PENGANTIN TITIPAN
kan tetap mengusahakan pernikahan," kata Ka
saha menarik kedua sudut bibir ini
*
Bang Dion menyatakan harus menunda pernikahan
mbur Kak Mirna sam
ana." Wajah Bang Dion tampak kalut.
dek gue, 'kan?! Mana lu bilang adek gue hamil lagi!" Kak Mirna mul
bisa menerima semua ini! Dan soal Mila yang hamil, mmm ... maksud
juga kerabat! Hari pernikahan tinggal dua pekan lagi. Mau
arahku. Ia meremas rambut k
pasti malu kalau pernikahan gak jadi. Dan ... dan ini ala
iam beber
ata, "Ada jalan keluar .
a Kak Mirna
ti balik lagi." Bang Dion langsung m
ukan cecunguk itu?" Kak
amar. Tenggelam dalam renungan panjang dan berlin
, ayah terlihat sedih dan lebih pendiam. Bisakah aku memba
*
lu tajam yang baru tumbuh di sekitar pipi dan dagunya. Postur tubuhnya lebih tinggi dan lebih atle
am itu memindaiku dari atas ke bawah. Me
g dibawa Bang Dion di hadapan. Kemudian
mengarahkan pria asing itu ke sofa
ng?" tanyaku k
diminta. Dia mengeluarkan sebuah kotak rokok dan mengambil
u menyelipkan di antara kedua bibirnya. Akan tetapi, yan
, Mila," uc
minum dulu,
n pun me
g pergi ke arah da
." Terdengar suara Bang Dio
pa waktu itu berapa lama?" Sua
Setelah wisuda aku bakalan menyeles
udian. Idemu ini gak masuk akal. Abang ke sini pengen tahu aja, penasaran sama c
tu ke atas nampan. Aku lalu melangkah menuju ru
kontrakan kakakku ini memang tidak seberapa besar. B
teh di atas meja, "Kak Mirna lagi keluar sebentar," lanju
Bang, ini Kamila." Bang
raih gelas dan menenggak air es teh tersebut dengan tegukan besar. Setelah itu, batan
an dan mengulas senyum
g akan membantu kit
"Bagaimana caranya, Ba
Bang Dion agak lirih, aku tidak yakin mendengar perka
Abang gima
mu. Biar bapakmu gak m
t terkejut, sontak a