Tradition for Perfect Destiny
ra yang menyadari Zeevandra sudah m
tangga Zeevandra melirik Ayyara dengan ekor matanya. Melihat Ayyara masih mengikutinya, Zeevan
ngatur nafasnya yang memburu. Bagaimana tidak? Gadis itu sedikit berlar
elangkah masuk ke dalam, diik
yang katanya akan menjadi miliknya. Ayyara memutar tubuhnya melihat kesana kemari.
ri?" tanya Ayyara yang ma
ng merasa diacuhkan, menghentikan aktivitas yang didorong rasa kagum sekaligus penasaran. Dia berjalan mendeka
edikit menatap lawan bicaranya, meski didetik selanj
hanya
a." Ayyara semakin me
menaikkan sedikit nada bicaranya, me
ang dengan tingkahku." Suaramenahan tangisnya. Hanya saja, gadis ini terlihat mengg
eevandra di samping
bila dia mendengarkan dan mematuhi perintahnya. Masih dengan menunduk Ayyara duduk tepat di sam
dang lawan bicaranya." Tegas Zeevandra yang seketika me
epalamu. Lihat lawan bicaramu, tatap matanya. Itu adalah basic manner Ara." Zeevandra tidak
nggigit bibir bawahnya untu
uka dipanggil tu
Ayyara bingung. Zeevandra hanya meng
a dengan puppy eyes ya
u calon suamimu." Tekan Ze
ikit memutar otaknya untuk bisa menjawab
lmu Ara, kamu harus punya
memanggil calon suaminya di masa depan itu?, terlebih Ayyara ti
ni hanya sementara." Final Zeevandra yang tak
ggilmu kak Zee, bagaiman
amu boleh memanggilku Zee. Dan ak
terima kasih kepada orang-orang yang telah memberi kita makanan dan tempat tinggal. Kita harus menunju
kan kamarku ada tepat di depan kamarmu." Tunjuk Zeevandra
a perta
adi?" Ayyara teringat mereka berpisah
perlengkapanmu." Zeevandra kembali
itu benar?" tanya Ayyara ragu. Tapi
, menandakan ia tengah menebak b
rnikahan dan .....,
bermain-main dengan rambut milik Ayyar
kecil juga menumbuhkan rasa tanggung jawab, dengan bertumbuh bersama maka keduanya akan saling mengenal dan memahami karakter masing-masing. Harapannya setelah menikah nanti, keduanya tidak akan terkendala masalah berbeda pendapat atau cul
alnya dengan anak kedua, ketiga dan seterusnya, mereka tidak punya kewajiban untuk melakukan tradisi ini. Oleh karena
jadi?" Ayyara masih mencari
Tegas Zeevandr
ya sebagai anak angkat tuan dan nyonya Atarah, padahal sebenarnya dia adalah calo
yara, layaknya seorang kakak adik yang tengah tumbuh bersama. Ayyara tidak sekolah formal seperti Zeevandra dan Giandra. Keluarga Atarah memiliki guru khusus untuk calon menantu keluarga Atarah. Ia tidak hanya belajar untuk mengejar karir, tetapi juga belajar manner dan banyak hal lainny
Tetapi dunia seakan tak merestui niat baiknya, Tuhan memberinya kehidupan yang sangat sempurna jika dilihat dari lu