icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Pengantin Buta

Bab 4 04. Kencan Pertama

Jumlah Kata:2394    |    Dirilis Pada: 08/01/2024

ramudya, tapi sebenarnya pikirannya entah kemana.

mereka tidak bilang kalau aku buta?" pert

asuk tentang calon istri yang istimewa,"

ganggap ini salah satu cara berterima kasih pada

wa pelan. Suasana hatinya sudah berubah. Tadi di

a?" tanya Pram

aku sebagai pengganti hutangnya," ucap Mentari, dia pun merasa geli d

yang sekarang jadi istrinya tertawa lepas.

unya hutang?"

us berpikir seperti apa? Masih pagi dibang

eorang pangeran. Kalau memang yang datang pangeran,

ntari. Sudah tidak nampak raut wajah sang istri yang cemas dan ketaku

pangeran dong?

ah tingkah. Dia takut ucapannya menyinggun

lanjut Pramudya untuk menghi

arga Pak Anshori. Mereka turun kebawah hendak berpamitan. Untung saja Pak Saman sekel

dulu. Mau mengambil baju-baju T

hati," bala

ramudya. Dan Bu Rukaiya memang tidak tahu apa yang harus dia katakan.

ebihan. Beliau berpikir semua yang Mentari lakukan akan menimbulkan masalah. Belia

nya di l

au motor?" tanya Pramudya

Pram saja,"

p akan melakukan sesuatu, Mentari selalu dimintai pendapat. Tidak s

au kamu mau naik mobil, aku akan

naik motor saja," j

. "Tunggu disini dulu, aku akan m

engenal Pramudya lebih baik. Entah apa yang membuat Mentari merasa nyaman di dekat

angkan helm di kepala sang istri. "Su

ang pertama," jaw

Paling naik angkot jika pergi bersama Mb

iklah kalau begitu. Anggap saja ini kenc

. Banyak kata-kata mengejutka

entari naik ke atas motornya. Dia meraih tang

atuh," lanjut Pramudya. Mentari ya

rencana sebelumnya. Selama ini dia tidak pernah menggunakan

menggunakan the white cane saat Mentari sekolah. Setelah lulus dia sudah tidak pernah

nya orang yang bisa melihat. Sesaat setelah berdiri di depan pintu, Mentari menarik tangan Pramudya menuju belakang rumah. Dia ingat kalau

hanya Mbok Darti yang ada di rumah. Dan beliau selalu di belak

salam Mentari saat bera

dari dalam rumah. Terdengar suara d

di depannya. Mbok Darti segera memeluk Mentari yang selama

luarga suaminya. Mbok Darti sangat terkejut. Beliau tak menyangka kala

ami dan keluarganya bisa menerima Mentari dengan baik. Keluarga

angi Mentari dari atas sampai bawah. Tubuh gadis itu pun diputar kesamping kiri dan k

Mentari menenangkan pengasuhnya. "Mbok tid

k Darti sambil menepuk keningnya. Kemudian

kenalkan Pramudya yang sedari tadi di belakangnya. Mbok Darti dari ta

ya. Mbok Darti pun berpikiran sama seperti Mentari yaitu Mentari dipaksa menikah karena huta

k Darti sambil menunjuk Pramudya

rang yang baik," kata M

ini? Mungkin dia sebenarnya orang yang jahat, tapi pura-pur

ju dulu. Tadi siang tidak membawa apa-apa," kata Mentari agar Mbok Darti tidak berpi

seperti bukan orang buta. Dia mengemas beberapa pakaian dalam sebuah tas j

tembok yang sebagian mengelupas. Hanya ada tempat tidur dengan ukuran kecil dan sebuah lemari kecil.

