudukn

isa mengenali mereka lewat suara. Mas bantu aku keliling rumah in

erkataan istrinya. Dia bangkit

u, tolong antar beli the white c

h hati Pramudya. Entah apa yang terjadi pada pria ini. Mungkinkah d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 01. Sah2 Bab 2 02. Awal Kisah 3 Bab 3 03. Pengantin Pengganti 4 Bab 4 04. Kencan Pertama 5 Bab 5 05. Kencan Yang Sesungguhnya 6 Bab 6 Pillow Talk 7 Bab 7 Pagi Pertama8 Bab 8 Hukuman Arjuna 9 Bab 9 Terpesona 10 Bab 10 Keanehan Arjuna 11 Bab 11 Arjuna Yang Berbeda 12 Bab 12 Ketakutan Mentari 13 Bab 13 I Love You 14 Bab 14 D'Aro Cafe 15 Bab 15 Setelah Malam Pertama 16 Bab 16 Putus17 Bab 17 Gara-gara Dana18 Bab 18 Kru Kafe Yang Usil19 Bab 19 Bertemu Bulan20 Bab 20 Kesadaran Yang Terlambat 21 Bab 21 Berdua Dengannya 22 Bab 22 Keadaan Yang Berbeda 23 Bab 23 Sebatas Maaf 24 Bab 24 Apartment Thomas 25 Bab 25 Salah Paham 26 Bab 26 Kru Baru D'Aro27 Bab 27 Sang Pengacara 28 Bab 28 Apartemen Thomas 229 Bab 29 Pergi Dinas 30 Bab 30 Sindiran Halus 31 Bab 31 Inikah Cinta 32 Bab 32 Rencana Arjuna 33 Bab 33 Rahasia Yang Tersembunyi 34 Bab 34 Munculnya Erlangga 35 Bab 35 Saat Pramudya Kembali 36 Bab 36 Bos Kecil 37 Bab 37 Bos Kecil 238 Bab 38 Elma 39 Bab 39 Larangan 40 Bab 40 Salah Paham Kembali 41 Bab 41 Cinta Dalam Diam42 Bab 42 Kembali Seperti Dulu 43 Bab 43 Maafkan Aku 44 Bab 44 Hubungan Yang Sulit 45 Bab 45 Saman vs Erlangga 46 Bab 46 Tak Berarti 47 Bab 47 Erlangga Lagi 48 Bab 48 Masalah Bulan49 Bab 49 The Beast 50 Bab 50 Pernyataan Cinta Arjuna 51 Bab 51 Hanya Mentari 52 Bab 52 Mengunjungi Ibu Hamil 53 Bab 53 Ketakutan Mentari 54 Bab 54 Telah Tiada 55 Bab 55 Kenyataan 56 Bab 56 Tangisan Pilu57 Bab 57 Bantuan Erlangga 58 Bab 58 Doa Untuk Thomas 59 Bab 59 Saling Membantu 60 Bab 60 Jatuh Cinta Lagi 61 Bab 61 Elma Mengamuk62 Bab 62 Calon Menantu 63 Bab 63 Kembalinya Arjuna 64 Bab 64 Rumah Baru 65 Bab 65 Kebenaran D'Aro Cafe 66 Bab 66 Rumah Kita 67 Bab 67 Kecelakaan Jebakan 68 Bab 68 Rapuh 69 Bab 69 Kembalinya Mbok Jum 70 Bab 70 Bulan Harus Dihukum 71 Bab 71 Mentari 72 Bab 72 Kembalinya Mbok Jum 273 Bab 73 Bermalam Di Desa74 Bab 74 Pak Saman 75 Bab 75 Amarah Pramudya 76 Bab 76 Tanda-tanda 77 Bab 77 Mencari Solusi Bersama 78 Bab 78 Berusaha Tenang 79 Bab 79 Perasaan Seorang Ibu 80 Bab 80 Kekecewaan Bulan81 Bab 81 Curhatan Thomas 82 Bab 82 Menantu Pak Anshori 83 Bab 83 Penolakan Bulan 84 Bab 84 Nasihat Mbok Jum 85 Bab 85 Bertemu Lagi 86 Bab 86 Penolakan Bulan 87 Bab 87 Merajuk 88 Bab 88 Bawaan Bayi89 Bab 89 Masih (Bawaan Bayi)90 Bab 90 Bertemu Arjuna 91 Bab 91 Masih Dengan Arjuna 92 Bab 92 Bulan Melahirkan 93 Bab 93 Drama Bumil94 Bab 94 Kembar Lagi 95 Bab 95 Aku Terima 96 Bab 96 Kembar Dampit 97 Bab 97 Dita Dan Abi 98 Bab 98 Firasat 99 Bab 99 Balon100 Bab 100 Firasat 2