mping Pramudya melihat

kamu orang yang baik, tapi melihat Tari membelamu, Mbok akan coba mempercayai hal itu," ucapan Mbok D

dengan suamimu ya?" izin Mbok Da

wab Mentari da

menyayangi Mentari. Beliau tidak bisa membayangkan jika keluarga Pramudya akan sama jahatnya dengan keluarga kandung

gkah Mbok Darti. Mbok Darti lupa kalau sedari tadi Bulan ada di

" Bulan terkejut melihat Mentar

apur untuk mencari Mbok Darti. Saat itulah dia melihat saudaranya d

Tak lama kemudian terasa ramb

mbil menjambak rambut Mentari hing

Mentari sambil mencekal lengan

elama ini mau menerimamu, sekarang kamu malah mau mencuri,"

ku. Tadi pagi waktu pergi, aku tid

amimu tidak mau menerimamu karena kamu buta," Bulan terus mengintimida

Pramudya berlari menghampiri

?" tanya Mbok Darti sambi

ping sang istri di sisi

Pramudya sambil mengamati M

ya Bulan sambil m

u sepupu Arjuna yang menikah dengan anak buta ini?

Pramudya yang melihat ist

mengeratkan genggaman tangannya pade Men

melihat saudara iparnya. Tapi penampilan Pramudya yang sederhana membuat

elah itu aku akan pergi," jelas Mentari sa

asti mau mencuri juga kan?" uca

kasar. Kali ini tangan Mentari terlepas dari genggaman tangan Bul

da Arjuna," ucap Bulan tak terima diperlakukan kasar o

lesai dia mengajak Mentari untuk keluar dari rumah itu. Tidak seperti saat masuk, kali

ira sepupu Arjuna itu akan membenci Mentari dan memperl

am. Tidak ada suara yang terucap di antara keduanya. Ment

h. Nanti bagaimana dia menghadapi orang-orang di keluarga Angkasa. Kalau Pramudya marah, dia akan sendiri di tempat asing

g kejam seperti itu. Itu yang Pramudya simpulkan melihat sikap Bulan pada saudaranya. Padahal mereka berdua saudara kandung.

a tumbuh. Dia pun ikut merasakan sakit melihat Mentari diperl

api dengan pedagang kaki lima yang berjualan. Pramudya berniat mengajak Mentari

ia bisa mendengar suara yang ramai di sekitarnya. Tidak mungkin ini di rumah Pak Saman. Jarak tempuhnya pun terl

helm tersebut. Bagas masih tetap di atas motornya. Dia melepas helm kemudian ditaruh di spion

ng suami turun, Mentari segera menghapus air matanya. Pramudya sangat terkejut me

gis?" Pramudya bertanya sam

berkenan di hatimu. Aku tak tega melihatmu

mbuang ku kan?" tanya M

dak membenciku karena aku butakan?" suara tangisan Mentari mula

Dia mengambil helm yang Mentari peluk, ke

akit. Mungkin sakit hati Mentari sangat dalam. Dia sampai beranggapan semua ora

ukannya. Didekap erat tubuh kecil san

berjanji akan menjalani pernikahan ini dengan sungguh-sungguh

pa yang dia pikirkan tidak benar. Pramudya tidak akan membuangnya. Dia ti

. Dalam hati, Mentari berjanji tidak akan membuat sang suami kecewa. Dia akan

ang kita akan makan," kata Pramudy

okelat Mentari lalu pandangannya turun ke arah bibir merah

geleng. 'Jangan. Tidak

ggeser posisinya menjadi di sampin

ncan pertama kita," kata Pram

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 01. Sah2 Bab 2 02. Awal Kisah 3 Bab 3 03. Pengantin Pengganti 4 Bab 4 04. Kencan Pertama 5 Bab 5 05. Kencan Yang Sesungguhnya 6 Bab 6 Pillow Talk 7 Bab 7 Pagi Pertama8 Bab 8 Hukuman Arjuna 9 Bab 9 Terpesona 10 Bab 10 Keanehan Arjuna 11 Bab 11 Arjuna Yang Berbeda 12 Bab 12 Ketakutan Mentari 13 Bab 13 I Love You 14 Bab 14 D'Aro Cafe 15 Bab 15 Setelah Malam Pertama 16 Bab 16 Putus17 Bab 17 Gara-gara Dana18 Bab 18 Kru Kafe Yang Usil19 Bab 19 Bertemu Bulan20 Bab 20 Kesadaran Yang Terlambat 21 Bab 21 Berdua Dengannya 22 Bab 22 Keadaan Yang Berbeda 23 Bab 23 Sebatas Maaf 24 Bab 24 Apartment Thomas 25 Bab 25 Salah Paham 26 Bab 26 Kru Baru D'Aro27 Bab 27 Sang Pengacara 28 Bab 28 Apartemen Thomas 229 Bab 29 Pergi Dinas 30 Bab 30 Sindiran Halus 31 Bab 31 Inikah Cinta 32 Bab 32 Rencana Arjuna 33 Bab 33 Rahasia Yang Tersembunyi 34 Bab 34 Munculnya Erlangga 35 Bab 35 Saat Pramudya Kembali 36 Bab 36 Bos Kecil 37 Bab 37 Bos Kecil 238 Bab 38 Elma 39 Bab 39 Larangan 40 Bab 40 Salah Paham Kembali 41 Bab 41 Cinta Dalam Diam42 Bab 42 Kembali Seperti Dulu 43 Bab 43 Maafkan Aku 44 Bab 44 Hubungan Yang Sulit 45 Bab 45 Saman vs Erlangga 46 Bab 46 Tak Berarti 47 Bab 47 Erlangga Lagi 48 Bab 48 Masalah Bulan49 Bab 49 The Beast 50 Bab 50 Pernyataan Cinta Arjuna 51 Bab 51 Hanya Mentari 52 Bab 52 Mengunjungi Ibu Hamil 53 Bab 53 Ketakutan Mentari 54 Bab 54 Telah Tiada 55 Bab 55 Kenyataan 56 Bab 56 Tangisan Pilu57 Bab 57 Bantuan Erlangga 58 Bab 58 Doa Untuk Thomas 59 Bab 59 Saling Membantu 60 Bab 60 Jatuh Cinta Lagi 61 Bab 61 Elma Mengamuk62 Bab 62 Calon Menantu 63 Bab 63 Kembalinya Arjuna 64 Bab 64 Rumah Baru 65 Bab 65 Kebenaran D'Aro Cafe 66 Bab 66 Rumah Kita 67 Bab 67 Kecelakaan Jebakan 68 Bab 68 Rapuh 69 Bab 69 Kembalinya Mbok Jum 70 Bab 70 Bulan Harus Dihukum 71 Bab 71 Mentari 72 Bab 72 Kembalinya Mbok Jum 273 Bab 73 Bermalam Di Desa74 Bab 74 Pak Saman 75 Bab 75 Amarah Pramudya 76 Bab 76 Tanda-tanda 77 Bab 77 Mencari Solusi Bersama 78 Bab 78 Berusaha Tenang 79 Bab 79 Perasaan Seorang Ibu 80 Bab 80 Kekecewaan Bulan81 Bab 81 Curhatan Thomas 82 Bab 82 Menantu Pak Anshori 83 Bab 83 Penolakan Bulan 84 Bab 84 Nasihat Mbok Jum 85 Bab 85 Bertemu Lagi 86 Bab 86 Penolakan Bulan 87 Bab 87 Merajuk 88 Bab 88 Bawaan Bayi89 Bab 89 Masih (Bawaan Bayi)90 Bab 90 Bertemu Arjuna 91 Bab 91 Masih Dengan Arjuna 92 Bab 92 Bulan Melahirkan 93 Bab 93 Drama Bumil94 Bab 94 Kembar Lagi 95 Bab 95 Aku Terima 96 Bab 96 Kembar Dampit 97 Bab 97 Dita Dan Abi 98 Bab 98 Firasat 99 Bab 99 Balon100 Bab 100 Firasat 2